Selamat datang di karya kedua ku di Wattpad 🥰❤️
Buku-1 Hana ada di aplikasi Fizzo dengan judul "Oh, Hana!!"
Untuk membaca sekuelnya, aku saranin kalian baca dulu buku-1 nya ketik saja nama aku di Fizzo : Nellamuni. Di sana ada empat karya ku yang...
Fyi : Baca dulu buku-1 Hana di Aplikasi Fizzo biar kalian kenal siapa itu Hana, Mario, Bon bon, dan Bulan berikut pemeran lainnya, covernya di bawah ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di atas bulan sabit yang tengah bersinar terang di antara malam yang kelam, ada sepasang sejoli yang tengah berkencan mesra. Sosok laki-laki bertubuh tegap dan tinggi tengah mengenakan setelan Tuksedo hitam dipadankan dengan topeng hitam yang menutupi sebagian wajahnya. Tampak di hadapannya dengan bola mata berbinar terang, sesosok gadis cantik dengan mengenakan seragam sekolah berwarna putih bercampur warna kuning yang menyala dengan dasi berbentuk pita merah besar tersimpul di kra seragam. Rambut gadis itu dikuncir dua ke depan tampak begitu menggemaskan, sembari memegangi tongkat bulan di genggaman telapak tangannya.
Benar sekali itu adalah Tuksedo bertopeng dan Sailor Hana yang sedang berkencan ala karakter komik dari Jepang itu. Sang Tuksedo perlahan melepaskan topeng hitamnya, tampaklah wajah tampan dengan guratan lembut di rahang serta bibirnya yang terlihat lembab.
"Pak Mario, Hana minta cium.."
Sembari memonyongkan bibirnya ke depan, wajah Hana terus condong mengikis jarak antara mereka berdua. Semakin dekat, perlahan kedua pasang kelopak mata tertutup, lalu...
KUKURUYUK ...!!!
Hana tersentak bangun, mimpi indah nya terganggu. Lagi-lagi karena ayam tetangga yang menyebalkan. Kali ini Hana tidak akan tinggal diam, kesabarannya sudah habis.
"Akan aku gorok tuh Jago!" Mengerang, sembari mencengkeram selimut tebal yang sejak semalam menghangatkan tubuhnya yang tertidur lelap. lebih tepat menggeliat kesana kemari karena terlalu aktif bermimpi indah.
"Hemm, Jago.. hari ini akan aku jadikan ayam tepung!" pekik Hana.
Hana bangkit dari atas ranjang, selimut bergambar kepala Tuksedo bertopeng tergeletak di lantai. Sedangkan yang empuhnya tengah mendengus kesal dengan hidung yang terus kembang kempis.
Brak!!!
Ibu yang sedang berada di dapur, tengah menyiapkan sarapan serta makanan yang akan dibawa Hana terkejut.
"Hana kenapa berisik sekali?" Ibu bertanya sembari mengaduk susu strawberry yang sudah diseduh di dalam gelas kaca berukuran tinggi di atas meja itu.
"Hana akan menyembelih Jago, ibu siapkan tepung dan minyak goreng!" Hana mengerang, dengan kedua telapak tangan mengepal erat.
Hana melangkahkan kaki, kedua bahunya terangkat dengan lengan pendek kaos over size yang sudah digulung ke atas.