23. TAK ADA UJUNGNYA.

5.5K 368 146
                                    

Annyeong 👋

Apa kabar kalian semua? Semoga selalu baik ya.

Btw masih pada nungguin NISKALA CINTA up nggak sih?

Maafin Miawww yang suka lama up ini ya, semoga kalian nggak bosan menunggu.

Ingat sebelum baca budidayakan Follow setelah itu Vote selesai baca spam komen.

Dan maafkan Miawww juga kalau alurnya jadi amburadul nggak jelas🙏

Happy reading

•••
"Halo, Cinta?" sapa Nela dari sebrang sana. "Maaf Mami baru telepon kamu sekarang. Tadi pagi mami nggak megang hp."

"Iya Mi nggak apa-apa." Cinta menuju balkon karena tidak mau mengganggu Vella yang sedang tidur. "Mami sama papi lagi apa?"

"Mami nggak lagi ngapa-ngapain, kalau papi kamu lagi mandi." kata Nela memberitahu.

"Gimana liburan di puncaknya? Seru?" Tanya Nela

"Baru hari pertama Mi, Cinta nggak ngapa-ngapain cuman di kamar doang."

"Loh tumben, biasanya kalau ke puncak kamu langsung keliling."

Cinta tersenyum tipis, walaupun dia dan orang tuanya jarang ada waktu bersama tapi orang tuanya tau semua tentang Cinta karena jika sudah berkumpul bersama, orang tua nya tidak akan membahas pekerjaan dan hanya fokus padanya.

"Cinta lagi nggak enak badan. Besok kayaknya Cinta bakalan keliling."

"Kamu sakit? udah minum obat? jangan sampai sakit sayang. Udah makan belum?"

"Cinta nggak sakit kok Mi," jawab Cinta. "Udah Mi, mami tenang aja."

"Yaudah kalau gitu, kamu istirahat. Jangan tidur malam-malam sayang," pesan Nela.

"Iya Mi. Mami sama papi jaga kesehatan ya. Cinta sayang Mami."

"Mami juga sayang sama kamu," balas Nela.

Belum sempat sambungan terputus suara Nela kembali terdengar.

"Oh iya Cinta, Mami hampir lupa. Tadi papi sama orang tua Sakala teleponan bahas tentang pernikahan kalian dan kata papi seminggu lagi kita bakal makan malam keluarga untuk bahas kelanjutannya karena kalian udah lulus."

"Oke Mami, jangan lupa titip salam sama papi. Bilangin besok telepon Cinta," pesan Cinta.

"Oke sayang."

Padahal Cinta masih ingat berbicara lebih lama dengan orang tuanya, tapi karena sudah malam orang tua nya harus istirahat.

Setelah sambungan telepon benar-benar terputus Cinta masuk kedalam kamar meletakkan hpnya di atas meja lalu mengambil benda kecil dari dalam tasnya kemudian kembali ke balkon.

Dia menghidupkan senter silver tersebut dan mengarahkannya ke udara. Walaupun senter itu kecil tapi cahayanya sangat terang.

Ucapan Nela di telepon tadi kembali terputar di pikiran nya.

"Apa aku batalin aja perjodohan itu?" tanya Cinta pada dirinya.

"Cinta"

Cinta menoleh kebawah.

"Fajar?"

"Lo ngapain?" tanya Fajar. Untung saja kamar Cinta di lantai dua, jadi dia tidak perlu berteriak.

"Nggak ngapa-ngapain."

"Terus ngapain lo hidupin senter?" Fajar menunjuk senter di tangan kanan Cinta yang masih menyala. Cinta pun segera mematikan senternya. Fajar menggerakkan tangannya ke bawah, tanda meminta Cinta untuk turun.

NISKALA CINTA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang