Unconditionaly Love

❖Chapter 23❖

[Gay•BL•Mpreg/MalePregnant]

Genshin impact • Fanfiction

Zhongli x Childe

Zhongchi

Typo bertebaran

OOC

Happy ending*
.
.
.

DISCLAIMER : HOMOPHOBIA DILARANG KERAS MEMBACA FANFIC INI DIKARENAKAN UNSUR-UNSUR LGBT DAN TIDAK DISARANKAN UNTUK MEMBUKA ATAU MEMBACANYA LANGSUNG. Saya tidak bertanggung jawab jika menangani unsur-unsur tersebut

[Cerita ini hanya karangan yang dijalankan sesuai imajinasi saya dan kalimat yang beracak-acakan serta beberapa penambahan karakter sampingan OC*]

Mohon maaf jika ada beberapa yang sudah saya lupa dalam cerita fanfic ini

.

.

.

Selamat membaca

"Bagaimana bisa... bagaimana bisa terjadi...! Padahal aku sudah berhasil mendapatkannya... tapi tetap saja... AKU GAGAL! jika bukan karena omega brengsek itu... sudah pastinya aku mendapatkan cintanya Morax dan hartanya! Kenapa tidak sejak dari dulu aku bunuh anak haram itu sebelum lahir... mungkin saja nasibku tidak seperti ini!" Evilla melampiaskan semua kemarahannya ketika berjalan sendiri di jalanan berhutan. Tidak ada seorang pun disana, hanya dirinya saja yang ada. Berjalan seperti orang gelandangan yang sedang mengalami keputusasaan yang tidak tahu tujuan dan arah.

"Omega brengsek itu... akan aku bunuh dia ketika bertemu dengannya lagi...!" Evilla mengertuk.

Tak sadar dalam kemarahan itu ada yang mengintainya dari jauh. Bahaya akan segera datang kepada Evilla yang masih mengoceh dan tidak menyadarinya. Sebuah mobil melaju kencang menuju kearah Evilla dari belakang dan tanpa sepengetahuan wanita itu. Orang dalam mobil langsung menyirami wajah cantik Evilla dengan air keras sambil mengacungkan jari tengah dan tertawa terbahak-bahak.

"Rasakan itu jalang murahan!" dia berteriak keras.

Sontak Evilla membeku disaat ia merasakan panas dan perih yang luar biasa menyengat keseluruh kulit wajahnya. Seketika ia berteriak kepanasan bertubi-tubi. "AAAARRRRRHGGGG!! PANAS! WAJAHKU SEPERTI TERBAKAR! TIDAK, TIDAK WAJAHKU YANG CANTIK! PANAS! SESEORANG TOLONG SELAMATKAN AKU!! AAARRGG!!"

"Hahahaha itu akibatnya tidak membayar hutang! Hahahaha sekarang kau mendapatkan wajah baru gyahahaha!" pria itu mengejeknya dari kejauhan sambil tertawa. Dia sangat puas dan bahagia sekali dengan aksinya dan mendengarkan wanita jalang itu sengsara dan berteriak seperti orang gila. Bagaimana dia tidak bahagia, dia membalaskan semua wanita itu perbuat kepadanya. Sejak dari dulu ia mencari keberadaannya dan selalu memberinya pelajaran. Jalang itu kabur darinya tanpa membayar hutang-hutangnya dan tidak kunjung datang kepadanya. Sekarang semuanya sudah terbayarkan.

"GYAAAAA! TIDAK! AKU TIDAK INGIN WAJAHKU RUSAK AAAAA!! TOLONG AKU!! Hiksss..." Evilla berusaha meminta tolong kepada seseorang dengan wajah tertutup oleh tangan. Namun sayangnya teriakan itu tidak terdengar oleh siapapun dan tak ada orang lain disana selain dirinya yang tersiksa. Dari sekian teriakan dan terus-menerus menjerit kesakitan tanpa sengaja dia tersandung dengan ranting pohon karena tidak bisa melihat keadaan.