1||TRAUMA SHERLY

857 49 0
                                        

Pagi yang tidak begitu cerah Sherly tengah bersiap mengenakan seragam lengkapnya. Hari ini akan diumumkannya juara umum di sekolahnya. 2 minggu yang lalu ia baru saja menyelesaikan ujian kenaikan kelas.

Sherly memoles wajahnya dengan sunscreen agar kulitnya tidak terbakar karena Sherly tipe orang yang memiliki kulit sensitif serta liptint rasa stroberi miliknya.

Ia menuruni tangga dan seperti biasa keadaan nampak sepi. Sherly hanya bisa tersenyum, sudah 1 bulan lamanya ayah Sherly pergi ke Amsterdam untuk mengurus usaha real estatenya sedangkan mamanya sedang sibuk mengurus nenek Sherly yang sedang sakit di Bali. Kali ini Sherly harus mengambil raport nya sendiri.

Saat Sherly sedang mengikat tali sepatu dirasa pundaknya di tepuk oleh seseorang, ia menoleh menampakkan mba Wiwi art yang berusia 27 tahun itu sudah bekerja sejak Sherly berusia 10 tahun sehingga ia tau betul masa remaja dan kehidupan Sherly.

"Eh..mba?"

Mba Wiwi tersenyum sambil menyodorkan kotak makan berwarna biru"ini spesial buat Sherly! Di makan ya! kali ini mba yakin pasti bakal juara lagi" ujar mba Wiwi, Sherly dengan senang hati menerimanya.

"Makasih ya mba...doakan Sherly agar berhasil!" Ujar Sherly langsung berlari keluar pintu rumahnya.

Saat sedang berlari menuju gerbang, perhatian Sherly teralihkan saat seseorang memanggilnya.

"SHERLY!"

Gadis itu menoleh melihat sesosok perempuan yang sedang bersandar di mobil sambil melambaikan tangannya ke arah Sherly. Sherly berlari kecil untuk menghampirinya.

"Sierra? ngapain ke sini?" tanya Sherly bingung saat melihat Sierra yang pagi ini datang ke rumahnya biasanya gadis itu sudah duduk manis di jok motor Ryan—kekasih Sierra.

Sierra mengusap kepala Sherly"iya nih Ryan lagi ada urusan jadi dia gak bisa jemput gue yaudah karena gue baik hati gue jemput lo" ujar Sierra sambil sedikit terkekeh.

Jangan aneh lagi Sierra ini tipikal orang yang love languenge nya physical touch bahkan ia juga sering melakukannya kepada Carla, itu memang salah satu bentuk ungkapan kasih sayang Sierra untuk sahabatnya.

"E..eh? yaudah kalau gitu makasih ya" Sherly sedikit gugup saat Sierra mengusap puncak kepalanya tadi.

Di dalam mobil hening tak ada yang berbicara sama sekali bahkan Sierra hanya menikmati alunan musik yang terputar di radio.

Sedangkan Sherly ia menggenggam erat jemari tangan gugup rasanya ia sangat takut untuk menghadapi kenyataan yang ada di depannya.

Seketika tangan Sherly mengendur saat Sierra mengusap lembut tangannya menyalurkan kehangatan"Sher...inget kata kata gue okay? mau apapun hasilnya gue tetap bangga sama lo" ujar Sierra dengan pandangannya yang fokus ke depan.

Sherly pun menoleh menatap Sierra dalam"Sie...kalau gue gak berhasil kalahin Regan gimana? gi..gimana reaksi bokap gue" gumam Sherly takut.

Regan adalah saingannya sejak dahulu, Regan sahabat Sherly yang menghancurkannya secara perlahan. Regan, Bagas, Sherly dan Naira sudah bersahabat sejak bangku SMP. Mereka selalu bersama. Namun ingat tidak ada persahabatan murni antara laki laki dan perempuan.

Saat kelas 10 Regan entah dengan sengaja atau tidak mulai menaruh perhatian lebih kepada Sherly. Sherly yang saat itu posisinya sedang patah hati karena sang kekasih selingkuh darinya mulai luluh dengan segala perhatian lebih yang Regan berikan.

Regan benar benar membuat Sherly jatuh cinta. Sherly fikir laki laki itu memiliki perasaan yang sama untuknya namun semua itu salah besar.

Flashback on!

Until With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang