🥀___🥀
"Dan apabila tak bersama mu
ku pastikan, ku jalani duniaa
tak seindah kemarin"Helia terkekeh sembari air matanya berlinang membasahi pipinya. Jazziel lagi-lagi mampu memberinya kejutan, disaat tamu dengan ramai-ramainya dia meminta untuk menyanyikan satu lagu khusus untuk Helia padahal Helia tahu sekali kalau Jazziel sangat tidak suka bernyanyi.
Gadis yang menjadi bintang utama malam itu masih terkekeh saat Jazziel berjalan kembali ke sampingnya. Lelaki itu langsung menggenggam tangannya erat.
"Kamu indah, dan aku benar-benar gak punya kata lain buat gambarin ke indahan kamu seperti apa. Helia, malam ini, kamu jauh lebih cantik dari hari biasanya" Perlahan Jazziel mengecup kening Helia, cukup lama di posisi seperti itu karena keduanya sama-sama menikmati moment mereka. Rasanya, ada aliran cinta dan kasih diantara mereka yang tidak hanya mereka rasakan, hampir semua tamu undangan yang datang menyaksikan itu terharu. Padahal waktu pemberkatan tadi, mereka juga sempat dibuat menangis oleh pasangan ini.
"Jazz, aku—"
Kalimat Helia tidak dilanjutkan karena Jazziel menaruh tangannya tepat didepan bibirnya. Tak lama, band yang sedari tadi bermain menghibur pengunjung kembali bersuara dengan membawa suasana romantis.
Padahal tidak ada briefing dari WO tapi Jazziel membawa Helia kedalam dekapannya dan ia bawa berdansa.
"Maluu" Cicit Helia, hal seperti ini memang baru kali ini ia alami. Helia tidak pernah melakukan apapun didepan umum kecuali presentasi. Dan jelas, apa yang mereka lakukan sekarang tentu saja menarik perhatian. Tanpa dilihat pun, keduanya sudah tahu kalau para tamu kini mengarahkan ponsel agar tidak kehilangan moment.
"Ketemu kamu itu, anugerah Ya" Helia mengangkat kepalanya, berusaha menahan malunya karena ia ingin mendengarkan kelanjutan kelimat Jazziel dengan bertatapan langsung.
"Kalau gak ada kamu, mungkin sekarang aku masih haha hihi kayak Mas Mahen. Mungkin aku gak akan memutuskan masa depan aku secepat ini. Kalau aku gak ketemu kamu, aku mungkin bukan Jazziel yang sekarang"
Keduanya bergerak ke kanan dan kiri dengan kompak, benar-benar sudah terhanyut dalam suasana. Hari ini memang milik mereka, tapi mereka menjadikannya hanya berpusat kepada mereka.
"Terima kasih. Gak banyak yang bisa aku ucapin selain terimakasih. Makasih karena sudah hadir dihidup aku, makasih karena sudah lahir jadi Helia. Makasih karena udah bertahan sejauh ini. Sayang"
Helia menghentikan dansa mereka, gadis itu ingin mengalihkan tatapannya agar ia tidak menangis. Namun malang, pandangannya justru terarah di bagian Daniella berada. Tidak hanya Daniella disana, ada keluarga Jazziel juga. Mereka semua sudah menangis mendahului Helia. Tatapan yang mereka arahkan kepada Helia adalah tatapan yang sama dengan yang Jazziel berikan sekarang.
Helia kembali menoleh ketika mendengar Jazziel kembali bersuara. Jazziel mengikuti lirik yang sedang penyanyi diatas panggung lantunkan, meskipun pelan tapi Helia bisa mendengarnya dengan jelas.
"I don't deserve this, You look perfect tonight"
🥀___🥀
"Jazziel, kamu sama sekali gak jatuh cinta sendirian"
Setelah serangkaian acara kejutan yang ternyata memang sudah Jazziel bicarakan dengan WO mereka, kini Helia yang maju untuk memberikan kejutan versinya.
"Aku memang gak percaya cinta itu ada, tapi itu dulu. Sebelum aku ketemu sama laki-laki sabar yang mau nurunin ego nya karena aku gak bisa di validasi. Laki-laki yang mengimbangi aku, bukan memaksa aku untuk menunduk. Laki-laki yang cintanya aku terima bertahun-tahun lalu tepat dihari dimana aku memutuskan untuk gak memandang dibelakang"
Jazziel tersenyum. Ketika ia mengatakan kalau Helia terlihat sangat cantik malam ini, maka itu adalah yang sebenarnya terjadi. Ia merasa tidak akan ada yang bisa menandingi kecantikan Helia.
"Sekali lagi Jazz, kamu gak jatuh cinta sendirian. Meskipun aku ragu orang percaya atau engga, tapi disini aku yang jatuh cinta pertama kali sama kamu. Terimakasih juga Jazziel karena sudah bersedia menjadi cinta pertama aku, kalau boleh sedikit minta sama tuhan, aku mau menghabiskan seluruh sisa hidup aku sama kamu"
Helia memang tidak bernyanyi seperti Jazziel yang menyanyikannya lagu romantis, Helia juga tidak membawa Jazziel untuk berdansa sebagai mana yang suaminya itu lakukan. Helia hanya memberikan beberapa kalimat simple yang mampu menggetarkan hati Jazziel. Helia mampu membuktikan kepada Jazziel bahwa mempertahankan Helia sedari awal bukanlah pilihan yang salah.
"Detik ini aku minta sama tuhan, untuk gak ada satu hal pun yang bisa misahin kita selain maut-Nya"
Jazziel tidak tahan, langkahnya ia buat selebar mungkin agar ia bisa segera memeluk istrinya itu.
Mereka menikah bukan hanya berprinsip untuk membangun keluarga kecil yang bahagia, namun juga untuk menjadi teman dimasa tua. Mereka memulai semuanya berdua, bisa jadi nanti akan bertambah atau akan selalu berdua. Jazziel maupun Helia tidak pernah mempermasalahkan itu, asalkan mereka selalu dalam lingkaran cinta dan kasih yang maha kuasa, maka hidup selamanya berdua pun mereka akan bahagia juga.
🥀___🥀
Fin.
Special Thanks for all readers yang selalu vote dan comment di book 'Remember me' ini. Beribu cinta untuk kamu yang udah mempromosikan book ini. Untuk segala kekurangan aku minta maaf, aku harap kita semua bisa bahagia💗
Sekali lagi, makasih karena udah nemenin aku menyelesaikan satu lagi book aku.
Terimakasih semuanya.Lastt!!
Untuk perayaan endingnya book Remember Me. Aku ngadain space di-Twitter. Meskipun spacenya bareng author lain, tapi aku akan sangat senang kalau ada yang mau join dan ngungkapin secara langsung ke aku apa yang kalian rasain selama baca book ini. Link nya di bagian pengumuman ya, kalau gak ada, kalian langsung ke Twitter aku aja yang ada di bio.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember me?
Fanfiction"Katanya cinta sedalam samudra" Nohyuck slight Markmin ⚠️ little angst with happy ending