Happy Reading!Jam 2 siang Arion kembali memeriksa keadaan Byan. Kini ruang rawat itu terisi oleh Byan, Arion, Anneth, Leon, dan juga Andromeda. Entah apa yang membuat lelaki itu ada di ruangan ini. Ketika ditanya, ia hanya mengatakan bahwa dia sedang libur kerja. Hell, kalau libur kerja ya tidur atau pergi jalan-jalan buat refreshing, bukan malah ke rumah sakit! Pikir Byan.
"Nah, By, gimana keadaan kamu? Kepalanya masih sakit? Pusing? Atau ada bagian tubuh yang terasa gak enak?" tanya Arion
Byan menggeleng, "udah mendingan banget kak, cuma ya bagian kepalanya emang masih suka sakit dikit" jawab Byan sambil meraba perban kecil yang kini digunakan hanya untuk menutupi luka di dahinya.
"Hmm, nanti kalau lukanya udah sepenuhnya sembuh, sakitnya juga ilang kok" jawab Arion.
"Hmm, kalau... Ingatan kamu gimana? Ada gambaran atau mungkin kilas balik yang muncul gak?" tanya Arion ragu
Byan menunduk menghela napas dan menggeleng pelan. Orang sekitar yang melihatnya berpikir bahwa Byan merasa bersalah dan sedih, tapi kenyataannya Byan kini sedang mengutuk Amara dengan berbagai sumpah serapah didalam benaknya karena tidak memberi informasi apapun padanya.
"Tentang kecelakaan itu kamu juga gak ingat By? Soalnya polisi butuh keterangan dari kamu" ucap Arion yang mendapat tatapan tajam dari Anneth
"Rion!"
"Kecelakaan apa? Aku disini gegara kecelakaan ... Akh" ucapan Byan berubah menjadi teriakkan rasa sakit. Rasa sakit itu datang bersamaan beberapa potongan gambar samar yang muncul di kepalanya
"Anak tidak berguna! Tidak tau diri"
"Dasar gak tau diri lo"
"Gue akan sangat bersyukur kalo Lo gak ada di dunia ini"
"Bikin malu aja kerjaannya"
Dia seperti mengendarai sebuah mobil dengan kecepatan sangat tinggi di jalan yang lenggang itu, hingga tiba-tiba ada sebuah truk dari arah berlawanan berjalan di jalur yang di tidak seharusnya membuat ia segera membanting stir dan ingin mengerem. Tapi sialnya rem itu tak berfungsi membuat mobilnya menabrak pohon dengan kencang, beruntung mobilnya adalah mobil dengan produksi yang sangat bagus sehingga airbag nya berfungsi dengan sangat baik untuk meminimalisir cederanya.
"By ... Byan" panggilan itu terus terdengar membuat kepalanya semakin terasa pusing
"By, berhenti, jangan dipaksain. Kamu tenang dulu oke"
Byan membuka matanya setelah mendengar perkataan Arion. Ia menatap datar semua orang diruangan itu, "pergi, aku mau istirahat" ucapnya dingin
"Tapi by..."
"Keluar" perkataan Arion dipotong oleh Byan dengan penuh penekanan dalam katanya
Mereka menyerah dan menyetujui permintaan Byan. Tatapan Byan tak sengaja bertemu dengan raut sedih dan cemas milik kakak perempuannya itu.
Menghela napas pelan, ia meraih tangan Anneth ketika wanita itu akan digiring untuk pergi bersama yang lainnya. Seketika mereka menghentikan langkah melihat bingung pada Byan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, I'm Byan!
JugendliteraturBagaimana jadinya Mauren yang dibesarkan dengan kasih sayang, diperlakukan layaknya ratu oleh sekitarnya malah harus bertransmigrasi kedalam tubuh seorang gadis bernama Amara Byanca, gadis yang diacuhkan oleh keluarganya. Sebenarnya, Mauren itu anak...