"Renjun POV"
Tuk
Aku mengangkat kepala yang sedari tadi ku baringkan pada lengan, saat mendengar sesuatu yang diletakan di depanku. Hari sudah semakin siang, jelas rasa kantuk ini cukup membuatku pusing dan memilih membaringkan kepalaku sejenak di kafetaria lab.
"Hyu- ah! Commander." Sosok yang memberikan se-cup ice coffee itu tersenyum lalu duduk di hadapanku. Mark Hyung, atau saat ini lebih sering disapa commander.
"begadang ya?" tanyanya dengan nada lembut yang sudah menjadi ciri khasnya bicara padaku sejak dulu.
"tepatnya insomnia ku... sudah tak tertolong."
"minumlah, itu cukup bisa membuatmu lebih segar." Aku hanya mengangguk sambil meminum perlahan ice coffee itu. Benar, ini cukup segar.
"Commander libur? Atau sedang pindah tugas?" tanyaku yang mencoba membuka obrolan. Kami sudah jarang bertemu, jelas hal ini cukup membuatku canggung, terlebih dengan posisi jabatannya saat ini. Meski tak setinggi dengan kepala pasukan lainnya, namun resiko dari tempatnya berjaga sangat riskan. Kadang pikiran picik ku sering bertanya-tanya, kenapa ia sangat jauh di tempatkan pada titik yang berbahaya diusianya yang terbilang masih muda?
"tidak, aku hanya dipanggil untuk menerima surat tugas untuk minggu depan. Aku memang niat untuk membeli kopi setelah itu akan kembali ke perbatasan, ternyata ada kamu di sini."
Aku tak banyak merespon ucapan sosok yang ku anggap seperti kakakku sendiri. Ya, kami memang besar bersama di sebuah tempat asosiasi perkumpulan anak-anak yang tak memiliki orang tua. Ia cukup menjaga dan memperhatikanku hingga saat ini.
Kami pun mengambil jalan masing-masing di usia yang beranjak dewasa. Ia menjadi kepala pasukan militer di distrik ini dan menerima jabatan atas prestasinya yang luar biasa. Dia memang sosok yang kuat dan jenius, berbanding terbalik dengan diriku yang sering jatuh sakit. Itu sebabnya aku mengkonsumsi obat yang rutin tiap bulannya.
"kau sudah dengar? Beberapa ilmuan dan Aibe akan di tugaskan meneliti hutan di perbatasan. Aku akan berjaga bersama ilmuan lain, aku lihat namamu pun masuk di sana."
"Sungguh Kah?" Aku cukup membulatkan mata tak percaya, bahkan aku belum tau menahu akan hal itu.
"ditugaskan di perbatasan?" tanyaku kembali, Mark hyung hanya mengangguk menegaskan, matanya cukup menelisik ke arahku.
"kau, tidak tau?"
"mungkin belum diberitahu," aku tersenyum kikuk sambil memegang tengkukku. Semenjak kami sama-sama tumbuh dewasa aku jarang bercerita tentang apapun yang terjadi di diriku dengan Mark Hyung, ada rasa segan dan jujur saja terkadang cukup merasa takut dengannya.
Bukan takut karena ia seram atau bahkan bertindak kasar padaku, justru ia sangat melindungi ku.
Ia berani memasang badannya sendiri demi melindungi ku, aku hanya tak ingin menyusahkannya lagi bila ada hal-hal yang menggangguku. Ia sudah cukup lelah dengan tekanan yang ia dapat, menjadi sosoknya saat ini bukan hal yang mudah.
Tak lama kami berbincang, Mark hyung pun pamit untuk kembali ke perbatasan. ada rasa sedih karena jauh dengannya saat ini namun aku sudah cukup dewasa dan tak harus bergantung dengan sosoknya.
"aku pamit, beri kabar kalau ada apa-apa." ucapnya yang tak ku beri respon. aku hanya menatapnya seakan tak rela berpisah. hal ini sungguh di luar kendaliku.
Mark hyung tersenyum lalu melangkah mendekatiku, ia mendekap tubuhku erat dengan pelukannya.
"jaga dirimu saat aku tak di sampingmu. jangan segan untuk bicara apapun, ingat! kau itu adikku Renjun ah. tak apa mengeluh padaku tentang apa yang kamu rasakan, aku akan mendengarnya." Aku mengangguk dengan perasaan yang bercampur aduk, pandanganku sedikit berkaca karena air mata ini rasanya ingin jatuh saja. Aku benar-benar rindu masa kecilku bersama Mark hyung yang sangat menjaga dan menyayangiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Am I? [JaeRen] ✓
Fiksi Penggemar[ABO][M][Sci-Fi][Fantasy][AI] Perubahan yang terasa asing bagi Renjun. Membuatnya pun merasa penasaran akan jati dirinya. BxB Mpreg Start : 12 November 2021 Re- Up : 04 Januari 2023 End : 12 April 2024