Siang hari dini adalah jam istirahat SMA Permana. Semua keluar kelas sambil berlari-lari ke kantin seperti belum makan setahun. Dan sekarang, inti Adiridtaby, Clara dan Ceysa sedang berada di rooftop. Lagi-lagi dengan terpaksa, Alvaro bercerita kepada Clara, bahwa Okta adalah sahabat kecil mereka. Dari hingga akhir cerita, Clara hanya mematung ditempat, dan terus menatap Okta dengan tatapan sulit diartikan.
Lain dengan Ceysa, ia seperti biasa melebarkan bola matanya dan reflek menutupi mulutnya dengan tangan. Sudah jadi ciri khasnya, jadi jangan heran.
"El? Lo, beneran, El?" Tanya Clara kepada Okta lirih. Cowok tersebut mengangguk membenarkan.
"Yey, El dan Ara sudah bertemu setelah seabad lamanya." Seru Ceysa tidak tahu malu.
"Ngerusak suasana lo." Bisik Nathan seraya mendorong pelan bahu Ceysa kedepan.
Okta tersenyum kepada Clara yang jarang sekali dilihat orang lain — sekalipun anggota Adiridtaby. "Hm. Ara selama ini kemana aja?"
"Bali. Sebenernya, Ara ga mau ikut. Tapi dipaksa mamah. Ga asik banget." Clara mengerucutkan bibirnya sebal.
Okta terkekeh. "Tapi sekarang udah ga di Bali lagi, kan?"
Gadis tersebut mendengus kesal. "Tetep aja."
"Emang kenapa ga mau ikut ke Bali, hm?" Tanya Alvaro tiba-tiba. Entahlah, manusia ini menyadarinya atau tidak.
Clara mengetuk-ngetuk dagunya dengan jari, berpura-pura berpikir. "Nanti gue ga bisa ketemu Ceysa lagi," balasnya berbohong sambil memasang wajah sedih. Yang lain mengerutkan keningnya.
᯽❀᯽
Malam Sabtu di sirkuit balapan nampak ramai sekali manusia yang cuman dua geng motor terkenal memiliki anggota tidak kaleng-kaleng. Lezirxie dan Adiridtaby, yang memiliki masing-masing anggota lebih dari dua ratus lelaki. Bisa kalian bayangkan, bukan? Betapa ramainya Jumat malam ini.
Walaupun sirkuit balap sekarang ramai, suasananya tidaklah ceria, ataupun yang lainnya. Melainkan, suasana kali ini pada bertatap dingin dan tajam. Tatapan bermusuhan dengan angin malam menyelimuti seramnya malam ini.
Ketua Lezirxie —Rainza— tersenyum sinis kepada Alvaro. "Dateng juga lo?"
Alvaro membalas senyuman Rainza dengan senyum miring. "Emang, gue lo? Pengecut." Jawabnya santai. Rainza mengeraskan rahangnya dan mengepalkan kedua tangannya kuat.
"Lo berharap banget ya, Rai? Mau kita semua ga dateng kesini?" Timpal Nathan yang membuat seluruh anggota Adiridtaby terkekeh sinis Rainza.
"Lanjut adu bacotnya nanti dulu. Kita mulai sekarang, oke?" Saran wasit. Dua ketua tersebut mengangguk dan—
"Satu... Dua... Tiga."
Brumm
Kedua ketua tersebut menggaskan motor mereka begitu kencang. Saling menyalip satu sama lain terus terjadi. Dan sampai seketika...
KAMU SEDANG MEMBACA
ALCLA
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Berawal dari perdebatan kecil antar dua remaja SMA. Sampai pada suatu saat, orang tua mereka ternyata sudah berteman sejak lama. Dan sebelumnya, orang tua mereka sudah merencanakan perjodohan untuk kedua remaja tersebut. Dua...