Sherly bangun dengan keadaan mata sembab. Semalam ia menangis hingga tertidur.
Sherly berjalan ke arah bathroom untuk membersihkan dirinya. Ia menatap lurus ke arah depan dengan shower yang mengalir membasahi seluruh tubuhnya.
15 menit kemudian Sherly keluar langsung mengenakan seragamnya, tak lupa dengan sweater rajut untuk menutupi luka di pergelangan tangannya yang belum sepenuhnya mengering.
Sherly menuruni anak tangga di lihatnya seluruh anggota keluarga tengah makan dengan hikmat di meja makan.
Tanpa berminat untuk bergabung Sherly langsung melengos pergi meninggalkan pekarangan rumahnya.
Sherly di antar pak Indra untuk menuju ke sekolah. Sesampainya di sana Sherly duduk di kursinya membaca sebuah novel yang belum lama ini ia beli.
Tak lama ketenangan Sherly terusik saat Selly menggebrak meja miliknya. Wajah Sherly terangkat kerutan muncul di dahinya.
"SHERLY?!" Selly berteriak lalu menarik lengan Sherly.
"Kenapa sih Selly?!"
"LO KAN YANG LAPORIN GUE KE BU ANA SOAL CLUB MALAM??" ujar Selly dengan menggebu gebu sambil menatap nyalang ke arah Sherly.
Selly? Club malam? bahkan Sherly tidak mengetahui tentang hal itu.
"Apaan sih Sell...gue gak tau"
"Halah gak usah berlagak gak tau lo...sini ikut gue!" kesal Selly langsung menarik pergelangan tangan Sherly dan langsung di bawanya ke luar kelas.
Sherly di bawa menuju toilet kosong yang tidak terpakai di belakang gedung sekolah mereka.
Plak...
Selly pun dengan tiba tiba langsung menampar Sherly.
"PUAS LO HAH? PUAS LAPORIN GUE?"
"MAKSUD LO APA SIH SELLY? GUE GAK TAU! BAHKAN GUE GAK LAPORIN LO!" Sherly sudah mulai terpancing emosi sambil memegang pipi nya yang berkedut karena tamparan yang di layangkan oleh Selly.
"BOHONG!!! JELAS JELAS REGAN BILANG LO YANG LAPORIN GUE! DIA LIHAT SENDIRI SAAT INGIN KE RUANG BK!" Jawab Selly.
"HAHAHAHA...REGAN?! PERCAYA BANGET LO SAMA UCAPAN COWOK BRENGSEK ITU" Ujar Sherly sambil tertawa sumbang.
Selly langsung memojokkan Sherly ke tembok"maksud lo apa hah?! jangan asal ngomong kayak gitu! cewek jalang kayak lo gak pantes bilang hal yang seperti itu tentang Regan!" Ucap Selly dengan sinisnya.
Sherly memutar bola matanya malas"asal lo tau ya Selly...cowok yang lo puja puja itu brengsek...ngerti? sampah" bisik Sherly tepat di telinga Selly.
"Lebih sampah mana di bandingkan lo hm?" Selly menekan pergelangan tangan Sherly yang tertutupi sweater rajutnya.
Semakin lama pegangan Selly semakin kencang membuat Sherly berdesis menahan sakit.
"Sakit hm? mau gue bantuin bikin yang lebih banyak lagi?" tanya Selly sambil menaikkan sebelah alisnya.
Teman teman Selly datang langsung menghampiri keduanya.
"Guys...bantu gue hancurkan cewek yang berani menghina Regan" perintah Selly kedua temannya itu pun hanya mengangguk paham.
"Kalian mau ngapain hah?!" tanya Sherly sambil berjalan mundur saat kedua teman Selly berjalan mendekat ke arahnya sambil membawa sebuah cutter dan gunting.
Dengan cepat kedua orang itu memojokkan Sherly, dan salah satunya memegang pundak Sherly ke tembok agar tidak memberontak.
Selly merebut gunting yang ada di tangan temannya berjalan ke arah Sherly dan mengarahkan gunting tersebut ke rok gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Until With You
Fanfiction'Cinta' satu kata yang begitu indah bagi Sherly. Dirinya ialah tipe orang yang mudah cinta dan menaruh kepecayaan kepada orang lain. Namun ada satu titik dimana ia lelah di acuhkan dan di hianati oleh semua lelaki. Hidupnya mulai berubah sejak semua...