21. MANUSIA MUNAFIK

6.4K 355 56
                                    

Miawww up!

Sebelum baca jangan lupa follow terlebih dahulu.

Vote + komen juga jangan lupa

Jangan cuman di baca yawww!

•••

"Cinta lo apain sih kenapa bisa jadi kaya gitu?" Setelah cukup lama penasaran dengan perubahan Cinta, akhirnya Noah bisa menanyakan langsung pada orang yang sudah merubah Cinta menjadi tidak baik dan malah jadi tukang bully.

Sampai-sampai setiap Cinta mendengar namanya di sebut, maka orang itu akan langsung dapat akibatnya. Seolah menyebut nama Cinta di SMA LITA adalah sebuah petaka.

Vella berdecak sambil melipat tangan di depan dada.

"Udah lama dan baru sekarang lo tanya?"

"Gue sibuk, jadi nggak sempat nanya ke lo." Tadi Noah yang tidak sengaja melihat Vella yang berjalan di koridor sendirian oleh sebab itu langsung dia hampiri gadis berbendo mutiara itu.

"Sibuk ke perpustakaan aja sombong banget," cibir Vella karena di tangan Noah di penuhi dengan tumpukan buku.

Setiap kali dia melihat Noah, pasti pria itu selalu membawa buku di tangannya.

"Gue sibuk belajar kali. Lo lupa kita bentar lagi ada ujian kelulusan." Noah mengingatkan

Vella berhenti melangkah. "Percuma dong punya mata kalau nggak di pake buat nyontek."

"Terserah lo," balas Noah tidak peduli. "Lo apain Cinta?"

"Nggak gue apa-apain. Gue cuman ngajarin dia cara melawan yang benar. Lagi pula demi kebaikan dia juga, udah cukup dia jadi perempuan lemah."

"Termasuk untuk lawan lo dan Wiya yang selalu manfaatin dia kan?" sindir Noah.

Vella mengatupkan bibirnya. Sudah cukup dia mendengar semua prasangka buruk Noah tentang dirinya dan Wiya.

"Gue kasih tau ya sama lo, gue nggak seburuk yang lo pikir. Gue emang matre gue emang manfaatin kekayaan Cinta, tapi gue tau batasan dan gue nggak munafik."

Noah terdiam. Gadis yang berdiri di depannya itu memang unik dan berbeda.

"Gue enggak masalah selagi itu emang demi kebaikan Cinta." Noah menatap Vella tepat di matanya. Mata itu terlihat sangat marah, tapi Noah tidak peduli.

"Tapi kalau Cinta sampai tersakiti lagi, gue nggak bakal tinggal diam," sambung Noah.

"Lo suka sama Cinta?" tanya Vella tiba-tiba.

Noah mengeryit. "Maksud lo apa?"

"Lo benaran suka?" ulang Vella

"Enggak, nggak usah asal ngomong lo," bantah Noah.

Vella berdecak. "Yaelah, gak usah bohong deh lo. Kalau suka tuh bilang aja, rebut sekalian dari Niskala sialan itu."

"Gue bilang enggak!" tekan Noah datar.

"Dih, yaudah enggak usah ngegas juga dong." Vella memukul pundak Noah. "Lagian Cinta lebih cocok sama lo, daripada sama cowok brengsek kaya Niskala."

Noah menghela napas sembari memalingkan wajah, kemudian menatap Vella.

"Kalau gue sukanya sama lo gimana?" ujar Noah yang seketika membuat Vella mematung.

"Ha-hah? A-apa?" tanya Vella terbata-bata.

"Gue suka sama lo Vella." Ungkap Noah jujur.

"Dasar gila lo!" maki Vella lalu pergi.

Noah tersenyum menatap punggung Vella.

NISKALA CINTA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang