IV

2.3K 229 4
                                    

'Renjun POV'

Hidangan makan malam di siapkan dengan cukup mewah, makanan yang di sediakan luar biasa banyak dan terlihat nikmat. Benar-benar sangat menggiurkan, aku sampai bingung sendiri ingin memakan yang mana terlebih dahulu.

Di sisi rasa takjubku dengan hidangan makan malam, aku lebih terkejut lagi melihat para AiBe ikut makan bersama kami. Selama ini aku tak pernah sedikitpun melihat mereka makan, atau aku saja yang tak tau?

AiBe duduk bersama di meja makan. Mereka terlihat normal layaknya manusia. Orang awam pun tak akan tau tentang sosok mereka yang sesungguhnya hanya manusia buatan.

Mereka makan tanpa suara, benar-benar terlihat rapih dan sopan. Aku jadi canggung sendiri.

"Apa makan malamnya tidak sesuai seleramu Renjun sshi?"

Aku menjengit saat pertanyaan itu dilontarkan. Seorang AiBe mengalihkan pandangannya dari makanan yang ia santap dan menatapku dengan wajah datar itu.

Astaga pahatan wajahnya benar-benar sempurna.

"Ti-tidak Taeyong sshi."

ya, itu nama panggil dari Aibe ini yang memiliki nama asli Aibe-2001J95

"atau tak nyaman makan bersama kami?"

"Tidak! Sama sekali tidak, aku hanya terkejut ternyata kalian bisa makan juga." Ujarku begitu saja, jujur aku ingin sekali menampar mulutku saat ini. aku terlalu mudah mengutarakan apa yang ada di kepalaku.

"Kau baru tau?" Wooyoung mengernyit bingung.

Apa hanya aku yang tak tau menahu tentang AiBe yang ternyata bisa makan juga?

Tak lama kekehan pun terdengar, itu dari prof Kim yang langsung menepuk pundakku.

"mereka memang 90% di ciptakan menyerupai manusia. jadi jangan kaget kalau kebiasaan mereka cukup mirip."

Aku tersenyum kikuk sambil kembali menyantap makan malamku. Yang lainnya tampak tak begitu memperdulikan ucapanku barusan.

90% di ciptakan seperti manusia...

dan 10% nya lagi dewa. Sampai detik ini pun kadang aku menyimpan rasa iri dengan para AiBe yang luar biasa itu.

Sepertinya aku terlalu sibuk di dalam lab dan banyak hal yang benar-benar belum aku ketahui. Penelitian ini cukup memberikanku banyak pengalaman, itu harapanku.

Aku lantas menandaskan makananku dan bersiap ingin kembali ke kamar. Besok pagi-pagi sekali penelitian kami sudah di mulai dan aku harus bergegas tidur agar tidak kesiangan.

"Renjun sshi?"

"i-ya?" aku yang baru saja ingin beranjak kembali ke kamar, dipanggil oleh AiBe-1005F02 atau akrab disapa Jisung. Dengan wajah datar tanpa ekpresinya itu ia menghampiriku.

"Saya ingin meminta sample darahmu."

"eh? Untuk apa?"

"untuk penelitian ini, yang lain sudah diminta untuk sample darahnya, tinggal anda yang belum, dari sejak datang ke camp perbatasan ini, anda tidak keluar sama sekali dari ruangan pribadi anda, jadi kami sedikit sulit untuk meminta sample darahnya."

"tidak keluar kamar kah maksudnya?"

"iya, boleh ikut saya ke lab sebentar?"

Aku hanya mengangguk dan mengikutinya.

Sungguh, seperti benar-benar bicara dengan robot. Katanya mereka diciptakan mirip manusia. Kenapa tidak di setting cara bicaranya dengan lebih santai juga?

Who Am I? [JaeRen] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang