Part. 9 #Chaeyoung Vs Lili

180 26 0
                                    

JISOO POV.

Hari ini sikap Chaeyoung agak berbeda padaku, dia sering terlihat kikuk serta acap kali menghindariku, padahal semalam sikapnya masih biasa saja, dia masih membangunkanku ketika dia ingin pergi ke toilet.

"Chaeyoung.. kamu dan Lili tunggu disini, aku akan pergi mengantri makanan untuk kalian." Ujarku saat kami berada di aula kantin pada jam makan siang.

"Tidak usah! Hmm.. maksudku.. aku harus banyak berjalan kaki agar bayiku sehat, jadi aku akan ikut mengantri denganmu." Bantah Chaeyong, hari ini dia terlihat tidak suka dengan perhatian yang aku berikan.

'Apakah aku punya kesalahan yang tidak aku sengaja? Atau.. itu hanya efek dari kehamilannya saja?' aku bertanya-tanya dalam hatiku

Akhirnya aku dan Chaeyoung pergi mengantri makanan bersama..

Chaeyoung berdiri di depanku, selama kami mengantri tanganku terus menjulur ke depan untuk menjaga perut Chaeyoung agar tidak tersenggol oleh orang yang berada di depannya, Chaeyoung terlihat risih denganku tapi aku tidak perduli, aku hanya ingin menjaga bayinya.

Setelah mendapatkan makanan, kami menghampiri Lili yang sudah menunggu kami dimeja makan.

"Naahh.. ini untukmu Lili.." Kataku seraya menyerahkan satu buah kotak makanan untuknya, tentu saja dengan aksen anak kecil karena kami sekarang sedang berada diluar kamar.

"Buka.." Timpal Lili memintaku untuk membuka penutup nasi kotak miliknya.. agar mendalami peran sebagai anak kecil tentu saja aku menolak dan siap berdebat.

"Tidak mau! Lili buka sendiri saja penutupnya.." Ujarku.

"Lili tidak bisa buka! Ya sudah kalau begitu.. Lili tidak makan saja!" Lili ngambek, dia membuang wajahnya enggan melihatku.

Chaeyoung tiba-tiba meraih nasi kotak milik Lili kemudian membuka penutup makanannya.

"Nah.. Nasi kotaknya sudah dibuka, sekarang makanlah.. Lain kali kamu harus membukanya sendiri, jangan terus-terusan menyusahkan Jichu.. apa kamu mengerti Lili?!" Chaeyoung menasehati Lili, tapi Lili hanya acuh tidak memperdulikannya, Chaeyoung hanya menarik nafasnya dalam-dalam menahan emosinya agar tidak keluar.

"Kamu juga! Jangan iya-iya saja kalau Lili menyuruhmu..!" Ketus Chaeyoung padaku, aku hanya mengangguk pelan dengan wajah tidak percaya, apa baru saja dia memarahiku?

Mungkin Chaeyoung kesal karena aku terus saja menuruti permintaan Lili? Memang sejak pagi aku sudah direpotkan olehnya.

Ketika haus Lili akan meminta diambilkan air olehku, pada saat sarapan pun dia minta disuapi, bahkan dia memintaku untuk memandikannya, aku tidak masalah karena Lili memang seorang autis yang hampir tidak bisa melakukan apapun sendiri, tapi Chaeyoung memarahi Lili dan memintanya untuk pergi mandi sendiri.

Sebenarnya aku senang dengan kehadiran Lili, dia bisa menjadi guru buatku agar aku lebih bisa mendalami lagi peranku sebagai seorang autis.

Lili begitu lengket padaku.. dan itu mengingatkanku pada Irene..

Lili mengingatkan aku ketika aku masih sangat lengket pada kakakku itu.. aku merasakan betapa lelahnya Irene saat dia menjagaku dulu, karena itu aku memperlakukan Lili persis seperti Irene memperlakukanku, aku hanya mencoba meraih bayangan Irene lewat Lili.

Selesai makan kami kembali ke kamar, ini adalah jadwal untuk tidur siang, jadi aku merapihkan kembali kasurku dan kasur milik Chaeyoung, tapi Chaeyoung melarangku saat aku ingin membersihkan kasur milik Lili.

"Biarkan dia membereskannya sendiri, dia harus bisa mandiri Jisoo.." Ujarnya dengan dingin.

"Dia tidak bisa Congah.." Bela ku.

Crazy in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang