Sebelum lanjut pastikan kalian sudah tekan tanda bintang ya!
Vote yawww! gak vote? gak cinta...okay manizzz😚
Sudah?
Baiklah terimakasiii cintaaa!😍
Setelah baca part ini...jangan lupa tinggalkan komentar...okay?
Yuk drop kata kata penyemangat kalian buat author😻
🌈🌈🌈
Sherly sangat gugup ia mengeratkan pegangan tangannya kepada Sierra, menatap gerbang yang menjulang tinggi di hadapannya.
"Sher...ayo" ajak Sierra, Sherly pun menggeleng.
"Enggak Sie...aku gak bisa, aku takut" cicit Sherly.
Sekarang mereka sudah berada di depan rumah Sherly, setelah 1 hari gadis itu menginap di rumah Sierra.
"Hei...you always have me...right? don't worry...i'm here, i'm beside you and hold your hand now...everything's gonna be okay" ujar Sierra berusaha menenangkan Sherly.
Mendengar perkataan Sierra hati Sherly menjadi sedikit tenang, dengan langkah pelan mereka berjalan memasuki pekarangan rumah Sherly.
Saat sampai Sherly mengetuk pintu rumahnya perlahan, tak lama menampakkan mba Wiwi yang dengan wajah terkejut saat melihat Sherly.
"Eh??? Sherly!" ujar mba Wiwi langsung memeluk tubuh Sherly.
Setelah itu mba Wiwi pun melepaskan pelukannya" Sherly kemana aja??? 2 hari gak pulang mba khawatir"
"Hehe...tenang mba, Sherly cuma menginap di rumah Sierra" jawab Sherly sambil sedikit tersenyum.
"Eh..iya Sierra" mba Wiwi menyapa Sierra dengan sopan.
"Mama sama papa mana mba?" tanya Sherly, seketika keceriaan di wajah mba Wiwi meredup.
"Emangnya Sherly gak di kasih tau?" tanya mba Wiwi, Sherly menggeleng.
"Tuan, nyonya, non Fanny sama den Revan semalam pergi ke Bali, katanya nenek sakitnya semakin parah dan meminta bertemu dengan mereka, namun kabarnya 1 jam yang lalu nenek telah meninggal dunia" jelas mba Wiwi membuat Sherly terkejut bukan main.
"Ne..nenek meninggal?" beo Sherly tak percaya.
Sherly menatap Sierra sambil menggelengkan kepalanya"Sie..ini gak mungkin kan? nenek gak mungkin pergi ninggalin aku secepat ini! nenek udah janji bakal temani aku saat lulus nanti" Sierra hanya bisa memeluk Sherly. Ia tau betul bahwa gadis itu sangat menyayangi neneknya, bahkan mereka sangat dekat.
"Sherly...tenang ya sayang" ujar mba Wiwi ikut menenangkan Sherly.
"Gak mba! Sherly harus ke sana! Sherly harus lihat nenek untuk terakhir kalinya!" tegas Sherly langsung berlari menuju kamarnya. Sierra pun menyusul gadis itu.
Sesampainya di kamar Sherly langsung mengambil koper miliknya dan mengemasi beberapa barang tanpa memperdulikan keberadaan Sierra.
"Sher....tenang Sher" ujar Sierra namun tak di dengar oleh Sherly, gadis itu masih sibuk mengemasi kopernya.
"Sie...aku pinjem hp kamu sebentar, mau pesan tiket pesawat" ujar Sherly setelah mengambil kartu ATM yang sengaja ia simpan untuk keadaan darurat, terdapat uang tabungan miliknya yang tak di ketahui oleh orang tua Sherly.
KAMU SEDANG MEMBACA
Until With You
أدب الهواة'Cinta' satu kata yang begitu indah bagi Sherly. Dirinya ialah tipe orang yang mudah cinta dan menaruh kepecayaan kepada orang lain. Namun ada satu titik dimana ia lelah di acuhkan dan di hianati oleh semua lelaki. Hidupnya mulai berubah sejak semua...