10. SUKA DAN CINTA

5.7K 264 102
                                    

Annyeong 👋

Sebelum baca jangan lupa follow dulu yawww

Vote dan komen juga jangan lupa

Kalau ada typo boleh di komen

•••
"Selamat pagi Kala," sapa Cinta penuh semangat.

"Buruan naik." Niskala melempar helm pada Cinta dengan kasar.

Jika bukan karena Vena yang memaksa serta tidak mengancam kartu kredit nya yang akan di non aktifkan lagi, mungkin sekarang Niskala tidak ada di depan rumah gadis yang rambutnya di kepang dua itu.

"Kala kenapa bawa motor?" tanya Cinta sembari memanyunkan bibirnya.

"Suka-suka gue lah," balas Niskala ketus.

"Pake mobil Cinta aja deh kalau gitu. Soalnya panas." Cinta memicingkan matanya menatap langit pagi yang begitu cerah dan terik hari ini.

"Dasar manja," gumam Niskala. "Kalau lo nggak mau yaudah, lo bawa aja mobil sendiri aja." Niskala lalu menghidupkan mesin motornya dengan tidak sabaran.

Niskala lalu menginjak gigi. Siap ingin meninggalkan halaman rumah Cinta yang luas.

Cinta memegang lengan kekar Niskala. "Ehhh... Oke oke, Cinta mau naik motor Kala."

Cinta pun naik kemudian melingkarkan tangannya di perut Niskala, tapi dengan cepat dia lepas pelukan itu.

"Gak usah peluk-peluk gue, gue jijik sama lo."

"Kalau Cinta enggak pegang Kala, nanti Cinta jatuh. Kalau Cinta jatuh nanti luka, Mama Vena pasti marah nanti sama Kala."

"Mau lo jatuh, atau mati sekalipun. Gue enggak peduli." Niskala pun segera menjalankan motornya. Kesabarannya hari ini benar-benar sedang di uji.

Setelah hampir dua puluh menit di perjalanan, mereka akhirnya sampai di sekolah.

Dengan terburu-buru Niskala melepas helm nya dan meletakkan helm full face itu di atas motor kemudian menghampiri Rindu sedang berjalan bersama fajar.

"Rindu," panggil Niskala.

Fajar dan Rindu berhenti sembari menoleh ke sumber suara. Namun Rindu langsung berjalan cepat ketika Melihat Niskala.

Sebelum benar-benar pergi Rindu pamit pergi lebih dulu yang di balas anggukan kepala oleh fajar.

Fajar menahan Cinta yang akan mengejar Niskala. "Biarin mereka berdua dulu."

"Tapi aku ..."

"Lo tenang aja, Rindu udah bilang kan kalau dia enggak bakal dekatin Niskala lagi. Dia pasti nepatin omongannya."

Cinta mengangguk sembari menghela napas. Mereka berdua lalu berjalan dalam keheningan menuju kelas. Mata Cinta terus menatap punggung Niskala yang tampak nya tengah berusaha membujuk Rindu. Sampai akhirnya punggung lebar itu hilang dari balik pintu lift.

"Kok lo bisa berangkat sekolah sama Niskala?" Fajar memulai membuka obrolan.

Karena ini pertama kalinya Cinta berangkat sekolah bersama Niskala, beberapa murid jadi sedikit kaget. Bahkan saat di parkiran tadi beberapa pasang mata menatap kedatangan mereka.

"Di suruh Mama Vena," jawab Cinta. "tapi atas permintaan aku."

Fajar mengangguk mengerti. Seorang Niskala yang keras kepala tidak mungkin mau menjemput Cinta jika tidak atas paksaan Mamanya.

"Fajar, aku boleh nanya sesuatu nggak?" tanya Cinta ragu-ragu.

Fajar mengangguk lalu menaikan kedua alisnya.

NISKALA CINTA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang