Mobil berwarna hitam berjenis SUV berhenti pada garis parkir di satu area kampus Universitas terbaik di kota ini.
Bergegas keluar dari dalam mobil setelah menekan tombol untuk membuka bagasi, Mario akan membukakan pintu untuk kekasihnya tapi kekasihnya adalah Hana.
"Uwahhhh..."
Belum juga Mario bersikap romantis Hana sudah terlebih dulu membuka pintu dengan terburu-buru, mulutnya menganga menatap takjub gedung tinggi yang akan menjadi tempat tinggalnya sekarang, asrama kampus.
"Bulan, berat."
Rengek remaja laki-laki bertubuh subur yang semakin gempal karena tidak bisa mengontrol nafsu makannya, Bon bon.
Bon bon kesulitan mengeluarkan koper berukuran besar nya yang begitu berat karena didominasi dengan makanan kemasan yang semalam diborongnya di warung Bu Santi dekat rumah.
Bulan hanya menggelengkan kepala, menarik nafas dalam-dalam kemudian dihembuskan.
"Sini Bulan bantu," ujar gadis berkacamata minus itu.
Hana mendekati kedua sahabatnya, diikuti Mario dari belakang.
Tampak wajah masam Bon bon menguasai pipinya yang tembam.
"Ada apa? Memangnya kurang bawa makanan satu koper?" ledek Hana.
Bon bon melingkarkan kedua tangannya di lengan Hana, membuat kedua iris mata Mario melebar.
"Hana, Bon bon takut.."
"Hana,.."
Remaja yang lebih cocok disebut bocah ini sejak dalam perjalanan selama tiga jam terus saja merengek tidak ingin tinggal terpisah. Tapi apa mau dikata, jurusan mereka berbeda apalagi jenis kelamin mereka.
"Mana bisa Bon bon, Hana itu cewek!"
"Bon bon itu cowok!"
Jari telunjuk Hana menekan dada berisi banyak lemak milik Bon bon.
"Hana, Ha-ha-na..."
Bon bon merengek seperti bocah minta permen susu.
Bulan hanya bisa menggelengkan kepala, sedangkan Mario berusaha melepaskan genggaman tangan Bon bon pada calon istrinya. Hana, hanya menerima saja. Gadis ini sedih melihat Bon bon yang selama hidupnya selalu bergantung pada dirinya.
"Bon, ayo nanti pendaftaran ulang nya tutup," ujar Mario.
Bola mata besar Bon bon sudah tampak berkaca-kaca, hatinya terasa pilu, jiwanya seakan mati karena sebentar lagi akan berpisah dengan kedua sahabatnya karena berbeda jurusan dan tentu saja beda jenis kelamin.
"Hana, hiks ... hiks ..."
Hana mendengus kesal tapi harus sabar, "Sabar, sabar Hana.." Sembari mengusap dadanya perlahan.
Setelah menenangkan Bon bon, akhirnya mereka bertiga bisa mendaftar ulang di gedung asrama yang akan ditempati. Karena pendaftaran untuk kuliah sudah dilakukan seminggu setelah dinyatakan diterima. Bon bon di asrama laki-laki sedangkan Hana dan Bulan di asrama khusus perempuan tapi pada baris berbeda karena mereka berbeda jurusan.
Berbaris di dalam antrean, membuat Hana yang tidak pernah bisa sabar mengomel terus menerus. Sedangkan Mario yang ada di belakang, memperhatikan gadis cantik itu yang terlihat manyun tidak karuan, hanya bisa mengulum senyum.
Hana sontak menoleh ke belakang, menunjukkan senyum manisnya yang lagi-lagi mampu membuat jantung Mario berdetak tidak menentu.
Memainkan jemari tangan nya, membentuk hati. "Pak Mario, Aishiteru, Wo ai ni, Saranghaeyo!" celetuknya, membuat para mahasiswa perempuan yang juga mengantre menoleh ke arah gadis cantik mengenakan kaos over size dengan gambar gadis berkuncir dua dengan bentuk bulan di keningnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Oh, Hana again !!
RomansaSelamat datang di karya kedua ku di Wattpad 🥰❤️ Buku-1 Hana ada di aplikasi Fizzo dengan judul "Oh, Hana!!" Untuk membaca sekuelnya, aku saranin kalian baca dulu buku-1 nya ketik saja nama aku di Fizzo : Nellamuni. Di sana ada empat karya ku yang...