21

93 7 1
                                    

Enjoy the story~❤️

"Lucu deh, mas. Tab yang dipegang Cindy, sekretarisnya Mas Aksa tuh sampe hampir jatuh. Untung aja Mas Aksa refleknya bagus," gue ketawa.

"Jadi, sebelumnya dia gak tau kalo kamu adeknya Mas Aksa?" - Mas Dika.

"Gak. Ya, aku terpaksa bilang kalo aku adeknya Mas Aksa."

"Kenapa gitu?" - Mas Dika.

"Ya habis dia kayak percaya gitu, berkali-kali suruh aku liat model bajunya dulu sebelum pergi. Kan aku geregetan, mas."

"Itu tujuannya biar gak ada yang merasa dirugikan kalo misalnya ada baju yang rusak atau kotor," - Mas Dika.

"Ya kalo emang aku gak mau, gimana dong? Salah aku gitu?"

"Udah-udah, sekarang kita mau makan apa?" - Mas Dika.

"Aku mau pasta deh, lagi gak laper banget."

"Kamu udah makan?" - Mas Dika.

"Tadi aku makan roti yang disediain Mas Aksa waktu meeting."

"Oh, kalo gitu kita pulang aja. Mas yang masakin pastanya," - Mas Dika.

"Setuju," gue senyum.

Sebelum pulang, kita mampir supermarket dulu buat beli bahan pastanya. Sampe rumah, gue langsung ganti baju terus nemenin Mas Dika di dapur.

"Hari ini gak pake konten kan, Bi?" - Mas Dika.

"Gak, mas. Aku mau libur konten dulu, Alva sama Ezra udah isi tadi."

"Berarti mulai hari ini kamu resmi jadi BA kantornya Aksa?" - Mas Dika.

"Iya dong, mas."

"Terus, kapan dong mau resmi jadi istri Dika?" - Mas Dika.

"Uhuk!"

🥙🥙🥙

"Abi kan?"

"Ya, siapa ya?"

"Feby, kita ketemu di acara reunian waktu itu."

"Oh, sorry gue buru-buru."

"Eh tunggu dong, Bi" Feby genggam tangan gue.

"Bisa lepasin tangan gue gak?" Gue ngelirik dia.

"Sorry, gue cuma mau nanya sesuatu sama lo" - Feby.

"Kalo soal Mas Dika, gue gak mau jawab. Permisi," gue lewatin dia gitu aja.

"Sombong banget sih! Baru jadi vlogger aja udah belagu!" - Feby.

Gue balik lagi, emosi gue udah sampe ubun-ubun sekarang. Siap banget nampar mulut dia yang kayak sampah.

"Mohon maaf, bisa diulang lagi?"

"Lo, baru jadi vlogger aja belagu!" - Feby.

"Gue emang cuma vlogger yang gak terkenal, gak kayak lo yang wajahnya terpampang dimana-mana. Tapi setidaknya gue punya otak sama attitude yang baik, gak kayak lo."

"Maksud lo apa?!" - Feby.

"Maksud gue kalo udah jadi mantan, ngapain masih ngusik kehidupan cowo yang udah bahagia sama pilihannya? Satu lagi, gue gak pernah takut sama lo meskipun usia gue jauh lebih muda daripada lo. Gue gak akan segan-segan buat nampar mulut lo yang mirip sampah ini karena selama ini, gue gak pernah usik kehidupan lo. Paham?"

Gue dorong bahu dia terus gue pergi. Tapi gak lama, dia malah narik tangan gue sampe gue tuh jatuh. Makanan yang gue bawa tumpah semua.

"Apa-apaan sih lo?!"

Love Stranger - Seventeen DKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang