Sebelum lanjut pastikan kalian sudah tekan tanda bintang ya!
Vote yawww! gak vote? gak cinta...okay manizzz😚
Sudah?
Baiklah terimakasiii cintaaa!😍
Setelah baca part ini...jangan lupa tinggalkan komentar...okay?
Komentar kalian jadi moodbooster banget buat aku🥰
Absen dong! jam berapa kalian baca part ini ?
Terakhir drop kata kata penyemangat kalian😻
Eh iya! kalau ada typo tolong tandain ya! kasih tau aku! soalnya udh ngantuk bgt males baca ulang wkwk
🌈🌈🌈
Pagi ini Sherly sedang mengikat tali sepatunya. Bersiap siap untuk berangkat sekolah. Orang yang sangat ia hindari tiba tiba datang dan tepat berada di hadapannya.
"Sher...maaf" lirih Carla. Ia merasa sangat bersalah, di lihatnya Sherly yang benar benar kecewa dengannya.
Sherly memalingkan wajahnya tak ingin melihat Carla. Namun tak di sangka Carla langsung memeluk Sherly dengan erat.
"Hiks...Sher...gue harus gimana supaya lo maafin gue? hiks...gue sendiri sekarang Sher....Naira gak tau kemana, lo diemin gue cuma Sierra yang kadang suka bantuin gue...tapi gue gak enak sama dia hiks....maaf" Carla terisak di dalam pelukan Sherly.
Sudah cukup hatinya melemah, Sherly membalas pelukan Carla tak kalah erat, sembari mengusap punggung wanita itu yang bergetar memberikan kekuatan.
"St...udah la...gue udah maafin lo kok...jangan ngerasa bersalah lagi, maaf respon gue waktu itu sedikit berlebihan, lo kan tau gue gimana, gue benar benar syok saat itu, gue gak bisa kontrol diri gue" ujar Sherly dengan jujur.
"Maaf juga kalau gue gak bisa nemenin lo, gak bantuin lo, maaf la...gue harusnya bisa ngerti posisi lo sekarang ini benar benar gak enak dan gue juga gak yakin bisa kuat atau enggak kalau berada di posisi itu" lanjut Sherly.
Carla melepaskan pelukannya menatap Sherly dalam"gue harus gimana sekarang Sher? apa gue gugurin aja?" ujar Carla, ia memang sempat berpikir untuk melenyapkan janin yang ada di rahimnya.
"Apa menurut lo itu udah jadi jalan yang terbaik?" Sherly justru bertanya kepada Carla.
Carla pun menggeleng"enggak, gue...gue gak tega, tapi di sisi lain gue harus gimana Sher...gue mau pertahanin tapi gue gak mau anak ini lahir tanpa seorang ayah, gue gak tau gimana caranya bilang ke orang tua gue, gue...gue gak tau lagi" lirih Carla ia sangat bingung sekarang.
"Sekarang lo tenang dulu, nanti kita pikirin jalan keluarnya" ujar Sherly menengahi.
"gue gak tega sama pacar gue Sher...gimana kalau dia tau gue hamil anak dari laki laki lain, apa dia masih mau terima gue?" ujar Carla membuat Sherly terkejut pasalnya wanita itu tidak pernah menceritakan apapun, terakhir kali saja Carla bercerita bahwa ia masih memikirkan mantan kekasihnya.
"Pacar? kok gue gak tau?" bingung Sherly.
Carla menggaruk tengkuknya yang tidak gatal"iya...beberapa bulan yang lalu nyokap gue ngenalin sama anak temennya, gak tau kenapa gue sama dia ngerasa cocok aja gitu, yaudah kita pacaran, udah lumayan lama sih... sekitar 3 bulanan, gue cuma malu aja cerita ke kalian, kan lo tau gue anti banget sama yang namanya di kenal kenalin begitu sama ortu" jawabnya sambil sedikit terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Until With You
Fanfiction'Cinta' satu kata yang begitu indah bagi Sherly. Dirinya ialah tipe orang yang mudah cinta dan menaruh kepecayaan kepada orang lain. Namun ada satu titik dimana ia lelah di acuhkan dan di hianati oleh semua lelaki. Hidupnya mulai berubah sejak semua...