11. JAM OLAHRAGA

5K 273 19
                                    

Annyeong 👋

Apa kabar hari ini

Sebelum baca jangan lupa follow dulu yawww biar dapat notifikasi

Komen yang banyak yawww kalau bisa tiap part biar Miawww semangat lagi nulisnya.

Happy reading

•••
Cinta dan teman kelasnya yang lain sudah mengganti seragam putih abu-abu mereka dengan baju olahraga, kemudian langsung kembali ke kelas karena sebelum ke lapangan pak Rizul akan memberikan materi terlebih dahulu.

"Fajar," panggil Cinta ketika Fajar akan memasuki kelas.

"Ini jas kamu, aku lupa terus ngembaliin." Fajar menerima paper bag cokelat dari Cinta.

"Makas..."

"Minggir, pak Rizul udah datang." Niskala menerobos di antara Cinta dan Fajar yang berdiri tepat di tengah pintu.

"Kala, tungguin Cinta." Cinta berlari kecil mengejar Niskala.

Setelah hampir setengah jam menjelaskan materi, pak Rizul lalu memberikan dua soal untuk mengambil nilai pengetahuan.

Setelah sepuluh menit, pak Rizul menyuruh Cinta untuk mengumpulkan semua lembar jawaban dan mempersilahkan mereka untuk ke lapangan.

Kecuali Cinta, karena dia harus mengurutkan lembar jawaban sesuai absen agar pak Rizul mudah memasukkan ke dalam buku nilai.

Pak Rizul yang terus menatapnya dengan tatapan aneh membuat Cinta terburu-buru untuk menyelesaikan tugasnya. Dia tidak nyaman ketika menyadari ternyata mata pak Rizul sesekali menatap kearah kakinya karena celana olahraga yang pendek.

"Ini pak," Cinta meletakkan semua lembar jawaban di depan pak Rizul.

Pak Rizul menerima sembari menahan pergelangan tangan Cinta yang hendak pergi.

"Mau kemana?"

Cinta menarik tangannya dengan paksa "saya mau ke lapangan pak."

"Di sini aja, di lapangan kan panas." Pak Rizul berdiri. "Lebih baik kamu di sini bantuin saya masukin nilai teman kamu ke buku nilai."

Pak Rizul mendekat lalu merangkul pundak Cinta.

"Atau mau masukin yang lain juga boleh." Pak Rizul menyeringai.

Cinta mendorong pak Rizul hingga membentur meja. Belum sempat Cinta kabur pak Rizul sudah lebih dulu menarik pinggangnya hingga tidak ada lagi jarak di antara mereka.

"Pak lepas," Cinta berusaha menarik tangan besar pak Rizul dari pinggang nya. "Bapak jangan macam-macam ya sama saya."

"Kalau kamu nggak mancing saya, saya nggak mungkin macam-macam sama kamu." Pak Rizul semakin menarik tubuh Cinta lebih dekat dengannya.

"Lepas pak!" suara Cinta bergetar karena takut. "Saya nggak pernah mancing-mancing bapak.

"Jangan bohong, saya tau kamu suka sama saya kan?"

"Pak lepas!" Cinta memukul lengan pak Rizul. "Atau saya teriak."

Pak Rizul terkekeh. "Coba saja, kamu lupa setiap kelas kedap suara."

Cinta kemudian menendang area sensitif pak Rizul hingga pria kekar itu merintih kesakitan. Namun lagi-lagi Cinta gagal keluar dari kelas. Pak Rizul sudah lebih dulu menarik Cinta dan mendorong pintu hingga tertutup.

"Berani kamu sama saya?!" Pak Rizul memukul kepala Cinta.

Kemudian tangan besarnya berusaha menarik baju Cinta. Gerakannya terhenti ketika mendengar suara pintu yang di buka pelan.

NISKALA CINTA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang