Chapter •2

1K 53 0
                                    


Happy reading!

Membutuhkan waktu sekitar sejam lamanya untuk sampai di Ren's Caffe pusat. Bangunan bertingkat 4 itu adalah Caffe miliknya dengan nuansa warna coklat menunjukkan kesan manis, memiliki taman kecil dengan berbagai bunga warna warni mengelilingi Caffe itu membuatnya terlihat asri dan estetik.

Dapat Mauren dan Liam lihat banyaknya pengunjung memenuhi setiap meja Caffe itu. Bahkan ojol yang mengantri juga tak sedikit di meja kasir.

"Yuk kak masuk, kita ke ruangan kak El" ajak Mauren menarik Liam untuk menaiki tangga menuju lantai 3

"Berkembang banget ya kafe ini Ren" ucap Liam melihat lantai lainnya juga penuh

"Ya syukur banget usaha pertama aku ini bisa berhasil dan tetap berkembang sampe sekarang. Semua juga berkat kak Liam dan kak Alenka" jawab Mauren

Caffe ini adalah caffe pertama yang Mauren bangun bersama Liam dan Alenka, atau yang biasa di panggil Kak El oleh Mauren.

Setelah sampai di lantai 3 gedung tersebut, Mauren dan Liam berjalan menuju lorong yang akan menghubungkannya dengan ruangan milik Alenka.

Sepanjang jalan, banyak pengunjung caffe yang menatap kagum pada keduanya. Bagaimana tidak, Mauren yang cantik bersanding dengan Liam yang tampan. Proporsi tubuh keduanya juga sangat indah, sungguh pasangan yang serasi.

Sesampainya mereka diujung lorong, terdapat pintu berwarna coklat tua dengan papan bertuliskan ALENKA. Mauren mengetuk pintu dan baru masuk ketika penghuni ruangan itu sudah mempersilahkan mereka untuk masuk.

"KAK EL! REN KANGEN" teriak Mauren sambil berlari memeluk  Alenka yang sedang duduk dikursinya

"Astaga Ren, gak perlu teriak juga. Baru 2 hari loh kita gak ketemu" sahut Alenka sambil balas memeluk Mauren

"Tumben loh kesini gak bilang dulu"

"Ih, kan surprise ya kak Li" jawab Mauren yang diangguki saja oleh Liam. Sebenarnya Liam juga tak tau soal niat surprise Mauren ini, tapi demi kebaikan bagi hubungannya dan Mauren jadi iyakan saja.

Akhirnya mereka berbincang mengenai produk baru dari MPC Jewelry. Mauren sudah mengatakan bahwa 10 pcs kalung itu akan ia siapkan untuk keluarganya, Liam, serta Alenka. Baru sisanya akan di jual kepada umum. Mereka juga merencanakan membuka Caffe baru di luar negeri, tentunya dengan riset matang terlebih dahulu.

"Oiya, Kamu ikut ke basecamp Ren? Avisha ngadain pertemuan untuk anggota inti" celetuk Liam

Mauren dan Alenka menoleh padanya, "Of course. Aku pasti ikut dong, udah kangen ini sama kak Avis"

"Ingat buat ijin sama ayah dan mama Ren, biar mereka gak khawatir" sahut Alenka mengingatkan

"Aye aye captain" jawab Mauren sambil berpose hormat membuat Liam dan Alenka menggeleng

---------------------


Hari ini adalah 2 hari setelah pertemuan Mauren dengan Alenka dan Liam. Hari ini pula jadwal berkumpulnya anggota inti dari  Gravist , Mauren datang bersama Liam dan Alenka tentu saja. Terlihat mansion megah dengan dominasi warna hitam dan abu sebagai nuansanya.

Setelah memeriksa penampilan mereka, memakai masker, topi serta kacamata untuk menutupi wajah. Mereka segera keluar dari mobil dan berjalan menuju pintu putih yang dijaga oleh 6 orang berbadan besar.

"E.. R.. A.." ucap mauren pada penjaga yang berdiri paling depan yang dibalas sign khusus oleh penjaga itu

Melihat sign diberikan Mauren lanjut dengan bisikkan "Seis"

Hello, I'm Byan!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang