Sakura's Pov
Perang dunia telah berakhir. Naruto sudah lama sembuh dengan tangannya lalu sepertinya hinata masih kuat dengan perasaannya, buktinya ia masih membuat sesuatu yang lain untuk naruto dengan keahliannya di bidang rumah tangga. yah, hinata benar-benar sesuatu. kuharap si bodoh kuning itu sadar dan mengejar hinata.
Sasuke sudah kembali dari misi panjangnya, ia menyelesaikannya dalam waktu cepat dan hubungan kami yang cepat juga kandasnya.
Siapa yang memutuskan? Aku. Ada perasaan bersalah ketika aku menjalani hubungan. Karin menyukai sasuke mengingatkanku tentang hinata menyukai naruto. Kalau dulu ino suka sasuke itu tidak mengapa, karna waktuku dan ino adalah sama dan kami sama-sama tidak tumbuh bersama sasuke apalagi disetiap perjalanannya. Itulah mengapa aku rela melepas semua termasuk first love. Sasuke pun tidak keberatan, dilihat dari wajahnya yang tetap datar dan dehaman itu bukti memang usahaku sudah pupus sejak dulu.
Kembali ke dunia nyata! Rasanya sekarang aku perlu menyiapkan sesuatu jika-
"HEY SAKURA!!" tepukannya di pundakku membuat sedikit kebas. Orang ini... 💢
"sakura, aku ingin meminta sesuatu darimu ya."
"tidak." kenapa jam 10 sepanas ini?
"kumohon sakura ini menyangkut masa depanku, ya-ya.." aku menggeleng menolak sambil terus berjalan.
"jadikan aku asisten pribadimu tidak, tangan kanan saja, bagaimana?!" suara ino mengeras meski itu disamping kepala sakura.
Aku menghela napas lelah, "aku tidak butuh ino. Kecuali jika aku sudah punya cucu nanti." dia berhenti dan terus berpikir sedangkan aku terus berjalan.
"ka.. Kalau tidak, ajari aku jutsu baru yang sederhana! Dan kamu bisa meminta apapun dariku juga aksesorisku yang berharga!" aku berhenti. Penawaran yang menggiurkan. Aku menoleh kebelakang.
"baiklah ino, tapi aku hanya akan mengawasi latihanmu hanya 3 kali pertemuan, ditambah bonus 1 ketika kau sudah mahir di jutsu itu."
"hah? Pelit sekali!!"
Aku mengangkat bahuku, "terserah kalau kau tidak mau, aku cari orang lain saja." ino membelalak, aku kembali berjalan kedepan.
"baiklah-baiklah, aku mau!" aku tersenyum dan mengangkat tanganku menanggapinya.
®
®
®"baik, ada apa hokage keenam?" ino mengikutiku kesini dengan genggaman tangan manjanya dilenganku.
"ah, sakura. Aku berpikir untuk memberikanmu ini sekarang." aku pun mengambil gulungan itu dari meja kakashi sensei dan menggenggamnya.
"silakan dibaca."
Aku pun membuka gulungan itu dibantu ino di digulungan bawah, "selamat atas pelantikan kepala rumah sakit kepada nona haruno sa- WAH! Sakura! Kau, Wah.. Kau hebat!" ino makin gencar menepuk-tepuk bahu sakura dan mengguncangnya. Ia melihat sekali lagi kegulungan itu, aku pun lebih terkejut ini seperti mimpi diusiaku yang terbilang muda.
"hokage kelima menitipkannya padaku sebelum dia pergi, sudah itu saja. sekarang kau boleh pergi."
"memangnya hokage kelima pergi kemana, sensei?"
"ah itu, dia pergi.. untuk menenangkan dirinya." kakashi agak gugup kalau berkata formal. Aku dan ino hanya tersenyum karna kita tau bahwa lady tsunade pasti sedang menikmati hobinya itu. Minum dan judi.
"baiklah, kami pergi hokage keenam." aku dan ino pun menunduk dan berlalu dari ruang hokage.
®
®
®
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku 17 Tahun Lagi?! (Sakura X Shisui) -TAMAT
Hayran Kurgua sakura love story (indonesia) _sampul berubah Status-selesai! sakura menekan dahinya agak kuat. sudah 30 menit dia bangun dengan posisi duduk tertunduk dan kepalanya seperti mau pecah. "astaga, kenapa kepalaku ini." ketika dia sudah sadar, matany...