Part. 19 #Kesepakatan

137 17 0
                                    

AUTHOR POV.

Keesokan harinya..

"Baby, hei.. bangun sayang.." Sebuah panggilan menyadarkan Jisoo dari tidurnya, gadis mungil itu menggeliat dan merengangkan tubuhnya yang masih kaku, sedikit demi sedikit mata Jisoo terbuka, dia kemudian tersenyum pada Chaeyoung yang kini sudah duduk ditepi ranjangnya.

"Hei..selamat pagi, maaf hari ini aku bangun kesiangan." Ujar Jisoo dengan suara serak khas bangun tidur.

"Tidak apa-apa baby, semalaman kamu belum tidur karena harus menjaga bayi kita, pasti kamu lelah, tapi aku harus membangunkanmu sekarang karena ini sudah waktunya kita sarapan, kamu harus segera minum vitamin karena sebentar lagi perawat akan datang kemari untuk melakukan check up mingguan, aku tidak ingin mereka membawa dan menyimpanmu di klinik lagi karena kondisi badanmu yang kurang fit saat pemeriksaan nanti." Jelas Chaeyoung.

Semalam, Seulgi begitu cemas saat Jisoo memasuki kamar dengan sorot mata tajam namun terlihat sayu, sorot mata itu sulit untuk Seulgi artikan, namun Seulgi tahu pasti bahwa saat itu juga keadaan kekasihnya pasti sedang tidak baik-baik saja karena tidak berhasil bicara dengan Jisoo. jadi dia memutuskan untuk pergi menemui dan menemani Bae Joo Hyun, sedangkan bayi Jiro dia pasrahkan sementara pada walinya. Jadi semalam Jisoo lah yang menjaga bayi Jiro. Lagi pula Jisoo pasti tidak akan bisa tidur karena emosi yang masih menyelimuti hatinya saat itu.

Jisoo bergerak memaksakan tubuhnya bangun untuk memeluk Chaeyoung.
"Haha.. kenapa bayi besar ini begitu manja dipagi hari.." Chaeyoung tertawa geli saat Jisoo dengan sengaja menelusupkan wajahnya masuk kedalam ceruk leher miliknya.

"Aku hanya ingin memeluk kekasihku." Jawab Jisoo dengan tenang. Chaeyoung membalas pelukan kekasihnya itu dengan sesekali mengelus rambut belakang Jisoo.

"Jennie dan Lisa sekarang sudah menunggu kita dimeja makan." Ujar Chaeyong memberikan informasi, Jisoo pun kemudian melepaskan pelukannya.

"Baiklah, aku akan menyikat gigi dan mencuci mukaku lebih dulu setelah itu aku akan menyusul kalian disana." Jisoo beranjak lalu melangkah menuju kamar mandi.

Chaeyoung menatap Jisoo dengan perasaan sendu. "Apa kamu menyembunyikan sesuatu dariku Jisoo, kenapa semalam kamu menangis secara diam-diam?" Gumam Chaeyoung, dia menarik nafas dalam untuk menenangkan perasaannya, dia sangat penasaran dengan apa yang Jisoo sembunyikan darinya, tapi dia mencoba untuk tenang dan tidak gegabah, dia yakin sebentar lagi Jisoo akan menceritakan semua padanya, jikapun nanti Jisoo tidak mengatakan apapun maka dia sendiri nanti yang akan bertanya langsung, tapi untuk saat ini sepertinya Jisoo masih membutuhkan waktu, maka Chaeyoung akan memberikan apapun yang Jisoo butuhkan itu.

Setelah perasaannya sedikit tenang Chaeyoung beranjak untuk menemui Jennie dan Lisa yang sudah berada dimeja makan.

"Uuuuhhh.. kamu sangat tampan, suatu saat aku akan mendapatkan satu yang sepertimu kan? Kan? Uuuhhh.. tayank.. muach! Mumumu.." Jennie terlihat begitu gemas saat dia bicara pada baby Jiro yang saat ini sedang berada digendongannya.

"Haishh.. dia malah asik dan sibuk memuji manusia kecil peminum asi, padahal pemilik ketampanan yang hakiki sudah ada disampingnya sejak tadi." Seloroh Lisa kesal, dia memalingkan wajahnya ketika Jennie berkali-kali menciumi bayi Jiro.

"Yak, Lisa! Dia hanya bayi, kenapa kamu begitu cemburu?" Protes Chaeyoung sedikit tidak terima karena bayinya disebut manusia peminum asi, walopun itu kenyataan tapi terdengar tidak sopan ditelinga Chaeyoung.

"Nini, menikahlah denganku maka kamu akan mendapatkan satu yang jauh lebih tampan dari bayi Jiro." Lisa berseloroh pada Jennie dan mengabaikan ucapan Chaeyoung, Mendengar Lisa bicara seperti itu Jennie hanya memutar bola matanya.

Crazy in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang