17. LELAH DAN BOSAN

6.9K 336 123
                                    

Annyeong 👋

Apa kabar kalian? Semoga baik selalu ya. Amin

Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan.

Sebelum baca jangan lupa follow komen dan vote!

Happy reading

•••
"Mending gue pulang, terus tidur." Gerutu Vella kemudian berbalik untuk pergi, sembari memainkan hp untuk memesan taxi online.

Namun saat sampai di dekat pagar, hp Vella jatuh dari pegangannya.

Matanya membulat ketika melihat gadis yang rambutnya di kepang sudah sangat berantakan, lebam di sekitar pipi, serta kaki yang kotor dan luka karena tidak memakai alas kaki.

"Cinta?"

Dengan cepat Vella menangkap tubuh Cinta yang ambruk. Noah yang melihat itu pun berlari menghampiri Vella yang sudah terduduk menahan tubuh Cinta yang sangat lemas.

Dengan gerakan cepat Noah mengangkat tubuh Cinta untuk segera di bawa kedalam rumah. Gadis itu masih sadarkan diri tapi nyawanya seperti hilang, pergi meninggalkan tubuhnya yang lemah.

Sudah hampir setengah jam Vella dan Noah berdiri di depan kamar Cinta, padahal bi Leli sudah selesai membantu Cinta berganti pakaian. Vella terus bolak balik tidak jelas sembari menggigit ujung jempolnya.

"Lo bisa diam nggak?" tanya Noah yang tengah bersandar pada dinding samping pintu kamar Cinta. "Pusing gue lihat lo dari tadi bolak-balik nggak jelas."

"Gimana gue bisa diam? Kalau gue belum tau Cinta kenapa?" Noah terkekeh kecil. "Ngapain lo ketawa? Nggak ada yang lucu!"

"Lo. Yang lucu itu elo." Noah menunjuk wajah Vella. "Katanya bukan sahabat Cinta, tapi paniknya udah ngalahin gue."

Vella melipat tangannya di depan dada. "gue bukan panik, tapi gue penasaran."

"Kalau lo dari tadi nggak pake acara larang gue masuk, mungkin sekarang rasa penasaran gue udah hilang." Sejak Cinta di bawa masuk dalam kamar, Noah melarang Vella untuk masuk dengan kata 'Cinta butuh waktu sendiri' bahkan saat bi Leli keluar setelah mengganti baju Cinta, Vella masih tidak di bolehkan untuk masuk.

"Cinta butuh waktu sendiri untuk istirahat, dia perlu nenangin diri dia dulu."

Vella mendengus kesal mendengar jawaban Noah yang sama.

"Butuh waktu sendiri?" Ulang Vella sarkas. "Lo pikir dari kemarin malam sampai sore ini Cinta nggak sendirian? Udah cukup untuk dia sendirian." Sebagai teman, Vella tau Cinta tidak suka sendirian dalam waktu lama.

Belum sempat Vella memegang ganggang pintu Noah sudah lebih dulu menarik tangan Vella keras hingga membuat jarak keduanya sangat dekat karena tubuh Vella yang tertarik ke depan.

"Apaan sih lo megang-megang gue," Vella mendorong Noah agar menjauh. "Mau modus kan lo."

"Lo kenapa sih jadi perempuan kegeeran banget," balas Noah. Padahal pria itu berusaha menetralkan degup jantungnya yang mendadak tidak normal.

Muak dengan Noah, Vella pun membuka pintu kamar Cinta tidak sabaran. Hingga lagi-lagi dia kembali di kejutkan dengan Cinta yang sedang berusaha mengikat lehernya sendiri dengan selimut yang sudah di ikat di jendela kamar.

"Cinta ...!" Teriak Vella. Dia berlari masuk dan berusaha menarik Cinta. Noah pun ikut masuk dan membantu Vella menghentikan kegilaan yang akan Cinta lakukan.

"Cinta, kamu apa-apaan sih?"

"Lepas Noah, aku harus mati. Nggak ada gunanya aku hidup!" Cinta berusaha naik ke atas kursi meja riasnya.

NISKALA CINTA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang