19. PEMBALASAN?

6.4K 397 56
                                    

Annyeong 👋

Di mohon untuk selalu meninggalkan jejak dengan Komen+Vote

Happy reading

•••

"Fajar..." Cinta buru-buru menutup pintu mobilnya dan berlari menghampiri Fajar yang juga baru tiba.

Fajar menaikan alisnya seolah bertanya ada apa?

"Tumben bawa mobil?" tanya Cinta ketika sudah berdiri tepat di depan pria berkulit sawo matang itu.

"Motor gue mogok," balas Fajar seadanya.

"Kok lo kaya jauhin gue gitu sih?"

Fajar berhenti melangkah kemudian menatap Cinta dari atas sampai bawah. Ternyata Cinta yang berdiri di depannya ini masih sama dengan Cinta yang sudah membuat kehebohan dua hari yang lalu. Dan setelah kehebohan itu Fajar benar-benar langsung menghilang dari pandangan Cinta.

"Emang kita pernah dekat?" tanya Fajar sarkas.

Cinta tersenyum miring.

"Ya nggak sih, tapi kan dulu lo yang selalu nolongin gue dari Niskala. Bukannya itu namanya dekat."

"Bahkan lo juga sampai cerita tentang perasaan lo sama Rindu ke gue." Cinta menjeda kalimatnya. "Atau lo jauhin gue karena Rindu?"

"Sebenarnya tujuan lo itu apa, sih?" tanya Fajar. "Dan apa maksud lo ngebully Rindu?"

"Gue nggak punya maksud dan tujuan apa-apa. Gue cuman nunjukin sifat asli gue."

"Ta, lo sadar nggak sih? Lo nggak pantas berubah kaya gini."

Cinta tersenyum sembari memalingkan wajah. "Terus gue pantas nya apa? Gue pantasnya di sakiti dan terus menderita? Iya?"

Fajar menghela napas, bukan itu maksudnya.

"Ta, kenapa harus berubah?" tanya Fajar akhirnya.

Fajar marah pada Cinta, tapi bukan karena perubahannya. Tapi karena sikap jahat Cinta pada Rindu.

"Gue bukan berubah, tapi mengikuti alur." Cinta menatap Fajar sebentar, kemudian menatap langit pagi yang cerah.

"Apa alur cerita hidup lo yang udah lo rancang kemarin kurang menarik sampai lo harus berubah kaya sekarang?" tanya Fajar lagi.

"Menyenangkan, sangat menyenangkan," Cinta tersenyum miring. "Tapi bukan untuk gue. Alur kemarin menyenangkan untuk mereka yang membenci gue."

Cinta kembali menerawang masa-masa sulit yang telah dia lewati

"Dulu gue nggak apa-apa menderita karena gue ingin bahagia di kemudian hari. Dulu gue percaya, jika ingin bahagia harus menderita lebih dulu. Tapi ternyata gue terlalu naif saat itu. Gue membohongi diri gue sendiri yang padahal nggak sanggup untuk menderita. Fisik dan mental gue ternyata nggak sekuat itu."

"Sekarang gue mengerti, untuk bahagia kita harus bisa melawan. Bukan hanya
melawan semesta, tapi juga penghuni kejamnya." Cinta kemudian menatap Fajar tajam. "Termasuk lo"

Fajar mengernyit.

Cinta mendekat, mengikis jarak antara dia dan Fajar. Lalu mendekatkan bibirnya di telinga pria itu.

"Lo salah satu orang yang masuk ke list gue. Gue bakal buat lo jatuh cinta sama gue dan bersaing sama Niskala."

BUG!

Belum sempat Fajar menjawab, dia sudah jatuh tersungkur karena tendangan keras dari Niskala.

"Ngapain lo dekat-dekat sama Cinta, anjing!" maki Niskala marah

NISKALA CINTA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang