Part. 15 #Lili

184 27 3
                                    


LILI POV.

LILI POV.

Sinar mentari pagi bermain-main di area mataku membuat kesadaranku sedikit demi sedikit mulai kembali, aku terbangun dari tidurku.

"Akh! Kepalaku..!" Aku merasakan sakit hampir diseluruh bagian kepalaku, aku mencoba bangun tapi rasa sakit ini semakin menjadi-jadi.

"Ahh! Ya tuhan.. sakitnya!" Racauku.

Aku diam sejenak dan melihat kesekeliling mencoba membaca situasi yang ada..

Apa ini kamar rumah sakit?

Mataku terus menyapu setiap sudut ruangan sampai mataku menangkap sosok gadis yang sedang tertidur pulas diatas sofa.

"Siapa dia?" Aku menelisik wajahnya mencoba mengingat, tapi aku merasa bahwa aku tidak pernah mengenalnya.

"Apa dia juga pasien dirumah sakit ini?"

Aku berasumsi demikian karena pakaian yang kami kenakan sepertinya berseragam sama.

Gadis itu mulai bergerak.. dia mulai terbangun dari tidurnya..

"Lili? Syukurlah kamu sudah sadar.." Ujar gadis itu setelah mengucek-ucek matanya.

Apa dia baru saja memanggilku Lili? Darimana dia tahu panggilan itu?
Lili adalah panggilan khusus dari pamanku, apa dia mengenal pamanku?

Gadis itu mulai beranjak dan mendekatiku, tangannya bergerak mengecek suhu tubuh pada keningku.

"Puji Tuhan, demammu sudah turun.. Lili tunggu sebentar yaa, Nini akan panggil perawat dulu." Gadis itu pun lalu bergegas pergi keluar ruangan.

Aku masih bingung, seingatku terakhir kali.. aku sedang dikejar oleh segerombolan preman lalu terjatuh ke sungai, aku mencoba berenang tapi sayangnya arus sungai itu terlalu kuat dan setelahnya.. aku terjatuh di ujung air terjun!

Ya tuhan! Benar.. aku jatuh dari air terjun yang lumayan tinggi.. Saat ini Aku sedang bersyukur pada tuhan karena aku masih diberikan kesempatan kedua untuk hidup.

"Ceklek!" Suara pintu terbuka

Gadis tadi datang kembali dengan membawa seorang dokter dan satu orang perawat perempuan.

"Selamat pagi Lili, bagaimana keadaanmu?" Sapa sang dokter setelah berada di sisi ranjangku.

Aku hanya diam dan enggan untuk menjawab, aku terlampau bingung.. sejujurnya banyak sekali pertanyaan yang ada dibenakku tapi entah kenapa aku lebih memilih diam saat ini.

Dokter kemudian memeriksa detak jantung dan tensi darahku.

"Syukurlah.. semua sudah normal kembali." Ujar dokter itu.

"Apakah Lili sudah bisa kembali ke kamar kami dok?" Tanya gadis asing itu pada sang dokter.

"Tentu saja.. tapi Lili harus rutin meminum beberapa obat, nanti saya akan minta perawat untuk mengantarkannya ke kamar kalian." Jawab dokter itu.

"Tapi sepertinya Lili masih sangat lemah dok.. sebaiknya kita tunggu Lili pulih dulu setelah itu baru kita pindahkan Lili ke kamarnya." Saran si perawat.

"Baiklah kalau begitu kalian beristirahatlah dulu disini, saya akan pergi untuk mengecek kondisi pasien lain." Pamit sang dokter.

"Benar kalian harus beristirahat, terutama kamu Nini.. semalam kamu kesulitan tidur karena terus menjaga Lili, setelah ini aku akan mengambilkan sarapan untuk kalian.." Ucap perawat itu berbaik hati, tidak lama setelah itu sang dokter dan perawat itu pun pergi meninggalkan kami.

"Lili, bagaimana keadaanmu? Apa kepalamu masih sakit?" Kata gadis bernama... Entahlah aku rasa tadi dia menyebut dirinya sendiri dengan nama Nini.

"Hanya sedikit Ni-ni..?" Jawabku ragu, aku takut salah menyebut namanya.

Crazy in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang