Sebelum lanjut pastikan kalian sudah tekan tanda bintang ya!
Vote yawww! gak vote? gak cinta...okay manizzz😚Sudah?
Baiklah terimakasiii cintaaa!😍
Sebenernya agak sedih sih...part sebelumnya votenya sepi:( huhu sad. Padahal aku udah sengaja pengen update di tengah tengah ujian aku lho huhu ayo dong vote nya🥺
yang mau keuwuan Sierra dan Sherly wajib vote terlebih dahulu!
Setelah baca part ini...jangan lupa tinggalkan komentar...okay?
Yuk drop kata kata penyemangat kalian buat author😻
🌈🌈🌈
2 hari kemudian Sherly sudah pulang seorang diri, orang tuanya memutuskan sementara waktu tinggal di Bali untuk mengurus segala macam urusan yang belum terselesaikan semasa nenek Sherly hidup di dunia.
Tadinya ia ingin menetap juga namun karena banyak pertanyaan yang di lontarkan dari saudara saudara Sherly di sana yang menanyakan apakah ia tidak sekolah? atau sudah libur? oleh karena itu dengan cepat Mala memerintahkan Sherly untuk segera pulang dan bersekolah seperti biasa. Tidak lupa dengan ancaman akan selalu mengawasi gadis itu supaya tidak melakukan hal yang tidak tidak.
Sherly merebahkan dirinya di kasur king size miliknya, menatap langit langit merenung langkah apakah yang harus ia lakukan sekarang?
Ia belum mengabari Sierra sama sekali, karena dari yang Sherly lihat di grup chat sekolahnya, kebetulan SMA Darmawan sedang mengadakan acara camping pramuka di sebuah bumi perkemahan selama 2 hari.
Jam baru menunjukkan pukul 9 malam, karena bosan Sherly mengganti bajunya dengan hoddie dan celana jeans di atas lutut, berniat untuk mencari makan di luar.
Ia mengambil sling bag nya dan berjalan menuruni tangga menuju parkiran dan menyalakan mesin mobilnya.
Sherly melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, ia memutuskan makan di sebuah cafe yang berada di gedung apartment mewah yang sekelas dengan davinci (tau kan?) tempat ia biasa makan dengan keluarganya.
Sesampainya di sana Sherly memesan makanan. Ia sedikit tertarik dengan bir yang terdapat di daftar menu. Apakah ia akan mencoba untuk kedua kalinya? tidak ada salahnya kan? ia tersenyum tipis mengingat kejadian tempo lalu saat berada di apartment Amber.
Setelah menikmati makanannya dan meneguk hingga tandas segelas bir. Sherly keluar dari area cafe dan berjalan menuju lift, karena kebetulan cafe tersebut berada di lantai 3.
Namun saat ingin menaiki lift ia mengurungkan niatnya saat melihat seseorang yang tidak asing baginya.
Sherly bersembunyi di balik tembok memperhatikan siluet seorang wanita.
"Naira?" beo Sherly saat terpampang jelas sosok Naira yang sedang menunggu pintu lift terbuka dengan seorang pria berstelan jas lengkap.
Sherly menatap Naira dari atas ke bawah secara diam diam, penampilan gadis itu sangat berbeda dari biasanya, ia sangat tidak menyangka bahkan Naira gadis pendiam itu bisa berpakaian minim seperti sekarang.
"I want you now dear...may i?" tanya laki laki yang ada di sebelah Naira, dari tampak luarnya sepertinya laki laki itu adalah pria asing bisa di lihatnya dari rambut pirang iris biru laut dan aksen british nya yang khas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Until With You
Fanfiction'Cinta' satu kata yang begitu indah bagi Sherly. Dirinya ialah tipe orang yang mudah cinta dan menaruh kepecayaan kepada orang lain. Namun ada satu titik dimana ia lelah di acuhkan dan di hianati oleh semua lelaki. Hidupnya mulai berubah sejak semua...