Holy crab!
Unbelieveable!
"You guys didn't hear me? What do you want?"
Aku menatap Jake sesaat yang sedari tadi shock melihat sosok bernama Blackat itu dihadapan kami.
"Put the gun down, kid." Bukan suaraku, melainkan suara milik Jake.
Ya!
A kid!
He's a kid!
I dont know, maybe he's 13 or 14? So young!
"I'm not a kid." Bocah itu tersenyum miring lalu menurunkan senjatanya.
"Aku tahu kalian bukan orang jahat. Aku sudah memeriksa identitas kalian saat memarkirkan mobil mahal itu di depan markas kami. So, what are you doing here?"
"Jadi tempat ini adalah markas silent brothers?"
"Bisa dibilang seperti itu." Lagi-lagi bocah bernama Blackat itu tersenyum miring.
"I need your help." Kali ini aku yang bersuara!
"My help?"
"Ya."
"You guys are lucky, kalau aku tidak berhutang pada Rocket, sudah pasti aku akan membunuh kalian." Ucap Blackat dengan percaya diri.
"Follow me." Blackat memberi isyarat agar kami mengikutinya naik ke lantai lima. Tanpa buang waktu, aku bersama Jake langsung mengikuti bocah itu.
Lagi-lagi, keadaan di lantai lima sedikit membuatku tercengang. Bukan karena ruangan tersebut dipenuhi oleh berbagai device yang saling menyambung satu sama lain, melainkan ternyata anggota dari silent brothers adalah kumpulan remaja yang seumuran dengan Blackat.
Ada empat orang remaja lelaki yang ada di ruangan ini, mereka menatap kami seolah-olah kami adalah musuh yang siap menyerang mereka.
"Aku datang kesini dengan damai. Aku hanya akan mengajukan beberapa pertanyaan untuk kalian." Ucapku setelah Blackat mempersilahkan kami duduk di sofa yang terletak di pojok ruangan.
"Apa kalian pernah berurusan dengan mafia?"
"Mafia?" Tanya Blackat memastikan dengan alis terangkat sebelah.
"Hm."
"No, sir. Kami tidak pernah berurusan dengan orang-orang di dunia underground." Bukan Blackat yang mejawab, melainkan bocah lelaki yang terlihat memiliki usia yang paling dewasa, mungkin sekitar 18 tahun. "I'm Spider by the way." Sambungnya.
"Are you sure?"
"Ya. Kami membentuk silent brother hanya untuk mencari kesenangan, bukan berurusan dengan orang seperti mereka."
"Tetapi bukannya Helios pernah terlibat dengan mer-"
"Shut up, Fox!" Potong Blackat sambil memandang bocah yang paling muda di antara mereka dengan tatapan tajamnya.
"Helios?" Gumam Jake yang terdengar jelas olehku.
"Who is he? Helios." Tanyaku sambil menatap mereka dengan tajam.
"Nobody." Jawab Spider sambil melipatkan kedua tangannya di dada. Gerak gerik Spider terlihat mencurigakan, seperti ada sesuatu yang ia sembunyikan dariku.
"Nobody? Aku yakin Helios adalah salah satu dari anggota Silent brothers." Ucapku dan mereka semua langsung saling menatap satu sama lain.
"Wohoo..... calm down dude!" Teriak Blackat setelah melihatku mengeluarkan satu pistol dari balik jaketku.
"Who is he?" Ancamku sambil mengarahkan pistol itu pada mereka. Aku tidak punya banyak waktu untuk bermain-main dengan mereka.
"Answer me, or i'll kill all of you." Tidak lagi duduk, sekarang aku berdiri dan bersiap menarik pelatukku.
"Spider? Say something dude!" Ucap Fox yang dengan nada panik.
"Shit! Okay-okay... put the gun down, please." Sekarang Spider menatapku tak kalah tajam sambil mengisyaratkan agar aku menurunkan pistol yang aku genggam.
"Helios... dia adalah salah satu anggota kami yang paling cerdas. Kami anggota silent brothers memiliki aturan dimana kami tidak boleh berurusan dengan pihak underground maupun bekerja untuk pihak kepolisan. Kami adalah netral. Tetapi tidak dengan Helios, ia mengkhianati kami." Jelas Spider panjang lebar membuat aku menurunkan pistolku dan tidak lagi mengarahkannya pada mereka.
"Mengkhianati? How?"
"Beberapa bulan yang lalu, ia ketahuan membantu mereka....."
"Mereka?"
"Ya... mafia... maybe... aku tidak tahu banyak."
"Helios... siapa nama asli-nya?" Kali ini Jake yang bertanya, bukan aku.
"We don't know." Jawab Blackat.
"What do you mean you don't know?"
"Kami adalah hacker, dude. Salah satu aturan dari silent brothers adalah kami hanya bisa mengetahui nama samaran kami satu sama lain. Akan sangat berbahaya jika identitas dan privasi kami terbongkar, bahkan dengan sesama anggota kami."
Damn!
Helios... who is he? Apa ia yang bekerja untuk Osborne?
"Helios... kalian mengetahui dimana keberadaannya?" Tanya Jake dan mereka serempak menggelengkan kepalanya dengan pelan.
"Tidak. Kami terakhir berhubungan dengannya beberapa bulan yang lalu."
Shit!
"Kalian bisa melacaknya?"
"Tentu saja tidak, seperti yang dikatakan sebelumnya, Helios terlalu cerdas, ia bahkan terlihat seperti hantu, sangat susah untuk melacaknya. Walaupun bisa, akan membutuhkan waktu berhari-hari." Jawab Blackat dan aku yakin ia berkata dengan jujur, terlihat dari sorot matanya.
Aku mengusap wajah dengan kasar lalu menatap mereka satu per satu. "Thankyou for your time kids." Ucapku lalu berjalan keluar dari ruangan ini. That's enough! Aku sudah cukup mendapatkan informasi dari mereka.
Dan sekarang saatnya aku mencari tahu tentang siapa Helios sebenarnya.
Step by step.... Hingga saat aku sudah berdiri di pintu ruangan ini, ada satu benda yang menarik perhatianku.
Sebuah bingkai foto yang terpajang di dekat pintu ruangan ini. Terlihat ada enam lelaki yang saling merangkul satu sama lain.
Aku menatap foto tersebut hingga pandanganku terkunci pada seorang pria yang berdiri ditengah dengan senyuman lebarnya.
"Apakah pria ditengah ini adalah Helios?" Tanyaku pada mereka dan aku bisa melihat Blackat mengangguk pelan.
"Damn!..." Umpatku sambil memejamkan mata beberapa saat.
Kenapa tidak terpikir olehku sebelumnya? Pria bernama Helios itu... aku mengenalnya.. bahkan kami sudah pernah bertemu sebelumnya.
"Tuan? Anda baik-baik saja?" Jake memegang pundakku dan seketika aku menatap pria itu.
"Aku tahu siapa Helios, Jake." Ucapku dan Jake memandangku dengan tatapan tidak percayanya.
"Who?"
Bukannya menjawab pertanyaan Jake, aku malah menarik lengan pria itu, "Let's get out of here."
TBC
.
.
.Chapter hari ini singkat dulu yah😁
Kira-kira ada yang bisa menebak siapa sosok Helios?! HeheheDon't forget to vote and comment!
Happy reading❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Surreptitious | COMPLETED |
ChickLit15 SEPTEMBER 2021 NEW STORY!!! 18+ ACTION + ROMANCE Silahkan follow akun author dulu ya🤗 *** "Aku tidak menyangka." "Ya." "kamu akan pergi?" "Ya." "Berapa lama?" "Ikutlah denganku." "A-apa?" Wanita itu menelan silvanya dengan susah payah. Ia tidak...