8||DENIAL

290 43 5
                                    

Sebelum lanjut pastikan kalian sudah tekan tanda bintang ya!

Vote yawww! gak vote? gak cinta...okay manizzz😚

Sudah?

Baiklah terimakasiii cintaaa!😍

Setelah baca part ini...jangan lupa tinggalkan komentar...okay?

Btw lagi butuh penyemangat...gak ada yang mau nyemangatin author?

🌈🌈🌈

Sherly berjalan lunglai menyusuri taman kota yang berjarak 1 km dari rumahnya. Ia duduk di salah satu bangku taman, Sherly tidak ingin pulang, hatinya hancur.

Selama 1 jam lamanya Sherly duduk di sana, gemericik air hujan mulai turun, dengan cepat Sherly bangun dan berjalan santai ke arah sebuah jembatan besar yang di bawahnya terdapat sungai dengan arus yang cukup deras tanpa mempedulikan dirinya yang kebasahan terkena air hujan.

Sherly menatap lurus ke arah depannya, ada kalanya seorang manusia merasa lelah, Sherly tidak tau harus berbuat apa, ia sangat sangat tidak memiliki harapan apapun.

Sierra? sepertinya gadis itu sudah bahagia bersama Ryan, ia tidak ingin merusak kebahagiaan Sierra. Orang tuanya? mereka juga sepertinya akan bahagia tanpa Sherly, ia hanya menjadi beban untuk semua orang.

"Tuhan...apa ini akhir untuk Sherly?" gumamnya di bawah derasnya hujan dengan gemuruh petir yang membuatnya memejamkan mata.

Perlahan Sherly naik ke atas pembatas jembatan, menatap ke arah derasnya air yang mengalir di bawahnya.

Sherly mulai menutup matanya dan mulai menjatuhkan tubuhnya ke bawah"thanks God...i'm sorry"

•••

Sherly mengerjapkan matanya perlahan menyesuaikan cahaya yang masuk, kepalanya sangat pusing.

"Apa gue akan berada di neraka?" gumamnya sambil melihat sekeliling.

Namun Sherly tersentak saat melihat Sierra yang sedang menatapnya intens.

"S...Sie?"

Grep...

Sierra memeluk Sherly dengan erat menyalurkan rasa sayangnya. Sherly yang masih terkejut hanya diam dan mulai membalas pelukan Sierra.

"Sher....please...i'm sorry..kali ini gue gak akan ninggalin lo sendiri lagi....gue gak akan melepas lo lagi...gue...gue gak mau lo terluka Sher....lo jangan kayak gini" ujar Sierra.

"lo hancur...gue lebih hancur saat tau lo seperti ini....gue gak bisa bayangin kalau lo jatuh ke sana...hiks....gue...gue gak sanggup kehilangan lo Sher" Sierra terisak di dalam pelukan Sherly.

"Sie...hiks...maafin gue"

"Ngapain minta maaf? hiks..Ini semua salah gue...gue yang ninggalin lo...gue yang gak bisa ada di samping lo di saat saat terberat lo, maaf kalau gue terlambat"

"St...Sie...dengan lo nolongin gue itu semua udah berarti banget" ujar Sherly lembut.

Mata Sherly menangkap sudut bibir Sierra yang terluka dengan cepat ia menyentuh ujung bibir Sierra"ini...kenapa Sie?"

Until With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang