36. MENGULANG KESALAHAN?

5.2K 266 41
                                    

Annyeong 👋

Part 36 for you guys

Follow @Salmiawww @you.sm25

Miawww back di jam pocong. Adakah yang masih terjaga di jam segini?

Btw part kemarin sepi banget komennya. Bisa yuk part ini di ramein lagi, bentar lagi mau end loh.

Happy reading

•••

Cinta berhenti melangkah dan memejamkan mata lalu dia menarik napas dalam-dalam. Niskala yang menyadari itu kemudian menggenggam tangan Cinta erat.

"Kamu gak apa-apa?" tanya Niskala. "Kalau kamu belum siap kita bisa datang lain waktu, gak harus sekarang. Kamu gak perlu maksain diri kamu."

Cinta mengangguk dan tersenyum. Dia bukan belum siap, tapi dia hanya sedikit takut.

"Aku gak apa-apa kok, aku cuman sedikit takut aja." Cinta menatap sekelilingnya yang di penuhi dengan gundukan tanah serta beberapa orang yang sedang melepas rindu pada orang terkasih mereka yang telah pergi.

"Ini pertama kalinya aku datang ke kuburan, aku jadi takut," ujar Cinta memberitahu.

"Tenang, siang-siang gini gak bakal ada hantu kok," canda Niskala agar Cinta lebih tenang.

Mereka lalu kembali berjalan menuju tempat tinggal terakhir orang tua Niskala.

Cinta terdiam melihat dua gundukan tanah yang berdampingan itu. Matanya terpaku pada batu nisan yang bertuliskan nama seseorang yang dia kenal dengan baik, seseorang yang ramah dan hangat padanya.

Untuk sesaat Cinta tersadar, bahwa di dunia ini tidak ada yang abadi, tidak ada yang tau kapan kita akan di tinggalkan atau kapan kita harus meninggalkan. Jadi untuk apa kita harus menyimpan rasa benci dan dendam yang hanya sesaat dan kemudian suatu akan meninggalkan penyesalan.

Cinta beralih menatap Niskala yang tengah mencabut rumput dari makam kedua orang tuanya. Wajah itu terlihat tenang tapi sebenarnya menyimpan banyak kesedihan terlihat dari gerakan Niskala yang lemah. Cinta menggenggam tangan Niskala berharap dapat memberikan kekuatan.

"Kamu hebat," kata Cinta pelan dan lembut.

Niskala tersenyum tipis. "Karena ada kamu di samping aku."

Jika berada di posisi Niskala saat ini mungkin Cinta tidak akan sanggup untuk menjalani hidup, apalagi di tinggalkan pada waktu yang bersamaan ketika sedang berada di titik terendah karena patah hati.

Rasanya terlalu sulit untuk bertahan hidup sendirian tanpa keluarga. Tapi hebatnya Niskala bisa bertahan, sampai hari ini Sakala bisa berdiri sendiri dengan kakinya. Walaupun dia harus menahan rasa rindu.

Cinta mengusap nisan Mama Niskala. Cinta Rindu sosok wanita paruh baya itu. Wanita yang dulunya turun tangan membantunya untuk meluluhkan hati Niskala.

"Om sama Tante pasti bangga karena anak mereka yang manja ini sekarang bisa hidup mandiri."

"Aku manja?" ulang Niskala.

"Iya kamu manja, mama kamu pernah bilang sama aku. Katanya Niskala itu manja, banyak mau, emosian tapi sebenarnya baik dan lembut."

Niskala hanya diam menatap nisan kedua orang tuanya bergantian dengan sendu. "Tapi aku belum pernah buat mereka bangga, aku selalu nyusahin mereka dan buat masalah."

"Seburuk-buruknya kamu, orang tua kamu pasti akan tetap sayang sama kamu. Karena kamu anak mereka."

Niskala yang tadinya sedih tiba-tiba terkekeh mendengar perkataan Cinta yang terlewat jujur. Walaupun Cinta memang benar, Niskala adalah anak yang buruk.

NISKALA CINTA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang