20. End

768 58 35
                                    

Sebelum kepergian Jungkook ke Busan,

"Sudah ya cengeng! Aku akan kembali kok," Jungkook meyakinkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sudah ya cengeng! Aku akan kembali kok," Jungkook meyakinkan.

"Bohong," Seokjin menekuk wajahnya.

Seokjin baru mendengar kepulangan Jungkook ternyata lebih awal dari yang dia janjikan pada Seokjin. Sekarang anak itu sedang mengemas barang-barangnya selama tinggal di rumah Seokjin. Meski tidak banyak namun memakan waktu juga.

"Aku akan pamit dengan Yoongi hyung, mau temani aku?" ajak Jungkook.

"Nggak ya! Aku masih kesal," saut Seokjin berkacak pinggang dan menunjukan dirinya masih ngambek.

"Aku sudah pamit ke semua orang, tapi aku lupa belum menemui mantan bosku sendiri. Aku tidak tahu dimana apartemennya karena cafenya tutup saat aku berkunjung. Tolong bantu dong Jin," Jungkook hampir memohon.

Seokjin masih tidak menyahut atau mengiyakan.

"Ya sudah, aku akan cari tahu sendiri," Jungkook mengambil ponselnya untuk mengirim pesan pada Yoongi.

Terakhir mereka bertemu saat Yoongi menjenguknya ke rumah sakit.

"Hisshhh," Seokjin merebut ponsel Jungkook dan menyuruh anak itu mengikutinya untuk pergi ke apartemen Yoongi.

.

.

.

Jimin bergabung dengan Seokjin dan Jungkook mendatangi apartemen Yoongi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jimin bergabung dengan Seokjin dan Jungkook mendatangi apartemen Yoongi. Tanpa sepengetahuan mereka, Yoongi baru saja operasi usus buntu dua hari lalu dan saat ini beristirahat. Karena itu dia menutup kedai kopinya sementara.

Selain kakak Yoongi, Jimin ikut menemani Yoongi selama masa penyembuhannya.

"Kau pindah saja ke sini Jim, lagian Yoongi hyung sepertinya lebih membutuhkanmu," ledek Seokjin, melihat bagaimana Jimin terlihat cekatan mempersiapkan apa yang di butuhkan Yoongi.

Jimin memutar bola matanya, "Aku merawat dia seperti merawat kakek-kakek Jin. Cerewetnya minta ampun. Mana aku sanggup," katanya,

Yoongi mengangkat bahunya,

JINDERELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang