VII

1.8K 209 6
                                    

Kedua alpha itu tertawa lepas setelah berhasil menghancurkan beberapa sistem keamanan di perbatasan. Mereka dengan mudahnya memporak porandakan perbatasan itu hingga membuat kegaduhan yang luar biasa.

"Hyung lihat! mereka hanya makhluk-makhluk lemah." ujar Mingi, sosok salah satu alpha yang menyerang markas perbatasan. Ia berhasil mengoyak beberapa pasukan yang mendekatinya.

"Jung bodoh itu terlalu lama mengambil keputusan."

"Ia sama lemahnya dengan mereka, Hahaha! Egan, ayo maju!" Mingi melakukan shifter  dengan werewolf nya, begitu juga dengan Hongjoong.

Menyerang pasukan pertahanan yang mendekati, merusak apapun yang ada dihadapannya tanpa sisa.

Kegaduhan itu pun membuat para ilmuan harus di amankan.

"Apa yang terjadi?" tanya San bingung saat semua ilmuan di minta untuk keluar dari lab. dan suara sirine yang terus saja berbunyi menandakan bahaya.

"Sepertinya ada penyusup." timpal Taeyong. Membuat Jisung berhenti mendadak.

"Prof. Kim dan anak itu masih di kamarnya." Ujarnya yang lalu berbalik. Namun lagi-lagi listrik padam dan terdengar ledakan cukup kencang tak jauh dari tempat mereka berdiri.

“Cepat aman kan diri!” para ilmuan dan Aibe pun dengan cepat di evakuasi oleh penjaga. 

Di tempat lain, Prof Kim berusaha memapah tubuh Renjun yang tak sadarkan diri untuk keluar dari kamarnya. Sedikit tertatih melewati lorong-lorong yang pencahayaannya meredup.

Prof. Kim tak menyangka di luar kamar Renjun justru bangunan ini jauh lebih hancur, ia tak begitu banyak memiliki tenaga untuk lebih cepat membawa Renjun pergi.

*

*

*

"Kalian tak apa?" Tanya Mark pada para ilmuan yang ia temui di lobby utama. Mereka hanya menjawab dengan anggukan singkat karena masih terengah. Berbeda dengan para AiBe dengan wajah-wajah datarnya yang susah di artikan.

"Memangnya siapa penyusup itu?" tanya wooyoung yang tak di gubris oleh Mark.

"Commander, kami sudah menutup semua akses. Dan mengaktifkan sistem keamanan darurat."

"Kalian cepat naik kendaraan untuk kembali ke distrik kota." perintah Mark untuk para ilmuan itu, namun mendadak tersentak saat tak menemukan satu sosok di antara yang lainnya.

"Dimana Renjun?" Tanya Mark panik.

"Di sana!" Wooyoung sedikit berteriak dari mobil saat melihat Prof. Kim masih berusaha memapah Renjun yang tak sadarkan diri. Tanpa banyak kata Mark pun berlari menuju jembatan tinggi itu. Namun sial, ledakan kencang kembali datang dan merusakan kaca-kaca pada lobby utama. Sepertinya para serigala itu berusaha kembali menjebol sistem keamanan pada markas perbatasan.

Jembatan menuju lobby rusak parah dan terbelah, Prof. Kim tak sempat menyelamatkan Renjun yang tubuhnya jatuh ke sungai di bawah sana. Mark pun hanya bisa  menarik Prof. Kim yang kini menggelantung, bahkan ia pun sudah hampir terjatuh andai saja Mark tak cepat menangkap tangannya.

Dengan sedikit berat hati, Mark meninggalkan Renjun untuk mengamankan yang lainnya terlebih dahulu untuk kembali ke distrik kota.

Ia pun menutup akses utama perbatasan agar para serigala yang merusuh itu tidak bisa masuk.

Renjun ku mohon tunggu aku, aku akan kembali menyelamatkanmu.

Rapal nya seperti sebuah janji.

Sesampainya mereka di gedung pemerintahan Prof. Kim sebagai ketua penelitian dan Mark pun melaporkan hal tersebut termasuk hilangnya Renjun di sana.

Who Am I? [JaeRen] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang