aku duduk lesu di meja makan dan aku melihat devan yang masih sibuk dengan pekerjaannya dan aku memijat bahuku pelan dan devan menatapku sekilas dan menegak kopinya.
"apa yang kau pikirkan?" tanya devan seraya mengetik di laptopnya dan aku hanya menggelengkan kepalaku " i'm not felling well" ujarku dan aku bangun dari kursi makanku dan pergi ke kebun
hujan turun deras pagi ini dan baru berhenti 1 jam yang lalu dan kebunku subur sekali dan aku lihat ada buah strawberry yang sudah matang aku segera mengambil keranjang dan memakai sepatu boot kebunku dan aku berjalan mengambil strawberry yang sudah matang di lanjutkan dengan jamur kesukaan devan
aku masuk ke dalam rumah dan segera mencuci sayuran dan buah dan menyimpannya di kulkas dan tiba-tiba devan memeluku erat dan menyandarkan dagunya di bahuku
"kau ingin tahu kenapa hasan menjadi mangsaku?" bisik devan dan aku mengusap lengannya yang melilit perutku "jika kau pikir aku berselingkuh dengan hasan maka kau salah dan aku yakin kau sudah tahu hal itu" bisikku dan dia mencium leherku
"kau itu bagaikan berlian paling mahal,istriku" ujar devan seraya melepas pelukannya dan bersandar pada meja dapur dan menatapku "terlalu sempurna hingga lalat pun tidak berani terbang di dekatmu" ujar devan dan aku tersenyum tipis
ada makna terselubung di balik pujiannya ini
"dan si brengsek itu sudah berani menaruh hati pada ratuku ini" dia menyentuh daguku dengan telunjuknya dan menciumku lumayan lama " kau milikku aira camkan itu" ujar devan dan aku memegang lengannya dan menatap matanya yang hitam " i'm yours devan and always be" ujarku serius dan dia tersenyum
devan suamiku, sejak kami menikah dulu aku sudah merasa ada yang ngak beres sama devan dan akhirnya terbukti karena di malam pernikahan kami dia membunuh temanku yang naksir padaku di sebuah gudang yang selalu menjadi 'ruang operasi'nya, aku ingat malam itu setelah resepsi dia membawaku ke rumah ini dan mengajakku ke gudangnya dan dia memaksaku untukku menyaksikan adegan menyeramkan itu.
kami menikah berdasarkan lamaran dan berarti aku dan devan tidak pacaran benar-benar langsung nikah dan saat itu aku masih 19 tahun dan dia sudah 35 tahun, tahun ini tahun pertama pernikahan kami dan aku sudah 20 tahun dan dia 36 tahun jarak umur kami 16 tahun dan aku penasaran apa yang membuat dia mencintaiku segila ini?.
"aira, bisa kau siapkan jasku" ujar devan dari ruang kerjanya dan aku segera berjalan ke ruang kerjanya " formal atau semi-formal?" tanyaku dan dia menatapku "semi-formal" ujar devan dan aku mengangguk dan segera melesat ke kamar dan menyiapkan jas devan
aku mengambil 2 pilihan warna yang satu warna krem dan yang satu biru langit dan celananya juga ada 2 pilihan untuk jas yang biru aku memadupadakannya dengan celana bahan berwarna putih dan untuk jas yang krem aku memadupadakannya dengan jeans.
"siapkan gaunmu juga sayang" ujar devan seraya masuk ke kamar dan aku menatapnya bingung " memangnya aku ikut? " tanyaku dan dia membuka lemari "sayang, kau itu sudah cantik dan aku tidak ingin orang lain menatap milikku dan aku bingung apa yang pantas istriku ini pakai" ujar devan seraya memilihi gaunkku di lemari
"aku bisa memakai gaun pink itu jika acaranya non formal" usulku pada devan dan dia mengambil gaun berwarna biru dongker dan bahannya beludru di luarnya tapi nyaman di gunakan tidak membuat gerah sama sekali "aku pakai jas biru itu saja dan kau akan memakai wedges putihmu" ujar devan seraya menunjuk jas biru pilihanku dengan dagunya
"ok tapi bisa kasih tahu aku ini acara apa?" tanyaku dan dia tersenyum bahagia "si nenek lampir akan mati karena kecelakaan dan tentunya kita harus hadir di pemakamannya sebagai anak dan menantu" ujar devan dan aku menatapnya tidak percaya
nenek lampir adalah sebutan khusus yang devan berikan pada ibu tirinya dan aku benar-benar shock dengan ucapannya dan aku segera menatap jas pilihanku
"aku akan mencarikan warna jas yang lebih gelap" ujarku seraya mencarikan jas devan yang berwarna gelap "tidak perlu sayangku lagi pula aku tidak berduka atas kematiannya jadi aku tidak perlu memakai pakaian berwarna gelap istriku" ujar devan
aku benar-benar speechless dan rasanya lemas dan dia malah tersenyum
![](https://img.wattpad.com/cover/226052474-288-k620932.jpg)