42

866 62 3
                                    

PLAKK

"You shouldn't be here!"

Rasa panas dan ngilu begitu membekas dipipiku. I close my eyes! Dan berusaha mencerna apa yang baru saja terjadi.

You shouldn't be here.

What exactly she's talking about?

I open my eyes! Slowly! Wanita itu menatapku dengan sangat tajam dengan mata yang berkaca-kaca. Raut wajahnya begitu emosi seakan-akan ia ingin meledak begitu saja.

Aku memegang pipiku yang terasa sangat panas. Aku yakin pipiku akan meninggalkan bekas kemerahan.

"What do you mean?" Begitu pelan aku mengatakannnya karena takut apapun yang keluar dari mulutku akan menyebabkan kesalahpahaman.

Mataku membola saat Clarissa menarik lenganku dengan paksa dan mulai menyeretku dengan kasar. Oh my God! Tenaga wanita itu begitu kuat membuat aku kesusahan untuk meronta.

"Clarissa... aku mohon. We can talk."

Sepertinya ucapanku hanya angin lalu baginya. Ia semakin menarik lenganku dengan kuat. Aku yakin bukan hanya pipiku, tetapi lenganku juga akan meninggalkan bekas kemerahan.

"Clarissa!" Setelah ia berhasil menyeretku hingga beberapa belas meter, Aku menghentakkan tangan wanita itu dengan kuat hingga cengkraman tangannya lepas dari lenganku.

Aku mengernyitkan dahiku saat melihat wanita itu tertawa kecil, lebih tepatnya tertawa sedih. Ia mengusap air matanya dengan kasar lalu kembali menatapku.

"Dasar wanita murahan!"

What? Wait a minute!

"Apa yang ka-..."

"He touched you."

"What?"

"Setelah berhasil meniduri kakakku, kamu juga meniduri Osborne?"

WHAT?

"Aku tidak mengerti apa maksud kamu."

"Apa kurang jelas?"

My oh my! Meniduri 'kakakku' itu berarti yang ia maksud 'kakak' adalah Luke. Itu seratus persen tidak benar adanya. Aku dan pria tampan itu tidak pernah... having sex? Or should i called it Making love?

Never!

Dan meniduri Osborne? Tentu saja tidak pernah! Aku tidak akan pernah sudi tidur dengan pria kejam seperti dia, apalagi pria itu sudah menculikku!

"Aku tidak pernah meniduri siapapun."

PLAKK

Aku begitu refleks memejamkan mataku! Lagi-lagi Clarissa menamparku dengan begitu kuat. Aku meringis pelan sambil memegang sudut bibirku yang sudah mengeluarkan darah segar.

Aku bisa saja membalasnya tetapi aku lebih memilih untuk diam karena aku tahu siapa diriku.

"Kamu sudah merebut Luke dariku. Dan sekarang kamu juga menginginkan Osborne?"

"Aku tidak pernah menginginkan Osborne. Pria brengsek itu menculikku. Dan ia sama sekali tidak menyentuhku, Cla."

Tatapan wanita itu begitu berbeda saat menyebutkan nama Osbrone. Seperti ada sesuatu yang wanita itu sedang rasakan. Is she jealous? Osborne lebih memilihku dibandingkan dirinya.

"He never touched me." Aku berusaha meraih tangan Clarissa tetapi wanita itu malah menghindar.

"Bullshit."

Surreptitious  | COMPLETED |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang