Part. 18 #Asumsi

156 15 0
                                    

SEULGI POV.

Aku melangkahkan kakiku keluar ruangan meninggalkan Chaeyoung yang sedari tadi terus menangis, melihatnya menangis dipelukan Jisoo seperti itu membuatku teringat pada masalalu, masa dimana kekasihku selalu menangis disampingku hampir setiap hari, saat itu aku hanya bisa menenangkannya sebisaku tanpa memiliki solusi apapun karena masalah yang Bae Joo Hyun miliki dimasa itu terlalu kompleks. Ketika kecil dia meninggalkan adik dan kakeknya untuk mengambil beasiswa, setelah beberapa bulan dia tinggal bersama keluarga yang telah memberinya beasiswa itu secara mengejutkan Bae Joo Hyun diangkat menjadi anak oleh keluarga tersebut, namanya pun turut diganti, dulu sekali dia bernama Irene dengan marga Kim namun sekarang sudah berganti nama menjadi Bae Joo Hyun, kekasihku pikir hidupnya akan berakhir bahagia karena dia telah resmi menjadi salah satu bagian dari keluarga terkaya dikorea, namun kenyataan justru menamparnya dengan keras, takdir itu justru membawanya jatuh kedalam jurang penderitaan yang semakin pahit.

Bicara soal kekasihku.. seketika aku teringat dengannya, kemarin dia mengatakan padaku bahwa hari ini dirinya akan datang untuk menemuiku, ini sungguh aneh karena biasanya dia hanya datang satu bulan sekali itupun untuk menemui Raymond adik angkat Bae Joo Hyun.

Aku melanjutkan langkah kakiku menuju taman mencari keberadaan kekasihku, sesampainya ditaman aku melihat kekasihku sedang mengobrol dengan seorang pria, aku mengernyitkan keningku, memfokuskan mataku untuk melihat siapa pria yang sedang bersama Bae Joo Hyun.

"Apa itu tuan Kwon Jiyong?" Gumamku.

Kwon Jiyong adalah seorang pria yang saat ini sedang berusaha dibantu oleh kekasihku, tentu saja aku pun ikut andil dalam rencana mereka, oleh karena itulah aku berada disini, aku rela bekerja dirumah sakit jiwa ini demi melancarkan rencana kekasihku bersama tuan Jiyong, jujur saja aku tidak masalah dengan rencana ini walaupun aku harus melepas pekerjaanku sebagai dokter spesialis di rumah sakit ternama dan berpindah menjadi perawat rumah sakit jiwa yang terpencil ini, semua itu aku lakukan demi Bae Joo Hyun, apapun akan aku lakukan demi dirinya.

Aku perlahan mendekati Bae Joo Hyun dan tuan Kwon Jiyong, sepertinya mereka tidak sadar dengan kedatanganku.

"Selamat siang tuan Kwon.." Sapaku ramah.

"Oh.. selamat siang Seul." Balas tuan Jiyong menyapaku, dia kemudian berdiri dan menyalamiku, aku melirik sekilas kekasihku yang sedang tersenyum manis padaku.. Ah, senyuman itu sangat aku rindukan.

"Tidak biasanya anda dan nona Bae datang kemari  dalam waktu bersamaan, apakah terjadi masalah disini?" Tanyaku to the point, biasanya tuan Jiyong akan datang kemari dan langsung menemuiku untuk menanyakan perkembangan dari keponakannya, Jennie Kim.

Setahuku pria ini sangat baik, dia selalu rutin datang ke tempat ini untuk memastikan bahwa Jennie baik-baik saja walaupun Jennie tidak pernah mengetahui hal tersebut, tentu saja aku akan menjelaskan detail perkembangan Jennie tanpa ada satupun yang aku tutup-tutupi karena itu adalah tugasku disini, aku diminta kekasihku untuk menjaga Jennie selama berada ditempat ini agar tuan Jiyong tidak lagi mengkhawatirkan keponakannya itu.

"Ah itu.. beberapa hari yang lalu Nona Bae memberi kabar bahwa Lalisa sekarang sudah sadar, karena itulah aku datang kemari untuk mengurus berkas kepulangan Jennie, aku akan mengeluarkan Jennie dari tempat ini secepatnya demi keselamatan Jennie." Tuan Jiyong menjelaskan.

Oh ya Tuhan! Kenapa aku sangat ceroboh!

Aku lupa bahwa aku ditugaskan ke tempat ini untuk menjaga keselamatan Jennie, aku terlalu menghayati peranku menjadi perawat dan mengabaikan misiku yang sebenarnya.

"Hmm.. tuan Jiyong, sebenarnya ada yang ingin aku sampaikan padamu." Ujarku sedikit merasa cemas tentang apa yang ingin aku sampaikan ini.

"Apa itu Seul, katakan saja." Pintanya dengan tegas.

Crazy in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang