❖Chapter 10❖

3.8K 297 50
                                    

[Gay•BLMpreg/MalePregnant]

Genshin impact • Fanfiction

Zhongli x Childe

Zhongchi

Typo bertebaran

OOC

Happy ending*
.
.
.

DISCLAIMER : HOMOPHOBIA DILARANG KERAS MEMBACA FANFIC INI DIKARENAKAN UNSUR-UNSUR LGBT DAN TIDAK DISARANKAN UNTUK MEMBUKA ATAU MEMBACANYA LANGSUNG. Saya tidak bertanggung jawab jika menangani unsur-unsur tersebut

[Cerita ini hanya karangan yang dijalankan sesuai imajinasi saya dan kalimat yang beracak-acakan serta beberapa penambahan karakter sampingan OC*]

Mohon maaf jika ada beberapa yang sudah saya lupa dalam cerita fanfic ini

.

.

.

Selamat membaca





































Banyak hal yang sudah berlalu begitu cepat. Bagaimana seorang pria yang berusia 31 tahun, begitu angkuh dan arogan dengan pendiriannya. Morax, alpha dominan yang berparas tampan dan menawan, memiliki rahang tegas dan matanya yang tajam dan dingin. Membuat orang takut dan tunduk jika menatapinya. Seorang pria yang tidak pernah mencintai siapapun selain mendiang istrinya. Namun hidupnya berubah sejak ia terpaksa menikahi seorang omega, pemuda yang berusia 25 tahun tidak punya apa-apa dan rela menyerahkan dirinya hanya untuk membiayai pengobatan adiknya. Sedangkan sang alpha menginginkan omega hanya demi melahirkan keturunan.

"Sejak dari dulu aku tidak pernah mengharapkan pernikahan ini dengan seorang omega. Aku membenci pernikahan ini dan pastinya jangan harap aku membahagiakannya sama seperti Guizhong"

Sejak pernikahan antara alpha dan omega. Tidak ada kebahagiaan sama sekali dalam kehidupan mereka. Bahkan disaat omega mengandung anaknya. Alpha, sang pemilik mansion sekaligus sang suami tampak tidak suka akan kehadiran anak itu. Terutama untuk anak perempuan, anak yang sangatlah tak ia harapkan. Baginya anak perempuan hanyalah sebuah aib dan sampah tidak berguna yang akan mengotori keturunan. Terus-menerus tanpa alasan dan sebab, terus mengancam kepada sang omega untuk tidak melahirkan anak perempuan dirumahnya, bahkan terdengar nama sebutan itu.

"Anak perempuan hanyalah sebuah aib dan sampah bagi keluarga ini. Jangan sampai kau melahirkan anak itu atau aku akan membunuhnya"

Omega tentu saja tidak tenang dan takut akan ancaman itu. Bagaimana dia begitu menyayangi bayi-bayinya dan tidak ingin mereka mati sebelum lahir. Tapi apa boleh buat, dirinya tidak ada kekuatan sama sekali untuk melawan sang alpha, sang penguasa. Hanya berdoa dan memohon untuk keselamatan bayi-bayinya suatu saat nanti.

"Kenapa kau begitu membenci anak perempuan? Bukankah kau seharusnya menganggapnya sebagai anakmu juga? Dia darah dagingmu, anak kandungmu sendiri, benihmu yang kau berikan kepadaku..."

Banyak hal yang harus ditanggung oleh sang omega dan meratapi kepedihan hidupnya. Bukan kebahagiaan yang ia dapatkan melainkan kutukan. Bagaikan terpenjara dan tersiksa disebuah kerajaan dengan seorang raja yang kejam. Bagaikan seorang budak dikerja paksa tanpa pengampunan. Akankah omega itu bisa mendapatkan kebahagiaan dan dicintai oleh sang alpha.

Unconditionaly LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang