Chapter 19 : Ciuman, Reproduksi, Bulan madu ke Jepang

34 2 2
                                    

Hana tidak mengerti darimana awalnya ia bisa menjadi anak dari laki-laki bernama Bertrand Russell itu. Hana hanya mengetahui kalau ibu tidak mungkin berbohong mengenai hal itu. Tapi permasalahan itu ia singkirkan terlebih dahulu, ada yang lebih penting dari itu, yaitu parade anime yang sekarang sedang berlangsung.

Suasana kampus begitu ramai. Banyak para mahasiswa memasang stand produk yang mereka perjual belikan, juga hampir semua klub kegiatan di kampus ini mendaftar mengikuti kegiatan yang bisa dikatakan besar.

Hana, Bon Bon, Bulan, dan juga Fera tampak menikmati keramaian yang mereka ikuti.

Hana seperti biasa, gaya andalan sebagai Sailor moon dalam mengikuti berbagai kegiatan seperti ini Sedangkan Bulan mengenakan kostum berbeda, bukan salah satu dari karakter yang ada di komik Doraemon, tapi ia menjadi Hinata menemani Fera menggunakan kostum ala Sakura. Bon bon?.

Tentu saja bocah remaja itu mengenakan kostum ala Naruto walaupun sedikit kesempitan.

"Jadi om Bertrand tadi pagi telepon Hana lagi?" tanya Bon bon, santai sembari mengulum lollipop yang digenggam nya.

Hana menganggukkan kepala, "Tapi tidak Hana jawab, Hana malas punya Daddy yang sama dengan Stecy!" gerutunya.

Bon bon terus mengulum lollipop rasa strawberry itu, lalu beralih pada Fera yang tengah asyik berbincang dengan Bulan.

"Seharusnya Bon bon pakai kostum Sasuke uchiha," gumam nya.

Kedua bola matanya melirik ke arah Bulan, Bon bon tidak terima kalau sahabat nya ini mengenakan kostum ala Hinata, seperti pasangan saja mereka berdua.

"Huft!" dengus Bon bon.

Parade anime semakin ramai dengan tampilan dari para peserta, membuat mood Hana yang rusak sejak pagi karena ayah kandungnya itu mulai bangkit kembali.

"Hana bingung kenapa tidak ada yang pakai kostum dari serial Sailor moon selain Hana?" tutur nya polos.

Bulan menoleh, seperti nya mengetahui alasannya.

"Mungkin penggemar Sailor moon bukan dari kalangan remaja," ucap Bulan.

"Hahaha, kurang famous!" celetuk Bon bon, langsung mendapatkan jitakan dari Hana.

"Aduh, sakit!!" erang Bon bon sembari mengusap-usap kepalanya.

Hana mendengus kesal, ada tiga hal yang tidak boleh diusik oleh orang lain darinya. Ibu yang sudah membesarkan nya, pak Mario yang akan menjadi suaminya, dan Sailor moon sebagai panutan nya.

Sekarang dua hal tengah diusik dari ketiga itu. Mengenai Ibu yang mengatakan akan menikah dengan om Bertrand, juga Sailor moon yang dikatakan tidak famous.

Bon bon mencebikkan bibir, Hana terlalu sering menjitak kepalanya mungkin karena itu otaknya sedikit lemot, pikir nya.

"Sini Fera usap-usap," ujar Fera.

Senyum langsung terbit di bibir Bon bon, wajahnya berseri-seri. Seperti nya dijitak oleh Hana ada berkahnya juga.

"Hihihi.." Bon bon mencicit dalam hati.

Parade berhenti di depan gedung senat, dimana ketua BEM akan memberikan kata sambutan. Hana malas sekali mendengar suara Andre, laki-laki itu seperti anak ayam selalu mengekorinya beberapa waktu ini.

Tampak di depan sana Andre terlihat berbeda dengan mengenakan setelan tuksedo, membuat mulut Hana menganga.

"Hana kak Andre jadi Mamoru!" celetuk Bon bon.

Oh, Hana again !!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang