1

5.4K 117 2
                                    

aku sedang memangkas bunga-bunga liar dan rumput di kebun belakang dan aku sudah menyiapkan space untuk menanam bunga lain dan tiba-tiba terdengar suara krasak-krusuk dari sebelahku dan aku lihat devan datang membawa keranjang berisi bunga dan beberapa bibit sayuran.

dia membuka jasnya dan meletakannya di kursi taman dan dia berjalan ke arahku dan semua pergerakannya itu tidak luput dari perhatianku dia berjongkok di sebelahku dan membantuku memangkas rumput dan aku masih menatapnya dan dia tidak menatapku dan hanya fokus pada tanaman saja.

"pergi " ujarku seraya memasukan bunga liar ke dalam plastik hitam berukuran sedang yang khusus untuk sampah, dia melirikku sekilas " ini rumahku" ujarnya dingin dan aku terdiam.

dia benar ini rumahnya tapi apa dia lupa kalau aku adalah nyonya rumah ini dan aku bebas melakukan apa pun yang aku mau di rumah ini.

aku menanam bunga mawar dan aku baru ingat tadi di keranjang ada bibit bunga mawar hitam salah satu bunga yang sulit di dapatkan dan di kembangkan tapi bibit bunga itu ada di sini, di rumah.

sudah lama aku ingin memiliki bunga mawar hitam dan akhirnya aku memilikinya tapi hanya hasan dan devan yang tahu aku ingin memiliki bunga itu

"tanam bunga mawarmu di dekat balkon" ujar devan dan aku menatapnya dan dia menanam bibit kentang

"mawar apa yang kau maksud?" tanyaku seraya meremas tanah gambut di pot "mawar hitammu" dia menatap ke arahku dan tersenyum miring " aira" ujarnya dan entah mengapa di saat dia memanggil namaku aku merasa aneh, seperti akan terjadi sesuatu.

aku sudah selesai berkebun dan saat aku sudah selesai hasan datang membawa keranjang untuk mengambil sayur-sayuran dan saat dia melihatku dia menunduk hormat dan aku menghela nafas dan berjalan keluar dari kebun.

aku mandi air dingin agar menyegarkan tubuhku yang lelah karena berkebun dan aku setelah mandi aku berpakaian dan devan datang ke kamar dengan tangan berlumuran darah dan wajahnya penuh dengan cipratan darah dan jangan lupakan kemeja putihnya yang berubah menjadi merah.

dia tersenyum bahagia cenderung aneh bagi orang lain tapi tidak bagiku yang merupakan istrinya dan dia menghampiriku dan mencium pipiku "aku cinta kamu" bisiknya dan aku tersenyum kikuk dan dia menjauhkan kepalanya dariku " mandi gih aku siapin baju gantinya" ujarku santai

dia pun masuk ke kamar mandi dan aku segera menyiapkan baju gantinya dan aku menatap wajahku di cermin dan ada noda darah di pipiku dan aku menghapusnya dengan tissue

"siapa mangsamu kali ini?" tanyaku saat devan memeluku dari belakang dan dia mencium bahu hingga ke leherku dan dia tersenyum " hasan" ujar devan

hasan, kenapa hasan harus menjadi mangsa devan?

"kau buang atau kubur?" tanyaku dan devan membuka resliting gaunku dan melepas gaunku lalu dia mengusap punggungku dengan lembut

"aku masukan dia ke dalam mesin pemotong rumput lalu aku giling sisanya di mesin pengaduk semen di gudang" bisik devan

gila, dia benar-benar gila

dia menuntunku untuk berbaring di kasur dan dia meminta haknya sebagai suami semalam penuh.

hohoho...

gimana

gimana

gimana

ada yang penasaran atau tertarik dengan ceritanya?

silahkan vote dan comment juga follow jika anda mau

makasih.

DARK (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang