18

359 29 2
                                    

Di pagi hari aku terbangun dan aku melihat devan sudah tidak ada di sebelahku dan aku  hanya memakai baju tidur selutut berbahan kaos berwarna abu-abu dengan model tali spaghetti.

Aku menoleh ke sekitarku lalu aku mengambil kemeja devan yang bertanggar di kursi rias dan aku memakainya, lalu aku mengecek kamar mandi dan kosong.

Lalu aku keluar kamar dan pergi ke kamar nira dan aku tidak menemukannya di kasur dan kamar mandi lalu aku pergi ke ruangan lain.

Aku terkejut begitu melihat devan tengah menggendong nira di halaman dan mereka berdua seperti tengah berjemur bersama.

Aku pun merasa sangat emosional hingga menangis tak kunjung henti, emtah apa yang mereka bicarakan tapi yang jelas mereka berbagi senyum dan tawa.

Aku pun segera mandi dan berpakaian dan begitu aku ke dapur aku lihat devan tengah memasak dan di temani nira yang duduk di meja dapur sambil menata tomat dan timun.

"Wihhh, masak apa nih kalian?" Tanyaku sambil mendekati mereka berdua "papa bikin extra double decker crispy sandwiches" jawab nira sambil memakani timun.

Lalu aku memeluk devan dan memberikannya ciuman di pipinya dan dia sempat membeku dan menatapku, lalu dia melanjutkan kegiatan memasaknya dan setelah siap dia sajikan di atas piring besar.

Extra double decker crispy sandwiches.

Masakan jadi-jadian yang ku buat sewaktu awal-awal pernikahan karena bingung mau memasak apa dan itu adalah salah satu masakanku yang devan suka.

Nama double decker ku dapatkan dari bus dua tingkat.

Crispy ku ambil karena memang dia kriuk-kriuk karena luarnya di pakaikan tepung dan di goreng.

Extra ku ambil karena memang dia berukuran besar saja.

Sandwiches ku ambil karena memamg mirip sandwiches.

Devan pun memotong makanan itu memanjang dan keju mozarellanya pun meleleh dan benar-benar menggugah selera dan kami sudah siap dengan garpu masing-masing dan kami memakan itu bersama-sama.

"Ma, papa ngajak nanam tanaman mama mau ikut?" Ujar nira sambil terus menarik keju mozarella "kamu aja sama papa deh, mama nemenin aja" ujarku.

Setelah makan nira dan devan pergi berkebun dan menanam banyak tanaman dan aku menemani dari kejauhan, Terlihat mereka berdua begitu fokus menggali tanah.

Sejam lebih mereka berkebun dan setelah selesai mereka pergi mandi dan aku menyiapkan baju ganti devan dan nari, setelah mandi dan berpakaian nari meminum susu putihnya dan tak lama tertidur di sofa.

Sejak kecil dia selalu tidur dengan posisi yang sangat absurd, seperti sekarang dia terlihat sangat mirip katak tiarap dan pasti dia tertidur dengan mulut terbuka dan tangan yang mengepal.

Aku pun mengusap kepalanya dan dia terlelap begitu cepat dan membuatku mengantuk juga dan ku putuskan untuk tidur di sebelahnya dan memeluknya.

♡♡♡

devan, dia mungkin bukanlah orang yang baik tapi setidaknya dia sudah mencoba untuk menjadi suami dan ayah yang baik.

Aku duduk termenung menatap ke kasur sampingku.

Devan tengah terbaring di atasnya.

Aku menggengam tangannya dengan gemetar.

"Dev, i love you" ujarku pelan dan tentunya devan tidak akan menjawab dan tidak akan pernah menjawab.

Ia di temukan tewas bunuh diri di kamarnya dan semua berjalan begitu cepat.

Ku pikir aku masih bisa menyelamatkannya dengan membawanya ke rumah sakit namun dokter pribadi devan sudah berkali-kali memeriksa dan memberitahuku bahwa devan memang telah tiada.

Aku masih shock dan bingung bahkan begitu sampai di rumah lama aku meminta para pelayan untuk menemani nira dulu.

Aku terus memandangi devan, aku menyentuh wajahnya dan memeluknya.

Kenapa dev?

Apa yang membuatmu begitu bodoh dengan mengambil jalan bunuh diri untuk mengakhiri semuanya.

Aku meminta waktu terakhir bersama devan.

Kepalaku rasanya begitu sakit.

Aku terus memeluk devan.

Devan mengakhiri hidupnya sendiri dengan cara menyuntikan dirinya dengan sejenis cairan yang menurunkan kerja jantung dan otak.

Mirip dengan suntikan mati yang biasa di gunakan untuk hukuman mati di amerika hanya saja bedanya yang devan suntik bekerja lebih cepat dan tidak terasa.

Devan pun di makamkan di halaman luas yang ada tak jauh dari rumah lama, ku pilih tempat di bawah pohon rindang dan besar yang sudah berumur cukup lama.

Prosesi pemakaman begitu cepat dan nira pun terkejut mengengetahui drvan telah tiada tapi aku tidak memberitahunya kalau devan mengakhiri hidupnya sendiri.

Aku pun drop selama minggu-minggu awal.

Beberapa minggu kemudian seorang pengacara datang ke rumah dan membacakan surat wasiat, devan mengalihkan semua aset dan hartanya kepadaku.

"ah tuan devan dalam suratnya juga berkata sebagai bentuk kasih sayang dan perhatian ayah kepada putrinya, tuan devan telah membayarkan seluruh uang TK, SD dan SMPnya dan untuk alamat serta sekolahnya akan di beritahu pada waktunya" ujar pengacara dan aku menganggukan kepalaku.

Sam dan ilona sering berkunjung ke rumah untuk sekedar menemaniku dan nira atau sam yang mengajarkanku tentang dunia bisnis yang tak pernah ku ketahui dan membantuku dengan segala bisnis devan.

Nira pun sudah lebih tegar dan sudah kembali beraktifitas dan sekolah seperti biasanya dan aku pun mulai sibuk meneruskan segala bisnis dan usaha yang devan miliki.

Tahun demi tahun sudah ku lewati dengan baik dan nira juga sudah tumbuh besar dan menjadi anak yang begitu baik.

Hari ini nira lulus SD dan aku mendampinginya dan berfoto bersamanya, sepulang dari acara wisuda aku mengantarkan nira ke makam devan.

Para penjaga pun bersiaga, nira memegang buket bunga dan dia letakan di dekat batu nisan devan "pa, hari ini aku lulus SD nemt-nya bagus" ujar nira dan aku tersenyum menatap batu nisan devan.

Sejak devan pergi aku di kenal sebagai the black lady, karena sejak devan pergi aku lebih nyaman menggunakan pakaian serba hitam.

Sejak devan pergi aku mulai mengurus semua perusahaan dan apa pun milik devan dan berkat tangan kanan devan dan sam yang membantuku selama ini perusahaan devan pun semakin maju dan berkembang.

Nikah lagi? Tidak pernah selintas pun terpikirkan olehku.

Ruang tempat penyiksaan dan segala hal yang buruk itu sudah di bersihkan.

Semua kenangan buruk tentang devan sudah ku kubur dalam-dalam.

DARK (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang