01. Pertemuan pertama

4.2K 77 3
                                    

The Math Teacher is My Husband

Judul baru di wattpad Fadh. Pengganti cerita "Galangel."

Galangel terpaksa gagal aku publish karena ada suatu masalah, jadi maaf, ya:)😔.

Semoga kalian suka sama next cerita baru ini😻 Jangan lupa ramaikan yak!

Vote ☆
Coment
Share ◕⁠‿⁠◕⁠

🌠🌠🌠

🌠🌠🌠

🌠🌠🌠

•••

Sinar matahari pagi masuk lewat jendela kamar Qeeza saat Indri membuka gorden. Sinar itu mengenai wajah dirinya hingga membuatnya silau.

"Mah apaan sih, tutup lagi ih silau."

Indri yang melihat anak bungsunya itu hanya bisa bergeleng kepala dan berkacak pinggang. "Udah pagi, bangun kamu. Sekolah." Indri berjalan mendekati Qeeza dan membuka selimut yang menutupi seluruh badan gadis itu.

Qeeza tak menjawab, justru dia menarik kembali selimut itu ke seluruh badannya. "Lima menit lagi mah."

"Gak ada tawar waktu Qeeza, buruan mandi. Kasian kakak kamu kalau harus terlambat lagi."

"Suruh aja dia duluan pergi."

"Terus kamu sama siapa?."

"Sama papa."

"Papa udah pergi, ada meeting pagi."

"Yaudah gak usah sekolah." ucap Qeeza spontan.

Indri membelalakkan matanya tak percaya. "Qeeza! Mau jadi apa gak sekolah? Cepat bangun, mamah hitung sampe tiga kalau nggak bangun mama cipratkan air nih." Indri meraih sebuah gelas bening berisikan air putih sisa Qeeza tadi malam di atas nakas.

"Satu."

"Dua." hitungan kedua mulai keluar dari Indri namun anak bungsunya itu masih saja stay di atas kasur.

"Ti-

Gubrak!

Dengan blak-blakan Qeeza bangun dan mengacir lari ke dalam kamar mandi. Indri hanya bisa bergeleng kepala melihat tingkah anaknya itu.

"Mandinya jangan lama, nanti kamu telat. Mama tunggu di ruang makan." ucap Indri sedikit berteriak sebelum akhirnya berjalan keluar kamar menuju dapur, dimana kakak laki-laki Qeeza telah menunggu di meja makan.

•••

"Mana Qeeza, mah?." tanya seorang cowo berambut belah tengah dan pemilik kulit putih. Dia bertanya ketika melihat Indri berjalan memasuki dapur.

"Masih mandi dia. Nggak tau, susah banget banguninnya."

"Begadang lagi dia, mah?."

Indri menaikkan kedua bahunya sembari menarik kursi dan mulai mendaratkan bokongnya di sana. "Gak tau." jawabnya.

"Kamu udah selesai sarapan, Ar?."

"Udah mah."

5 menit

10 menit

15 menit

"MAMAAAAAAAA." suara teriakkan Qeeza terdengar melengking hingga membuat sang kakak laki-lakinya spontan menutup kedua telinganya menggunakan tangan.

"Ya ampun Qeeza! Gak usah teriak-teriak bisa gak sih, sakit kuping mamah." ujar Indri.

Qeeza berjalan cepat ke arah meja makan. "Kaus kaki putih aku mana? Kok gak ada di lemari?." tanyanya.

The math teacher is my husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang