a sakura love story (indonesia) _sampul berubah
Status-selesai!
sakura menekan dahinya agak kuat. sudah 30 menit dia bangun dengan posisi duduk tertunduk dan kepalanya seperti mau pecah.
"astaga, kenapa kepalaku ini." ketika dia sudah sadar, matany...
*notes: Kaget gw baca komen2 kalian+ngakak juga 🤣🤣, padahal udah bagus endingnya sakura balik ke masa depan.
Yaudah gw post ending sebenernya, hope you like it guys. Happy reading!
.
.
.
.
🎶Aku ingin menjadi kenangan yang indah, Saat-saat yang mempesona, sekarang terasa begitu sakit -Aku merindukanmu, love you, love you
-Alasanku mencarimu dalam mimpiku. Apakah karena aku masih menginginkanmu?
Younha -Love u
*notes(geser gambar atas): liriknya lebih nancep buat shisui secara keseluruhan dibanding lagu sebelumnya. Tapi vibes halcali tuh selalu dapet disetiap sad scene Naruto😫💕💥
.
.
.
.
.
.
.
Setahun kemudian.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ino merangkul Sakura lebih dekat dengannya, "Sakura, lihat! Cantik bukan? Sepertinya aku akan membeli bandana itu."
Ino yang sadar teman bersurai merah muda itu masih merasa asing dengan dua teman laki-lakinya segera menariknya untuk lebih dekat dengan penjual aksesoris.
Pipi bocil itu memerah. "Aku juga. Aku mau yang merah, Ino."
"Hihi, seperti pitamu sekarang bukan?" Sakura mengangguk lucu.
Shikamaru mengejar mereka yang tiba meninggalkannya, "Hey, kau ini. Tunggu kami!"
Choji beraut sedih, "Teman-teman, larinya jangan terlalu cepat!"
Langkah kaki mungil yang lincah berlari menyebrangi jalan tidak membuat mereka lelah. Itulah kekuatan anak kecil.
Bahkan saat ada lubang yang terinjak, Sakura cilik hampir oleng. Untung saja orang dewasa itu menahannya. Lelaki itu menatapnya khawatir, "Kau tidak apa-apa?"
Pupil hijau itu menatap keatas. Dia berkedip beberapa kali menatap manik hitam milik uciha dan langsung menegakkan diri. Sakura kecil membungkuk, "Te-terimakasih, Ni-chan."
Nichan? Shisui tertegun lalu tersenyum tulus sambil berlutut mensejajarkan tingginya, "Sama-sama." tangan pemuda itu mengusap pucuk kepala anak itu, "Terimakasih juga, Sakura."
Wajah anak itu bingung dengan raut Shisui, tapi sesaat dia tunjukkan senyuman manis karena merasa kakak ninja melindunginya seperti yang Ino ceritakan. Sakura kecil pun pamit dan menghampiri Ino yang menunggunya.
