Seperti jadwal biasanya, Sabtu adalah saatnya Mario kembali menemui Hana. Walaupun dua hari lalu mereka sudah bertemu setelah serangkaian kesalahpahaman serta hampir saja terjadi kekhilafan yang berujung ucapan konyol dari gadis itu.
Helaan nafas Mario terdengar kasar sepanjang perjalanan menuju kota Bandung. Bagaimana tidak, hari ini bertepatan dengan tanggal kelahiran nya, tapi sang kekasih hati tidak mengucapkan sepatah kata pun dengan kalimat 'Happy birthday to you, pak Mario" atau 'Bapak mau kado apa?'.
"Ehm.."
"Haaa.." Oksigen berusaha ia hirup sebanyak mungkin.
Mario harus bersabar, gadis itu mungkin saja sedang sibuk dengan perkuliahan nya. Bukannya mulutnya sendiri yang selalu menasehati Hana untuk berkonsentrasi agar cepat lulus lalu mereka menikah. Entahlah, karena ini adalah tahun pertama perayaan ulang tahun nya sebagai calon suami dari gadis itu jadi Mario berharap lebih.
Perjalanan menuju ke Bandung cukup lancar, mobil hitam ini sudah berhenti di area parkir satu hotel bintang empat yang ada di dekat kampus gadis cantik itu. Mario sendiri memilih untuk mengistirahatkan sebentar tubuhnya karena ia berangkat dari Jakarta tepat setelah jadwal kelas usai, sungguh melelahkan tapi ia jauh lebih bahagia karena akan bertemu gadis kesayangannya.
Langkah kaki nya terlihat tegap menyusuri aspal menuju ke gedung lima belas lantai itu, Mario sudah memesan kamar untuk dua hari ke depan, sekaligus akan merayakan hari lahir nya bersama Hana.
Drrt ...
Ponsel di dalam saku celana chino nya bergetar, langkah Mario terhenti sebelum membuka pintu masuk dari hotel ini.
Terdapat nama kontak 'Calon istriku'. Cepat-cepat Mario menekan tombol hijau pada layar ponselnya, lalu berjalan masuk ke lobby hotel untuk mencari tempat untuk duduk sejenak..
"Halo bapak sayang?"
Senyum terbit dari bibir Mario. Sambutan suara lembut sedikit nyaring persis anak kecil milik Hana selalu membuat Mario jatuh cinta.
"Halo sayang?" jawabnya.
"Bapak sudah sampai?" tanya Hana.
Mario merebahkan bokongnya di satu sofa panjang berwarna merah yang ada di tengah lantai pertama hotel ini.
"Baru saja, ini sudah berada di hotel."
Keheningan diciptakan Hana sejenak, lalu mulut gadis kecil itu kembali terbuka.
"Hana akan kirim sesuatu nanti melalui pesan. Bapak harus mengikuti petunjuk itu ya?" ucap si gadis lincah itu.
Mario bertanya-tanya, otaknya mulai berpikir keras.
"Nanti saja, setelah aku mandi langsung ke asrama," tukas Mario.
"No!"
Suara Hana hampir memekakkan gendang telinga kanan Mario, spontan ponsel pintar berwarna hitam digenggaman telapak tangan laki-laki tampan ini dijauhkan beberapa centimeter.
"Sebelum bapak melakukan apa yang menjadi instruksi dalam pesan itu kita tidak akan pernah bertemu!" tegas gadis itu.
"Apa lagi ini?" batin Mario.
Ia tahan berlari ke area parkir setelah selesai mengajar untuk segera dapat menemui kekasihnya, tapi gadis itu harus membuat nya kembali bekerja keras menahan rindu.
"Sayang, bisa kita bahas waktu bertemu," bujuk nya.
"Aku sudah rindu," lanjut Mario.
"Bapak tidak mau?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Oh, Hana again !!
RomanceSelamat datang di karya kedua ku di Wattpad 🥰❤️ Buku-1 Hana ada di aplikasi Fizzo dengan judul "Oh, Hana!!" Untuk membaca sekuelnya, aku saranin kalian baca dulu buku-1 nya ketik saja nama aku di Fizzo : Nellamuni. Di sana ada empat karya ku yang...