Part. 20 #Pulang

136 19 0
                                    

AUTHOR POV.

2 Minggu kemudian..

Awan hitam yang menggulung dilangit malam ini tidak terlalu dihiraukan oleh sebagian besar penghuni rumah sakit jiwa bukit selatan, mereka sudah tidak perduli jika nantinya hujan akan turun karena sekarang adalah waktunya mereka untuk beristirahat.

Berbeda dengan orang lain yang sudah nyaman dikamar mereka masing-masing Jisoo sekarang sedang berada di pos utama keamanan, dia bermaksud berpamitan pada semua orang yang ada disana karena besok dia sudah harus keluar dari rumah sakit jiwa ini.

"Kami sedih kamu akan pergi dari tempat ini, tapi kami juga merasa lega akhirnya kamu memutuskan untuk menjalani kehidupan normal diluar sana Jichu." Paman Kim merangkul pundak Jisoo dengan bangga, semua orang yang berada disana mengangguk membenarkan ucapan Paman Kim. Mereka melingkari Jisoo, perhatian mereka tertuju pada sosok gadis mungil itu.

"Jichu, ini untukmu.." Paman Dong il memberikan sebuah buku untuk Jisoo.

"Apa ini paman?" Jisoo menerima buku itu, dia membuka lembar demi lembar buku tersebut.

"Itu adalah salinan biodata para anggota keamanan, disana ada nomor telpon dan alamat keluarga kami, jika suatu hari nanti kamu mengalami kesulitan kamu sangat diizinkan untuk menghubungi mereka, bukankah kamu juga sudah mengenal keluarga kami dengan baik? Jadi kamu tidak perlu sungkan, hum?" Paman Dong il mengelus kepala Jisoo, perhatian dan hal-hal lembut seperti yang Paman Dong il lakukan adalah hal paling Jisoo suka, mereka memperlakukan Jisoo seperti tuan putri, rasa sayang mereka pada Jisoo sangat besar.

Dimasa lalu, ketika para pria gagah ini melakukan panggilan video bersama keluarga dan kebetulan Jisoo sedang berada didekat sana maka dengan senang hati mereka akan mengenalkan Jisoo pada keluarga mereka. Hingga bertahun-tahun kemudian keluarga mereka pun menjadi sangat akrab dengan jisoo. Jika keluarga mereka melakukan panggilan maka akan selalu ada pertanyaan "Jichu dimana? Apakah dia sehat? Aku sangat merindukannya, bisakah kamu memanggilkan dia untukku?" sebab itulah paman Dong il mengatakan bahwa Jisoo telah mengenal keluarga mereka dengan baik.

"Terimakasih paman, jika bisa.. aku berjanji akan mengunjungi mereka satu persatu." Ucap Jisoo dengan enteng.

"Woooaa itu tidak mungkin Jichu, keluarga kami tinggal ditempat dan kota yang berbeda, kamu tidak mungkin bisa mengunjungi mereka semuanya, haha. Tapi paman dengar kamu akan tinggal di Seoul bukan? kamu beruntung karena sebagian besar dari kami berasal dari sana, kamu harus mengunjungi mereka dan jangan sungkan meminta bantuan pada mereka jika kamu mengalami kesulitan." Paman Dong il kembali mengingatkan, Jisoo mengangguk seraya tersenyum pada paman Dong il.

Tidak lama setelah itu terdengar pintu depan dibuka oleh seseorang, orang itu lekas masuk dengan sedikit terburu-buru.

"Hufftt.. huh.. syukurlah kamu masih disini Jichu." Ujar seseorang yang baru datang membawa koper berukuran sedang dengan nafas sedikit ngos-ngosan, orang adalah dokter Gong yoo.
"Jichu, besok bawalah koper ini, didalamnya sudah ada baju-baju dan keperluan sehari-hari lainnya, kartu identitas dan beberapa dokumen juga sudah saya siapkan semuanya untukmu." Imbuh dokter Gong yoo seraya menaruh koper itu didekat Jisoo.

"Waahh.. dokter Gong yoo memang terbaik! kalau dipikir-pikir kalian sangat serasi. Selama ini kami pikir Jichu tidak mau keluar dari tempat ini karena dia tidak mau jauh dari dokter Gong yoo." Celoteh paman Kim yang disahuti gelak tawa dari teman-temannya.

"Benar, kami malah berharap kalian akan berakhir bersama, tapi sepertinya itu hal yang mustahil." Paman Lee ikut mengomentari.

"Haha.. kalian berpikir terlalu jauh, Jichu sudah saya anggap sebagai adik saya sendiri, benarkan Jichu?" Dokter Gong yoo tersenyum pada Jisoo.

Crazy in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang