18

1.5K 244 34
                                    


🥀___🥀


"Gak ada nikah!! Batalin pernikahan kamu sama Jazziel kalau keluarganya masih punya hubungan sama keluarga biadab itu!!!!"

"Bundaaaa"

Helia lelah, ia sama setress nya. Kepalanya pusing karena keributan yang terjadi dirumah Jazziel tadi siang. Harusnya Helia bisa menghindari kejadian seperti ini, tapi ia kecolongan. Jazziel diluar sana menunggu dengan sabar, karena situasi sedang tidak kondusif, pemuda itu memilih untuk tidak meninggalkan Helia dan Bunda.

"Gak ada Lia. Ibu gak mau kamu menderita karena laki-laki itu" Air mata Daniella berlomba untuk turun, ia saa sekali tidak memikirkan perasaannya. Hatinya sudah mati sejak beberapa tahun setelah ayah Helia meninggalkannya, yang ia pikirkan sekarang hanya Helia saja. Lelaki yang sialnya ayah Helia itu tidak pernah sekalipun memberikan yang terbaik untuk Helia, Daniella takut lelaki itu malah menjadi penghambat kebahagiaan Lia.

"Aku kenapa?? Aku gak apa-apa bun. I'm totally fine, mau dia ayah kandung aku atau apa, aku gak ada hubungannya lagi sama dia!"

"Bunda bakal lega kalau aja kamu gak bilang kamu nemuin dia dan sempat ngirimin dia duit Lia!! Bunda gak mau kamu luluh, Kamu anak dia, Nana juga anak dia!! Kalian gak akan bisa nikah sama keluarga itu bersamaan, harus ada yang ngalah dan Bunda gak mau itu kamu!!"

Helia tersentak kaget dengan fakta bundanya mengetahui apa yang ia lakukan dibelakangnya selama ini. Ketakutan bundanya sangat jelas sekarang.


"Jazziel ada diluar??"

Pelan Helia mengangguk. Sedangkan Daniella langsung buru-buru bangun, dan menghampiri Jazziel.

"Jazz"

"Iya Bun"

"Ayok, anter bunda kerumah kalian. Bunda harus ngomong sama biadab itu, biar anaknya aja yang ngalah, bunda gak mau anak bunda menderita"


"Bunda!!!" Helia menarik bundanya sekuat tenaga, sedangkan Jazziel berusaha membuat dirinya mengeras seperi patung yang tidak bisa berjalan.


"Bunda jangan gini!!!" Helia menyerah, gadis itu tidak perduli sakit karena ia langsung mendudukkan dirinya, bahkan pinggangnya hampir terkena ujung meja.


"Bunda jangan emosi. Disana, dirumah Jazz juga mereka semua lagi bingung. Bunda jangan bikin semuanya makin runyam" Tiap kata yang keluar dari mulut Helia bersamaan dengan air matanya yang juga mengalir deras. "Bunda, please jangan bikin keributan"


Wajah Daniella melembut, segera ia memeluk Helia dan ikut menangis bersamanya.

"Bunda cuma mau Lia bahagia"

Helia tidak menjawab, karena tangisnya semakin jadi.

Melihat ketegangan yang sedikit mereda, Jazziel perlahan mundur untuk keluar. Bunda dan Helia butuh waktu berdua, biarkan mereka menyelesaikan segala penghambat hati dan saling jujur dengan apa yang mereka rasakan.







🥀___🥀





"Maksudnya apa sih!!!" Nana hampir membanting ponsel di genggamannya kalau saja tidak ditahan oleh Hazel. Seemosi apapun Nana, dia tidak boleh membanting barang, apalagi mereka sedang berada dirumah orang.


"Ibu!! Yang ayah bilang apa sih Bu, Bu!!! Ayah kenapa bohong ih"

Tya tidak menjawab, wanita itu menangis dalam diam. Keterkejutan masih melingkupi mereka.


"Maafin ayah Na——"


"AYAH APA SIH!!" Nana menepis tangan ayahnya dengan kasar. "Apa maksudnya Tante Dani itu mantan istrinya Ayah?? Apa maksudnya kak Lia itu anak ayah!!"


"Na...Maafin A—"


"JANGAN MINTA MAAF!!! Ayah, jelasin aja semuanya. Ayah dari tadi minta maaf terus, aku bingung" Suara Nana bergetar. Ia sedang takut setengah mati. Ia takut dengan kenyataan yang ayahnya ucapkan, ia juga tidak tahu harus berekspresi seperti apa ketika keluar dari kamar ini nanti. Yang jelas ia akan sangat malu karena keluarganya sudah membuat keributan.


"Ayah kamu merantau" Ucap Tya memecah keheningan.

"Tya!!"

"Diem Jay!" Tya menatap Jayden tajam. "Jangan halangi aku buat ngomong semuanya, anak-anak memang harus tahu semuanya!!"

"Tya, gak se—"

"Ibu, jelasin!!"

"Ayah kamu ketemu sama ibu dalam keadaan punya anak dan istri. Ibu gak tahu jelasnya seperti apa, tapi setelah berbulan-bulan kenal, ayah kamu nawarin diri buat tanggung jawab atas diri ibu. Ibu waktu itu gak punya sandaran lagi Na, kamu juga tahu kalau ibu anak yatim piatu. Ibu buta, ibu tuli. Ibu tiba-tiba gak perduli sama fakta kalau ayah kamu punya dua orang yang siap dia tinggalkan. Yang ibu pikirin waktu itu cuma ibu punya tempat untuk bernaung, dan ibu gak sengsara lagi"

"Yatim piatu gak berarti ibu harus berbuat hal rendahan kayak gini Bu" Lirih Nana, hatinya terisis. Bahkan ia tidak bisa berdiri tegak untuk membela orangtuanya.

"Natasha!! Jaga omongan kamu sama ibu!!"


"Trus gimana sama Tante Dani?? Gimana sama kak Lia yang bahkan belum bisa makan apapun selain ASI Tante Dani??"

Jayden menunduk, dulu ia tidak punya perasaan bersalah seperti ini, baru sekarang hatinya terasa sakit membayangkan apa yang Nana ucapkan.

"Ibu sama ayah saling mencintai" Sela Tya cepat.

"Menurut ibu waktu itu Tante Dani gak cinta sama ayah??" Nana menggeleng tak habis pikir. "Bahkan ayah sama sekali gak inget kalau ayah puny putri lain?? Ayah sadar gak sih kenapa hidup ayah sama ibu gak pernah berkecukupan?? Bisa jadi itu sumpah Tante Dani sama Kak Lia yang udah kalian sakiti!!"

Tya dan Jayden sama-sama menunduk. Tidak ada yang lebih memalukan daripada dinasehati oleh anak sendiri, setiap kata yang keluar dari mulu Nana bagai pukulan untuk mereka.



"Kalian berdua sama-sama egois!!!!"






🥀___🥀





Aku jelasin diluar cerita ya.

Jadi karena kondisi ekonomi gak bagus, Jayden minta izin buat merantau. Daniella setuju karena kalau gak gitu mereka gak bakal bertahan hidup apalagi Helia yang makin hari tumbuh dengan baik, usia Helia tiga bulan waktu Jayden mutusin buat merantau. Awalnya semuanya lancar, Jayden pulang tiga bulan sekali, tapi itu cuma dua kali karena tiga bulan setelahnya Jayden gak lagi muncul. Daniella gak curiga karena uang kiriman masih lancar, sampe umur Helia hampir dua tahun, uang kiriman Jayden pun berhenti. Jayden waktu itu benar-benar hilang ditelan bumi, makanya Daniella mutusin buat gak larut bersedih dan gantian dia yang cari uang untuk kehidupannya berdua sama Helia.


Kalau ada yg bingung, tanyain disini yaaa. Nanti aku jawab tapi diluar part cerita ya soalnya kalau aku masukin ke cerita takutnya nanti malau bikin plot hole :D

Double up nih, good night ayang-ayangkuu💘

Remember me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang