5. POHON KETAPANG

4.7K 234 9
                                    

Annyeong

Ramaikan part ini dengan Vote dan komen!

Happy reading

•••
Bel istirahat akhirnya berbunyi setelah tiga jam pelajaran. Semua murid langsung menuju ke kantin untuk segera mengisi perut mereka yang sudah keroncongan.

Setelah memasukkan semua alat tulisnya ke dalam tas Cinta langsung mengajak dua temannya ke kantin untuk menyusul Niskala yang sudah pergi lebih dulu bersama dua temannya. Fajar dan Dewa.

Dari pintu masuk Cinta mengedarkan pandangannya ke dalam kantin, mencari sosok Niskala. Dia tersenyum saat melihat Niskala yang sudah berada di meja paling tengah kantin. Dia segera berjalan kearah Niskala, Vella, Wiya dan Arfan hanya mengikuti Cinta dari belakang.

"Ngapain lo duduk di situ?" tanya Niskala sinis, ketika Cinta sudah duduk di sampingnya.

"Cinta mau makan siang bareng Kala," jawab Cinta tersenyum lebar.

"Sejak kapan nama Niskala ganti jadi Kala?" tanya Dewa dengan nada mengejek.

"Gue gak pernah ganti nama, si cewek murahan ini aja yang terus-terusan manggil gue Kala"

Wajah Cinta yang tadinya berseri seketika berubah mendengar perkataan Niskala.

"Kala kok ngomong nya kasar sih? Cinta kan tunangannya Kala"

"Kili ki kisir sih, cinti kin tininginnyi kili," cibir Sakala. Bacot lo bangsat, gue benci dengar lo manggil gue kaya gitu. Apa lagi di depan teman-teman gue"

"Gak apa-apa Kala nggak suka, yang penting Cinta suka," kata Cinta tidak perduli dengan perkataan pria jangkung itu.

"Mending sana deh lo pergi. Kan gue udah bilang, gue udah punya pacar. Gak usah jadi orang ketiga!"

"Kata Mama Vena, Kala belum punya pacar. Kalau Kala punya, mana pacarnya? Kenapa di umpetin?"

Niskala berdecak, bahkan Cinta sudah berani memanggil Vena dengan sebutan mama. Dia benci mama nya di panggil mama oleh perempuan yang tidak dia suka.

"Lo punya pacar? baru tahu gue," sahut Vella tanpa mengalihkan pandangannya dari handphone.

"Emang lo siapa harus tau?" balas Niskala sinis.

Vella memasukkan handphone nya kedalam saku baju lalu meniup kukunya sebentar. "Mana tau aja lo bohong, biar Cinta cemburu"

"Ngapain juga Niskala buat Cinta cemburu?" sahut Dewa. "Niskala emang udah punya pacar, lo pada aja yang gak tau. Bahkan pacar Niskala jauh lebih cantik, pintar, baik dari pada Cinta."

Fajar berdecak, mulut temannya yang satu itu memang seperti perempuan.

"Gue tebak, pasti anak kelas lain ya," timpal Wiya. "Di kelas kita kan nggak ada yang pintar selain Cinta."

"Udah lah beib, gak usah ladenin mereka," kata Arfan. "Mending kita selfie aja."

"Mending lo berempat pergi deh dari sini, ganggu tau gak." Niskala menunjuk Cinta. "Terutama lo, muak gue lihat muka lo"

"Lebih baik dari Cinta?" kata Vella dengan alis yang bertaut. Vella sangat suka bermain tebak-tebakan seperti ini.

"Kalau ada yang lebih baik dan cantik dari Cinta, mungkin itu gue orangnya," kata Vella percaya diri. "Berarti orang itu ada di bawah Cinta."

Niskala menatap jengah pada Vella yang bergaya sok itu. "Lo mau ngomong apa sih? gak usah bertele-tele"

"Gue tau siapa pacar lo." Vella melipat tangannya di dada. "Rindu kan? anak IPS 2 sekaligus juara umum kedua."

NISKALA CINTA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang