Author's pov
Hiruzen mengerutkan keningnya dengan penjelasan singkat shisui, "dihutan? Apa dia ingin kabur?"
"bukan, namun dia ingin mengakhiri hidupnya. Naruto yang melihatnya menggantikannya."
Sarutobi merasa aneh dari apa yang dia dengar mengenai tindakan penyusup diluar dugaan dirinya. Terlebih naruto, Ada hubungan apa dia dengan anak itu? Bocah itu membuat matanya yang suntuk menjadi melek.
"lanjutkan." shisui mengangguk.
"tekniknya dalam pengambilan racun oleh elemen air dijadikan ilmu baru dan dicantum kedalam buku kedokteran. Dimana shinobi dengan elemen air kini dapat memiliki hak istimewa mempelajari peran medis untuk keadaan genting."
Dengan segelnya itu dia masih bisa menolong orang lain dengan ninjutsunya? Terlintas bayangan dikepala tentang muridnya dulu.
Murid perempuan dengan julukan dari tiga sanin legendaris itu adalah ninja medis berbakat didunia. Didunia!
"dia tinggal dikonoha dan bekerja dirumah sakit. Tidak lupa dia juga bersikukuh mengatakan bahwa dia murid Tsunade-sama secara terus menerus." keluh pria tambun dihadapan hiruzen dan kedua anbu.
Dia menggaruk kepalanya tidak gatal. "padahal yang kutahu tsunade-sama hanya memiliki shizune dan sudah beberapa tahun tidak muncul lagi."
laporan jounin yang menginterogasi sakura waktu itu menambah keyakinannya.
Jika dia benar-benar murid tsunade, dia pasti dilatih khusus yang tidak semua orang mendapatkannya.
Hiruzen berpikir jika sakura belajar dimana buku-buku kedokteran yang diberi langsung tsunade bukanlah buku yang dipasarkan atau yang dipelajari dokter-dokter dikonoha saat ini. Semua itu khusus dan anak itu dispesialkan.
Noted: taukan kalian waktu sakura belajar medis tempatnya engga ramai orang gitu? diruangan itu cuman dia sama tsunade aja gitu, tutor pribadi. Juga seolah emang ruangan penelitian/sumber ilmu kedokteran pribadi milik nenek itu.
"apa dia dapat melakukan okasho?" shisui mengangkat kepalanya, tidak mengerti.
Hiruzen kelabakan, dia merutuki dirinya yang kebanyakan dugaan. "maksudku, apa hanya itu?"
Shisui mengingat jika didalam ruangan sakura sempat menggumamkan bahwa ia merindukan naruto dewasa. Namun itu bukan bukti yang kuat. "tidak ada, tuan hokage."
Hiruzen membalikkan badannya menghadap jendela, dia memantapkan hatinya, kali ini ia percaya pada gadis itu.
"kalau begitu, aku menyerahkan segel itu padamu, shisui. Ini misi terakhirmu kepada gadis itu."
®
®
®
Sakura's pov
"sakura.."
Aku mendengar sesuatu, lirihan yang jelas.
Kubuka mataku dan terlihat sekelilingnya gelap gulita. "kau yang tadi berbicara padaku, dimana kau?"
"aku dibelakangmu." Suara ini..
Tubuhku memutar kebelakang dan menghadap seseorang yang menanggapiku.
"sakura~" surai pirang itu melambai dengan senyum kaku.
Aku menutup mulutku, "kau selamat ino! Syukurlah~"
Baru saja aku akan mendekatinya, ino sudah menginterupsi.
"sakura, dengarkan aku! Apa pikiranku tersampaikan dipikiranmu? Akan kukatakan langsung." intonasinya yang terburu-buru membuatku terhenyak. Aku berdiri-menatap wajahnya yang serius dengan hati tak menentu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku 17 Tahun Lagi?! (Sakura X Shisui) -TAMAT
Hayran Kurgua sakura love story (indonesia) _sampul berubah Status-selesai! sakura menekan dahinya agak kuat. sudah 30 menit dia bangun dengan posisi duduk tertunduk dan kepalanya seperti mau pecah. "astaga, kenapa kepalaku ini." ketika dia sudah sadar, matany...