20. Tersaingi

1.1K 183 32
                                    

Meski sudah malam, Shisui masih melek dengan hal yang ia tahan sekarang. Dia tidak bodoh, hanya saja Uchiha ini tidak mau terlalu awal mengklaim sesuatu.

Tiap satu langkah rasanya tiga kali degupan jantungnya berdetak.

Kuharap perasaanku tidak melebihi batas. cicitnya pelan.

Uchiha itu sadar jika wajahnya terasa panas namun kupingnya lah yang memerah. Embusan teratur gadis itu terdengar olehnya. Ia memejamkan matanya erat, Andai rambutku panjang seperti Itachi.

Mereka berdua telah sampai didepan apartemen gadis itu. Shisui membuka handle pintu dan disuguhi kamar yang gelap. Baru saja selangkah dia akan masuk, mata merahnya menyala dan terlihat batu-batu mengarah padanya. Ia menghindar dengan cepat lalu menghilang ditempat. Wush!

Naruto menyalakan lampu kamar. Dia kesal dengan hantu itu yang datang kembali ke kamar Sakura. Ia keluar menggenggam sapu lidi gadis itu sambil melirik kanan-kiri balkon yang tampak kosong dan minim cahaya. Anak itu pun menutup pintu. Barusan warna matanya merah.

"Dibelakangmu."

Tubuh Naruto bergidik, dia berbalik dan menodongkan sapu lidi kearah pemuda itu. Naruto memerhatikan mata pria remaja ini, matanya sudah hitam.

"Naruto, Apa kau akan menyerangku dengan itu?"

Wush!

Naruto melayangkan sapu itu kearah wajah Shisui. Pemuda itu mundur. "Hey, tenanglah!"

Shisui melirik kebelakang dimana ini agak rumit didalam ruangan 5x3, menggendong seorang gadis dan menghindari bocah lincah yang terlarang dilukai.

"KAU APAKAN KAKAK SAKURA?"

Uchiha itu berkedip tidak mengerti, namun sesaat tiba-tiba dia tersenyum licik, "Ah, kau pengawalnya? Yah kita cukup bersenang-senang hari ini." Shisui menempelkan sekilas dahinya pada pelipis gadis itu. "Lihat?"

Naruto tersentak melihatnya, "s-SIALAN!" Urat kesal itu muncul didahi dan tangan anak itu, "Ternyata benar kau menempelinya sampai kakak tidak sadarkan diri dan baru pulang sekarang. Ini karenamu. Pergi kau!"

Wush!

"Pfft, Astaga.. Nak, mungkin kata yang tepat itu mengganggu bukan menempeli. Kau membuatku berpikir jauh." Shisui tertawa remeh.

Wush!

Ia layangkan lagi sapu lidi kearah leher Shisui dan berhasil pula dihindari. Berikutnya anak itu maju dan bersiap menusuk perut Uchiha dengan sapu itu, namun matanya membaca gerakan Shisui. Dengan cepat Naruto beralih melemparkan sandal bulu milik Sakura yang tengah dikenakannya. Wush!

Lain ayah juga anak, mereka gesit. Shisui sedikit terkejut dikala Naruto menghindari tangannya. Ia hanya ingin membuat bocah itu pingsan. "Hey! Naruto, Aku bercanda! Dia tertidur karna kekuatannya kembali."

Plak!

Shisui berhasil menghindar, namun sayangnya sandal kedua itu meleset dan terlempar tepat diwajah gadis itu. Napas mereka tertahan sesaat dan suasana menjadi hening. Mereka berdua saling memerhatikan Sakura bilamana gadis itu bangun.

Bruk! Sapu lidi yang tergenggam itu pun jatuh, "K-kakak, aku tidak sengaja." anak itu bergetar takut sambil berlutut.

Shisui melirik Naruto dengan senyum penuh arti. Dia membisik gadis itu disamping wajahnya, "Sakura-chan, bangunla-"

"DIAM!"

Shisui terjeda dan makin tersenyum lebar, dia berbicara sambil rapp. "Tadi Naruto yang-"

Naruto berhambur mendekat dan melayangkan pukulan pada pinggang pemuda itu berkali-kali. "DIAM! Kubilang diam! Itu untukmu bukan kak Sakura. Kau jahat! JAHAT! Huaaa~"

Aku 17 Tahun Lagi?! (Sakura X Shisui) -TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang