38. PENUH DARAH

6.1K 307 33
                                    

Annyeong 👋

Part 38 For you guys

Menjelang end, bisa yuk. Yang belum Vote balik ke part awal dan Vote dulu semua bab nya. Karena satu Vote+komen dari kalian sangat berarti untuk Miawww.

Nb: Nama Niskala awalnya adalah Sakala tapi udah Miawww ganti, jadi bantu Miawww untuk koreksi ya.

Happy reading

•••

Di tengah kepanikan dan ketakutan mereka Handphone Niskala tiba-tiba berbunyi.

"Cinta," kata Niskala sembari menunjukkan layar ponsel nya dan memperlihatkan nama Cinta yang melakukan panggilan video.

Tanpa menunggu lama Niskala langsung mengangkat panggilan Video call itu. Seketika mereka semua panik, mata mereka membulat melihat Cinta yang tertidur tidak sadarkan diri dengan kaki, tangan yang terikat serta mulut dan mata yang di tutup.

Pria dari sebrang sana tertawa. "Wahhh, ternyata kalian semua sudah berkumpul?"

"CINTA!" pekik mereka serentak

"Ssttt... jangan berisik Cinta kalian lagi istirahat."

"Jangan berani-berani lo sentuh Cinta dengan tangan kotor lo itu!" bentak Niskala, urat lehernya sampai terlihat jelas.

"Seperti ini maksud kamu?" Pria itu membelai pipi Cinta lalu terkekeh melihat wajah Niskala yang memerah.

"Apa mau kamu hah?! Kenapa kamu culik anak saya?" tanya Nela

Pak Rizul terkekeh, senang melihat kepanikan semua orang itu. "Tidak perlu saya kasih tau, anda sama suami anda itu pasti tau alasan saya menculik Cinta."

"Saya akan turutin semua kemauan kamu asal kamu lepaskan Cinta," kata Nula bernegosiasi. "Katakan apa yang kamu mau?"

"Anda pikir saya bodoh?" tanya Pak Rizul sambil tertawa. "Kalau saya lepasin Cinta gitu aja, anda pasti akan lapor polisi."

"Saya belum apa-apain Cinta saja waktu itu saja, anda langsung merusak masa depan saya." Pak Rizul kembali mengarahkan kamera pada Cinta yang masih belum sadarkan diri.

"Tentu saya harus balas dendam agar kalian menderita dulu lewat anak tunggal kalian yang tersayang ini. Apa harus saya rusak juga masa depannya?"

"KALAU SAMPAI__" pekik Niskala saat tangan pak Rizul kembali mengusap pipi Cinta. "Kalau sampai Cinta terluka sedikit aja, gue pastiin bakal habisin lo dengan tangan gue sendiri."

"Kamu pikir saya takut sama kamu?" Pak Rizul tersenyum miring meremehkan. "Jangan lupa, kamu juga termasuk dalam balas dendam saya. Karena kamu yang sok pahlawan menyelamatkan Cinta waktu itu."

Nula menarik handphone Niskala, wajah pria paru baya itu sudah memerah.

"Saya mohon, jangan sakiti Cinta," pinta Nula memohon. "Saya minta maaf atas semua kesalahan saya. Jadi saya mohon lepaskan anak saya. Saya memohon maaf kamu sebagai orang tua."

"ANDA PIKIR DENGAN MINTA MAAF ANDA BISA LANGSUNG MENGEMBALIKAN NAMA BAIK SAYA?! ANDA BISA MEMPERBAIKI SEMUA MASA SULIT YANG SUDAH SAYA ALAMI KARENA ANDA YANG SOK BERKUASA!"

"Saya tau, tapi saya akan berusaha untuk mengembalikan nama baik anda. Saya akan turutin semua kemauan anda."

"Semua kemauan saya?" tanya Pak Rizul.

Nula mengangguk cepat.

"Tapi sayangnya kemauan saya hanya satu__" pak Rizul mengarahkan kamera pada dirinya dan tersenyum sangat lebar. "Saya pengen nyawa anak anda."

NISKALA CINTA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang