Chapter •7

838 57 0
                                    


Happy reading!


Beberapa menit kemudian, Byan membuka matanya. Matanya menatap kosong pada langit-langit ruangan putih itu, pikirannya melayang pada scene ingatan Amara yang dilihatnya tadi. Dan dirinya masih terngiang akan kalimat terakhir yang terdengar olehnya tetapi tak sempat Amara ucapkan langsung karena sudah kehilangan kesadaran lebih dulu.

Kalimat itu terdengar dan muncul dalam benaknya, seolah itu adalah kata-kata yang sangat ingin disampaikan oleh Amara padanya.

Byan menghela napas pelan. Dirinya sekarang malah berpikir untuk segera kembali ke keluarga Cleon dan meninggalkan kekacauan keluarga ini.

Ah, tapi tentu saja tak bisa semudah itu, selalu ingatkan dia bahwa tubuh ini bukan miliknya!. Jika pun keluarganya menerima dia dengan raga yang berbeda ini, tetap saja sekarang dia memiliki satu keluarga lagi yang mungkin akan membuat masalah jika dia tiba-tiba pergi dan menjadi bagian Cleon's Family.

Huh, lagipula dia ingin mengabulkan keinginan terakhir Amara. Hitung-hitung bayaran karena sudah memberi kehidupan kedua untuknya. Walaupun menyusahkan.

Byan menarik napas dalam sebelum menghembuskannya pelan. Dia memilih menutup mata lagi, mencoba menggali ingatan milik Amara yang Lainnya.

Sudah sekitar lima menit Byan mencoba mencari ingatan yang lain, tapi yang ada hanya gambaran ulang pertengkaran ruang makan dan kejadian kecelakaan itu saja.

Ah, Byan memiliki pemikiran bahwa dirinya seperti mengalami amnesia dan ingatannya akan datang sendiri jika ada hal yang menstimulasi nya. Seperti pertanyaan Arion tentang kecelakaan tadi, and boom! ingatan itu muncul dengan sendirinya.

Dengan kesimpulan itu, Byan kini merasa sedikit lega. Dia hanya harus membuktikan pemikirannya itu nanti.

Setelah tenang, Byan kini menoleh ke samping untuk melihat Anneth yang sedang duduk sambil melihat genggaman tangan mereka dengan tatapan kosong.

Hm, perihal Anneth, Byan tentu akan bersikap baik pada kakaknya itu. Byan tak habis pikir, bagaimana bisa Amara membenci Anneth yang baik padanya?

Melihat Anneth yang masih termenung membuat Byan memanggilnya sembari mengguncang pelan tangan mereka yang saling bertaut guna menyadarkannya.

Anneth tersentak pelan, menandakan bahwa ia terkejut. Matanya menatap cemas pada Byanca, mulutnya mulai mengucapkan rentetan pertanyaan dengan nada khawatir.

"Byan kenapa? Ada yang sakit? Kepalanya masih sakit ya? kakak panggil Arion sekarang ya?" Pertanyaan dari Anneth dengan wajah khawatirnya membuat Byan tersenyum geli.

Ah, sial, ini mengingatkannya pada Alenka. Byan kan jadi semakin rindu pada keluarga dan sahabat-sahabatnya.

Byan segera meraih tangan Anneth yang ingin beranjak keluar guna memanggil Arion, "I'm okay kak. There's nothing to worry about me. Tadi aku cuma dapet ingatan tentang kecelakaan yang kak Ri bilang tadi aja kok. Sekarang udah gak sakit lagi" jawab Byan meyakinkan kakaknya itu

Anneth masih tampak cemas, dia takut adiknya itu kenapa-kenapa. "Kamu beneran gapapa nih?" Tanyanya sekali lagi

Byan terkekeh dan mengangguk, "iya ih, gapapa"

"Udah kak Anneth sini tidur bareng Byan. Kita bobo cantik aja" ucap Byan menarik Anneth untuk ikut tidur di brankarnya.

Brankar miliknya termasuk besar, untuknya dan Anneth brankar ini lebih dari cukup untuk menampung mereka.

Anneth dengan senang hati segera mengambil posisi tidur disamping Byan. Semenjak Byan SD dulu mereka tak pernah lagi dekat. Jangankan tidur berdua seperti ini, untuk mengobrol saja cukup susah.

Byan tersenyum dan menggeleng pelan saat melihat raut bahagia diwajah Anneth. Setelah beberapa menit kemudian, mereka akhirnya terlelap menyelami alam mimpi.

°°°

Nio datang bersama dengan Arion dan Calix yang sudah menyelesaikan shift mereka. Rencananya mereka ingin menemui Byan lagi dan berkumpul di ruang rawat gadis itu seperti kemarin.

Namun saat sampai di lorong ruang rawat Byan, mereka melihat Leon dan Andromeda masih menunggu di kursi depan ruang rawat Byan itu.

Nio yang melihat itu bingung dan segera menghampiri dua lelaki itu, "lah, ngapain kalian diluar gini? Gak jagain Byan?"

"Diusir" jawab Andromeda

"Hah? Yang jelas dong kalo ngomong" kesal Nio kala mendengar jawaban sahabatnya itu

"Hm, tadi siang gue periksa Byan. Terus nanya soal ingatan dia tentang kecelakaan kemarin, soalnya polisi mau ketemu dia buat minta pernyataan. Terus gak lama, dia kesakitan kepala, mungkin ada yang dia inget. Tapi abis itu dia malah ngusir kita buat pergi ninggalin dia sama kak Anneth. Mungkin dia butuh ketenangan aja kali" jawab Arion ketika melihat Leon dan Andromeda tak berniat menjawab

"Eh tapi ini udah hampir 2 jam loh. Kita masuk aja deh, gue khawatir" lanjut Arion membuat mereka mengangguk setuju

Leon segera mengetuk pintu ruangan Byan itu, mereka semakin khawatir kala tak mendapat jawaban dari dalam. Leon segera membuka pintu itu dan menghampiri brankar Byan

Mereka terdiam ketika melihat Byan dan Anneth sedang tidur dengan posisi saling memeluk, lucu pikir mereka.

Arion mendengus pelan, "sia sia gue khawatir" katanya pelan takut menganggu tidur kedua putri itu

Hello, I'm Byan!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang