Baru saja pulang dari minimarket, Qeeza sudah di kagetkan oleh Alrassya yang ikut tertidur di atas kasur bersama dengan putri kecilnya. Beberapa menit lalu ia pamit untuk pergi ke minimarket dan meminta lrassya untuk menjagakan Shaquilla sejenak. Namun siapa sangka, bukannya menjaga jutsru suaminya itu malah ikut tidur.
Waktu yang terus berjalan dengan cepatnya dan sekarang sebulan telah berlalu. Qeeza yang sempat jenuh karena harus menyebumbunyikan diri di rumah, kini ia dapat keluar rumah dan membiarkan Alrassya bergantian menjaga Shaquilla di rumah, meski ia tahu bahwa ia keluar hanya sekedar belanja ke minimarket.
Tak ingin menganggu tidur Shaquilla dan suaminya, Qeeza memilih untuk menyiapkan masakan makan malam di dapur. Pergerakannya benar-benar tidak di sadari oleh Alrassya. Namun, sebelum sepenuhnya ia meninggalkan kamar menuju dapur, Qeeza memberikan selimut tebal terlebih dahulu kepada suami dan anaknya.
Di dapur, perempuan itu benar-benar terlihat sibuk. Suara gilingan blender bumbu, gongsengan spatula di dalam wajan, cetekan kompor menghidupkan api dan suara pisau potongan di atas papan potong, bercampur menjadi satu dalam dapurnya. Daster merah muda bergambar bunga dan rambut yang di cekip, nampak Qeeza seperti ibu rumah tangga pada umunya. Bedanya ia benar-benar ibu rumah tangga ada suami, bukan mereka as kita yang ibu rumah tangga tanpa suami:)
"Udah pulang?" suara berat terdengar dari belakang tubuhnya dan membuat Qeeza yang tengah mengaduk masakannya pun langsung menolehkan kepala ke belakang.
"Udah daritadi. Kamu di suruh jagain Shaquilla malah ikutan tidur." dumelnya sebelum akhirnya kembali melihat ke arah masakannya di dalam wajan.
Alrassya memeluk istrinya dari belakang dengan tangannya yang melingkar di perut Qeeza. "Maaf. Aku ngantuk." katanya dengan menaruh dagu di atas pundak kiri Qeeza.
"Untung Shaquilla ikutan tidur. Coba kalau nggak, bisa nangis."
"Ya kan aku niduri Shaquilla dulu sayang... terus tiba-tiba aku ikutan ngantuk."
"Alasan aja kamu."
"Gak alasan sayang. Ini beneran loh aku ngomongnya."
"Awas ih, berat. Susah aku masaknya." Qeeza menggoyangkan bahunya hingga membuat Alrassya mengangkat kepalanya dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
The math teacher is my husband
Teen FictionQeeza Calista, seorang gadis periang dan keras kepala yang harus merasakan pernikahan dini di usianya yang masih 17 tahun, menikah karena di jodohkan dengan seorang guru matematika di sekolahnya yang terkenal akan sifat cool-nya, Alrassya Cakra Raka...