17. Waiting

395 57 22
                                    

Seokjin tidak bisa masuk ke ruangan Jungkook karena di jaga beberapa polisi. Seokjin bingung kenapa Jungkook yang dijaga oleh polisi sementara kamarnya tak ada satupun yang menjaganya. Ada, itupun menjaga jarak dengan Seokjin. Seokjin sangat benci saat diikuti bodyguard dari ayahnya. Dan mereka menempatkannya jauh dari pandangan Seokjin selama ini.

"Kenapa begini?" Seokjin berdiri bolak balik, meski di tangannya masih ada selang infus yang menempel.

"Aku kurang paham hyung, mungkin appa yang akan menjelaskannya nanti. Tunggulah appa berkunjung ke sini. Ada banyak yang harus dia urus," jelas Taehyung.

Perkataan Taehyung tidak membuat perasannya lega. Justru Seokjin semakin cemas dengan keadaan Jungkook.

Seokjin kembali ke ruangannya dengan perasaan dongkol. Dia harusnya bisa menemui Jungkook dan memastikan keadaannya. Dia bersyukur karena pada akhirnya mereka di rumah sakit, dan Jungkook memang lebih butuh penanganan dokter. Seokjin hanya kurang gizi dan kelelahan dan akhirnya pingsan tepat kedatangan ayahnya.

"Taehyung, apa kau bisa meminjamkan ponselmu? Aku ingin appa menjelaskan ini semua padaku secepatnya," desak Seokjin,

"Baiklah hyung,"




.

.

.






"Ini tidak masuk akal! Bagaimana appa melakukan ini pada Jungkook!" teriak Seokjin begitu dia mendengar penjelasan dari ayahnya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini tidak masuk akal! Bagaimana appa melakukan ini pada Jungkook!" teriak Seokjin begitu dia mendengar penjelasan dari ayahnya sendiri.

Seokjin memaksa Namgil datang segera ke rumah sakit, dan memberitahunya alasan Jungkook di jaga ketat para polisi. Dan obrolan mereka berakhir dengan perdebatan sengit dari Seokjin yang tidak senang dengan keputusan ayahnya menyelidiki tentang Jungkook dan melibatkan polisi. Jungkook sakit dan masih harus menangani semua ini.

"Ini untuk jaga-jaga sayang, kita tidak tahu anak ini terlibat dengan Jopok atau bisa, mereka bisa saja bergabung dari berbagai usia dan tingkat masyarakat. Jungkook hanya sedang perlu menjawab beberapa pertanyaan,"

"Appa! Jungkook hampir mati karenaku! Kau tahu!" nada biacara Seokjin melengking saking marahnya. Suaranya hampir terdengar sampai keluar kamarnya. Dia sudah tidak bisa menahan diri. Bisa-bisanya ayahnya mengira Jungkook adalah seorang penjahat, hanya karena Seokjin tertangkap di lokasi Jungkook pergi berlatih, dan Jungkook dianggap mata-mata Jopok selama ini dan di tempatkan di rumahnya.

Apa itu semua masuk akal?

Jikapun, tubuh Seokjin gemetaran, jikapun itu semua benar. Seokjin memikirkan hal terburuk ini di sudut pikirannya yang terkecil. Dia tidak akan rela, Jungkook di tangkap polisi. Seokjin akan melepaskannya, bagaimanapun caranya. Seokjin akan memaafkan semua kesalahan yang Jungkook lakukan dan menyelamatkannya dari lubang kegelapan itu.

Jikapun Jungkook bersalah, Seokjin tahu apa yang harus dia lakukan.

Ini tidak adil! Jungkook benar-benar tulus padanya.

JINDERELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang