12

521 42 0
                                    

Tahun demi tahun berlalu, nira sekarang sudah berusia 5 tahun dan dia sudah mulai aktif ikut semacam TK atau playground dan pagi ini aku sedang membantunya memakai seragam dan mengepang rambutnya layaknya rapunzel.

"Ma, mama kok jarang keluar sih? Mamanya nathan keluar mulu makanya nathan sering pulang sama nannynya" ujar nira sambil memakai kaos kaki selututnya yang berwarna pink lembut dan aku memasangkan beberapa jepit rambut di rambutnya dan hiasan lainnya.

"Mama keluar kalo ada urusan penting aja atau kayak antar dan jemput kamu sekolah" ujarku sambil mengecek isi ranselnya dan memastikan barang-barang keperluannya sudah masuk ke dalam ranselnya.

"Nak, hari ini bekelnya mama bikin roti pakai selai blueberry gak apa-apa kan? Tadi mama gak sempet masak nasgor sama gorengin kamu sosis" ujarku sambil merapihka kerah kemeja sekolah nira yang berwarna biru muda dan di pasangkan dengan rok biru gelap.

"It's okay mama" ujar nira sambil memakai ransel unicornnya yang serba pink lalu aku menenteng sepatunya dan kami berjalan bersama bergandengan tangan menuju meja makan dan dia meminum susu UHT kemasan dengan varian coklat kesukaannya dan aku memasukan kotak bekel ke dalam tas-nya serta botol air-nya.

Lalu devan masuk ke dalam ruang makan dengan wajah kaku dan datarnya seperti biasa dan aku menyajikan kopi untuk devan dan nira memeluk kakiku dan berbisik "ma, papa nyeremin" bisik nira dan aku menganggukan kepalaku.

"Yuk, mama anterin kamu dulu ke mobil" ujarku dan aku menggandeng tangan nira yang gembul dan lembut dan aku membawanya menghampiri devan yang berkutat dengan Ipadnya "pamit dulu nak" ujarku lembut pada nira.

Lalu aku berlutut menyamai tinggiku dengan nira "pa, nira berangkat dulu" ujar nira pelan dan devan hanya mengiyakan saja tanpa menatapnya dan aku tersenyum dan mencium pipi nira "yuk, nanti keburu telat" ujarku dan aku menggandengnya menuju mobil sedan yang sudah siap di depan pintu dan supir sudah membukakan pintu dan menyapa kami berdua.

"Jangan lupa bekelnya di makan ya" ujarku sambil memasang sabuk pengaman dan nira menganggukan kepalanya "sipp ma" ujarnya dan aku menganggukan kepalaku.

Lalu nira pun pergi dan aku kembali ke dalam rumah dan aku duduk di dekat devan dan aku mengambil sehelai roti tawar "kamu mau pakai blueberry atau coklat kacang?" Tanyaku dengan pisau oles selai di tanganku.

"Coklat saja" ujarnya dan aku membuatkan setangkup roti dengan isian selai coklat kacang di dalamnya dan aku meletakannya di piring di depan devan dan devan meletakan Ipadnya.

"Tadinya aku mau kasih atau bagi kamu saham tapi setelah aku pikir-pikir terlalu riskan dan bahaya juga walau itu membuatmu kaya" ujar devan "ihh, jangan kasih aku yang kayak gitu aku gak ngerti mengelolanya" ujarku sambil membuat roti lapis dengan isian blueberry untukku.

"Jadi tadi aku udah hubungin salah satu bank untuk bikinin kamu dan putrimu deposit dengan jumlah masing-masing 500 juta dan aku sudah pesan beberapa emas batangan untuk kamu untuk di simpan di bank" ujar devan dan aku menganggukan kepala saja.

"Nanti siang aku mau jemput nira pulang sekolah dan ajak dia ke mall" ujarku dan devan menatapku "mau ngapain ke mall?" Tanya devan "aku mau ke salon sekalian nira potong rambut dan poninya,sekalian ajak dia keliling aja" ujarku.

"Ya sudah" ujar devan dan aku tersenyum dan jam setengah 9 dia berangkat kerja dan aku mengantarkannya hingga ke depan lalu setelah dia pergi aku pergi ke kamar nira dan merapikan beberapa barang-barang dan mainan yang berantakan.

Lalu aku pergi ke kamarku dan merapikannya dan setelah rapi aku mengambil tas dan sepatuku, hari ini aku memakai celana jeans dengan atasan blouse berwarna magenta yang mencolok dan aku memilih untuk memakai sepatu slip on dan tas shoulder bag mini saja.

Lalu aku memastikan dompet dan ponselku sudah masuk ke dalam tas dsn setelah itu aku pergi keluar dan supir serta bodyguard sudah bersiaga, lalu aku masuk ke dalam mobil dan kita pergi ke sekolah nira lebih dulu.

Aku pun menunggu nira di dalan mobil karena memang aku menjemputnya lebih awal dan tak lama terdengar bel sekolah berdering dan aku segera keluar dari dalam mobil dan menunggu di area penjemputan bersama orang tua lainnya.

Aku menggunakan kacamata hitam dengan model kotak besar dari Dior dan aku fokus menatap nira yang tengah memakai sepatunya dan dia melihatku dan tersenyum senang "mama" ujar nira berlari ke arahku dan memeluku erat.

Lalu aku menggandeng tangannya dan membawanya masuk ke dalam mobil "kita ke mall yang biasa ya pak" ujarku pada supir dan pak supir berbalik menatapku "maaf nyonya, tuan berkata untuk mengantarkan nyonya ke mall asventon karena sekarang mall itu sudah jadi milik tuan" ujar supir.

Aku yang mendengarnya menghela nafas dan menganggukan kepalaku dan kita pun di antarkan ke salah satu mall terbaik dan tentunya high class, setibanya di sana kami berhenti di lobby utama dan supir membukakan pintu dan aku menggandeng nira keluar dari dalam mobil.

Lalu aku melihat ada 2 baris orang yang saling berhadapan dan menyambut kedatanganku dan aku hanya tersenyum sekilas lalu GM menghampiriku dan memperkenalkan diri dan aku mereka menjelaskan terkait mall yang ternyata terhubung ke sebuah hotel bintang lima di atasnya.

Aku pun mendengarkan penjelasannya dengan baik dan tiba-tiba terdengar orang-orang itu menyambut seorang tuan dan sontak aku menoleh ke belakangku dan aku lihat devan sedang berjalan ke arah kami.

Aku pun segera menyambutnya dengan cara memeluknha erat "kok nyusul gak bilang-bilang" ujarku dan devan menatapku dan nira "antar mereka ke salon" ujar devan pada GM dan pria yang menjabat sebagai GM itu menganggukan kepalanya dan mempersilahkan aku dan nira untuk berjalan mengikutinya.

DARK (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang